JYRA▪BOLOS~

1.1K 41 2
                                    

Akan selalu ada hari-hari menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari itu menghantam kita. Tapi akan selalu ada hari-hari berikutnya, memulai bab yang baru bersama matahari terbit.
-Moyizhh-

•●•

Siya terbangun dari tidurnya, dia terkejut jika dia ada dikamar. Seingatnya kemarin malam dia berada dari sofa, dipikirannya sudah pasti Aksa yang membawanya kemari. Dia mengambil handphone di nakas dan melihat jam enam pagi. Siya langsung bangkit dari kasurnya dan pergi kekamar mandi.

Sekarang ia sudah siap dengan seragam SMA nya dan siap untuk berangkat kesekolah, Siya keluar dari kamar dan menuruni anak tangga menuju ruang dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Tumben pagi bangun" ucap Siya seraya berjalan kearah meja makan, disana sudah Aksa yang tengah memasak nasi goreng untuk sarapan mereka berdua.

"Nggak kaya lo kan, cewe yang lambat bangun. Pagi-pagi tau sedia dari nyokap nya aja," kata Aksa ssraya menata makanan yang sudah jadi ke meja makan.

"Idihh" Siya memasang wajah tak suka.

Mereka berdua menyantap makanan yang dimasak oleh Aksa, tanpa ada pembicaraan hingga tak terasa selesai. Siya membersihkan bekas makan mereka sedangkan Aksa pergi ke garasi untuk memanaskan mobilnya.

Selesai mencuci piring, Siya berjalan menuju luar karena Aksa sudah menunggunya. Mereka meninggalkan pekarangan dan pergi kesekolah.

Kebiasaan Siya jika dimobil dia akan memutarkan musik yang menurutnya cocok dengan suasana hatinya sekarang. Hingga tak terasa akhirnya keduanya sampai di sekolah, setelah memarkirkan mobil. Aksa dengan Siya berjalan bersamaan kekelas mereka. Sudah pasti dia menjadi pusat perhatian, mengingat masalahnya yang belum selesai. Tapi Aksa selalu menjaganya agar anak lain tidak menganggu hidup Siya. Ia tak menginginkan hal itu.

Saat dikelas sudah didapati Nicolas dengan Anrez yang tengah duduk sambil memainkan handphonnya masing-masing.

Siya duduk dibangkunya, ia melihat kearah depannya kalau Lika tengah mengerjakan tugas dari pak Joyin.

"Astaga. Gue lupa, kita ada tugas. Aduhh..gimana nih mana gue nggak ngerti lagi" ucap Siya prustasi dia lupa mengerjakan tugas.

Sedangkan The Exy saling bertatapan dan tersenyum. Siya mengernyit bingung, disaat diberi ujian seperti ini dengan mudahnya mereka tersenyum.

"Lo bertiga gila ya?" tanya Siya.

"Kita mah santuy, palingan juga dihukum ujung-ujungnya. Ya nggak?"kata Aksa, dianggukan oleh Nicolas dengan Anrez.

Siya hanya bisa menghela nafasnya kasar. "Lama-lama kalo gue sama lu bertiga bisa jadi ikan kering tau nggak. Hampir tiap hari dijemur mulu"

"Terus lo mau nya gimana?jawaban siapa yang mau lo salin" timpal Nicolas.

"Ambil buku di tas gue ada jawabannya, tadi malam gue kerjain" kata Anrez, mata Siya berbinar mendengarnya. Yang awalnya terlihat murung kini berubah menjadi senyuman, kali ini dia akan terselamatkan dari hukuman.

"TAPI BO'ONG!" teriak Anrez membuat seisi kelas menatap kearahnya, sudah pasti ia mendapatkan plototan tajam dari Siya.

Tak terasa bel masuk berbuyi, Siya pasrah jika berteman dengan The Exy, maka setiap harinya akan mendapatkan hukuman. Pak Joyin masuk kekelas mereka, dan langsung menanyakan tugas yang diberikannya.

JAYA CHANDRA[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang