kalian jahaat😔

310 18 0
                                    

    happy reading ya❤

  Seorang gadis cantik sedang terduduk di ujung tempat tidur, memakai seragam lusuh tapi tetap cantik jika gadis itu yang memakainya.

       Dia sedang dilanda dilema antara pergi ke sekolah atau tidak.

     Anggun takut kalau ke sekolah dan akan dibully vino, karena kekalahan Vano semalam.

     Tapi dia juga takut, kalau dia bolos sekolah terus bisa-bisa beasiswa yang dia dapat akan dicabut.

  Setelah beberapa menit dia mempertimbangkan semuanya, akhirnya dia memutuskan untuk pergi kesekolah.

      Apapun resikonya akan dia hadapi asalkan bisa mempertahankan beasiswa yang dia dapatkan dengan susah payah.

    Anggun meraih tasnya dan pergi ke sekolah

   Setelah turun dari Angkot, kakinya masih berat untuk melangkah memasuki area sekolah

" Ya Tuhan, aku gak tau lagi apa yang akan terjadi padaku hari ini, aku mohon lindungi Aku". Pintanya dalam hati.

 
   Anggun lalu masuk ke area sekolah dengan langkah seperti ada yang memburunya. Tidak lupa menitipkan kue di kantin dan berlalu ke kelasnya.

  "Syukurlah gak ada vino dan gengnya". Batin Anggun  menarik nafas lega dan  sudah duduk di kursinya.

   Dia pun akhirnya dapat belajar dengan tenang. Pelajaran matematika yang menjadi musuh terbesar semua Anak selain kimia dan fisika.

  Belum lagi... guru matematika yang sangat Judes, membuat pelajaran itu menjadi momok menakutkan.

   Tapi karena Anggun adalah murid yang pintar,  dia menganggap matematika tidak sukar sama sekali, menurutnya pelajaran itu sangat menyenangkan.

Tring tring tring tring

"Baik anak-anak, karena bel istirahat sudah berbunyi, maka pelajaran hari ini  kita sudahi sampai disini ". Ucap Ibu Niken Judes.

"Dan ingat, minggu depan kita ulangan, jadi saya mohon kepada kalian untuk mempersiapkan diri". Tambah bu Niken.

"Baiikk buuuuuu". Ucap semua murid serempak walau merasa jengkel.
 

     Setelah itu ibu Niken berlalu keluar kelas.

"Anggun minggu depan Gue nyontek punya lo ya?". Ucap Ratu yang mulai mendekati Anggun dibarengi chika dan Cindy

  Entah itu kalimat  permohonan atau perintah, anggun tak dapat mendeskripsikannya.

"Iyaa Lo kan pinter, jadi boleh dong bagi-bagi, jangan sombong ya". Timpal cindy tak tahu malu lagi.

Anggun hanya terdiam, dia menundukkan kepalanya.

"Gak bisa gini terus, aku harus kuat dan lawan mereka, kalo gak mereka akan terus menindasku". Batin Anggun

"Aku gak mau, kalian harus belajar sendiri". Ucap Anggun memberanikan diri.

"Wahh sombong banget sih lo". Ucap Chika melototkan matanya.

"Ngelunjak lo ya.. Lo mau kita hajar". Timpal Cindy sambil mendorong bahu Anggun sedikit keras sehingga membuat penghuni kelas menoleh pada mereka

  Anggun bangkit dari duduknya.

Gubraaakk

    Anggun memukul meja miliknya menggunakan kedua telapak tangan, lalu melototkan matanya ke arah Cindy (nah sifat aslinya keluar noh)

Two VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang