JYRA▪ KEHILANGAN~

1.1K 38 6
                                    

Semuanya tidak ada yang tau, besok dan seterusnya apa yang akan terjadi. Entah itu akan mendapatkan atau kehilangan.
-Moyizhh-

•●•

Pintu ruangan Siya terbuka, Vigo langsung menghampiri Siya. Dengan wajah yang bisa ditebak, gadis itu menangis. Wajahnya merah, mata nya sembam.

Sebelumnya Vigo sudah berbicara kepada dokter kandungan yang menangani Siya, dan dia langsung menghampiri Siya. Memegang kedua tangan sambil mengusap pelan kepala Siya.

Siya memejamkan matanya erat, air matanya mengalir. Vigo tak tega melihat Siya seperti ini.

"Dia mirip kamu Vigo. Aku gak mau kehilangan dia.." tangis Siya pecah, Vigo langsung memeluknya meskipun gadis itu tengah berbaring.

"Kita sama-sama kehilangan Siya. Ini sudah kehendak tuhan. Kamu jangan sedih, aku gak kuat liat kamu kayagini"

"Aku udah nunggu anakku kenapa dia harus gak ditakdirkan buat sama kita. Baju nya udah kita beli, hiks..hiks.. aku gak mau Vigo"

Siya dengan Vigo kehilangan anak mereka akibat keguguran, setelah jatuhnya Siya di toilet mall. Siya dengan Vigo melihat anak mereka, benar yang dikatakan Siya dia mirip Vigo, wajah seperti orang Eropa, kulit yang putih. Dan anaknya seorang laki-laki, tapi siapa sangka anak itu tidak bisa diselamatkan apalagi usia Siya yang masih muda.

"Kita bakalan ikut penguburan Sya, kamu jangan sedih dia bakalan ikut sedih. Dia juga gak mau liat bundanya sedih," ucap Vigo.

"Aku gak kuat. Aku ngerasa gimana kehilangan anak, whaa...gak adil." Tangis Siya pecah, rambutnya berantakan. Dia benar-benar hancur, tangannya memegang perutnya yang sudah kempes.

Sore ini penguburan anak mereka, kemungkinan hanya keluarga dan orang terdekat saja yang ikut. Siya ikut dalam penguburan ditemani oleh Vigo. Laki-laki itu terus menguatkannya, ia juga merasakan bagaimana kehilangan seorang anak apalagi anak pertama. Tapi siapa sangka kalau mereka tak bisa mendapatkannya.

•●•

Aera dengan Aksa berjalan menuju ruangan secara bersamaan, bahkan beberapa pegawai ada yang mengetahui kalau mereka akan menikah, sudah pasti mereka sekarang menjadi topic trending di perusahannya.

Tidak ada kecemasan, Aksa malah menggenggam tangan Aera erat, sedangkan Aera menahan malunya. Dari awal Aera menolak tapi Aksa bersikeras, karena dia tau laki-laki yang bekerja disini banyak menaksirinya.

-serius tuh. Gila nikah muda cuy

-bibit unggul ini mah, tidak ada keburikan disana

-gak nyangka pedahal si Aera kerja disini baru sebulanan udah dilamar aja.

-mundur lo Pi, dia gak mau sama kentang

-iri bilang bos

-produk Adelio memang gak ada yang gagal

Itulah yang didengar mereka berdua saat melewati lobby sampai depan ruangan, setelahnya mereka masuk kedalam ruangan.

Handphone Aksa berdering ada orang yang menelponnya, dan ternyata dari Juang.

JAYA CHANDRA[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang