Gara-gara Ponsel

308 22 0
                                    


    Kalau kamu ingin dihargai, belajarlah dahulu menghargai orang lain.📌






Sesuai janji, anggun mengajak jessi berkeliling sekolah untuk  pengenalan

"Jadi ini tuh perpustakaan, agak jauh sih dari kelas kita " jelas Anggun ketika mereka sudah sampai diperpustakaan.

Jessi hanya mengangguk tanda paham

"Oia gun, lo tau gak pemilik sekolah ini siapa? Denger-denger sih anaknya juga sekolah disini ."

Anggun berpikir sejenak, selama dia bersekolah di SMA harapan ,belum pernah dia dengar hal itu

"Aku gak tau, emang bener ya?." Nampaknya anggun juga penasaran

"Hah? Serius lo gak tau? Heran deh gue sama lo, padahal lo sekolah lebih lama disini" Jessi tak habis pikir dengan teman barunya itu.

"Heheh aku kan gak bergaul dengan siapapun di sekolah ini, jadi wajarlah jess kalo aku gak tau, lagian itu gak penting juga buat aku." Kekeh Anggun

"Iya sih."

"Yuk kita ke tempat lain, tempat favorite aku." Ajak anggun mengarahkan jessi ke taman sekolah





Kring kring kring

      Ponsel Anggun berdering tanda panggilan masuk , sebuah nama muncul di layar ponselnya
"Ibu Negara".

"Jess, aku angkat telpon ibuku dulu ya." Jessi mengangguk.
Anggun cepat-cepat menekan tombol terima.

Belum sempat mendengar suara ibunya ,  tiba-tiba


Praakkk

   Ponsel miliknya jatuh dan retak. Jessi dan Anggun kaget dengan kejadian itu

Kalian tahu siapa pelakunya???
Yap... Vino and geng. Tapi yang sengaja menabrak anggun hingga hpnya jatuh adalah Chyko.
(Heran deh sama cowok-cowok ini, kayak gak punya kerjaan tau gak)

"Heh lo gak punya mata ya, tuh hp Anggun jadi retak kan gara-gara lo" jessi menghardik vino and the gang, jangan salah walaupun dia murid baru di sekolah itu tapi dia gak pernah takut dengan siapapun.

" cantik-cantik kok judes sih, lo anak baru ya? Gak tau kita siapa?." Aldo sang fakboy malah menggoda Jessi.

"Iya gue baru pindah, trus kenapa? Kenapa juga gue harus kenal cowok brengsek kayak kalian." Bener tuh jess, author setuju!

Mereka berempat membulatkan mata jengkel karena dikatai "brengsek" sama perempuan yang baru mereka lihat

Anggun memungut hpnya yang sudah retak dan hp itu tidak bisa dinyalakan, hatinya teriris. Hp itu memang sudah jadul tapi sejarah di balik hp itu sangat penting  hingga membuat anggun tak ingin mengganti dengan yang baru.

   Pasalnya hp itu adalah hadiah ulang tahun Anggun pemberian ayah Adrian saat mendapat gaji pertama bekerja sebagai buruh pabrik.

   anggun tak dapat lagi membendung air matanya, tembok kokoh seketika runtuh mengalirkan bulir-bulir air membasahi pipi mulusnya

"Yaelah, Handphone udah layak masuk museum juga masih ditangisin, emang harganya berapa sih." Ceeessss, ucapan vino seakan-akan semakin merobek hati anggun.

Udah cukup! Aku udah gak tahan lagi

"Cukup!!! Kamu gak tahu rasanya menjadi orang gak punya" Anggun terisak sambil mengacungkan jari telunjuknya persis di depan muka Vino (nah mampus lo vino)

"Hiks..hiks.. Kamu gak pernah rasain, susahnya nyari uang"

"Kamu gak pernah rasain,  susahnya ayah aku kerja demi beli hp jadul ini buat aku." Telunjuk anggun mendorong bahu Vino cukup keras. Amarahnya sudah memuncak

Vino Hanya terdiam mendengar perkataan anggun.

Teman-temannya juga hanya diam, membisu.

Jessi ikut menitikkan air mata melihat sahabatnya menangis, walaupun baru satu hari menjadi sahabat Anggun, rasanya seperti sudah bertahun-tahun. Dia ikut merasakan kesedihan Anggun.

"Kamu sama teman-teman kamu gak pernah rasain gimana rasanya jadi aku." Mata sembabnya menatap mereka dengan tatapan nanar, penuh kebencian.

"Please  hargain aku, aku juga manusia, walaupun aku seperti sampah dimata kalian!."

   Anggun berlalu pergi

"Puas lo semua?." Jessi lalu berlari menghampiri anggun.

Vino mengacak rambutnya, frustasi!

"Kenapa hati gue gak enak gini? Hati, lo kenapa? Jangan bikin gue bingung." Batin vino

"Gimana nih vin, dia udah mulai berani sama kita." Chyko sialan, nih anak gak ada rasa bersalah sedikitpun sama anggun

"Lo sih pake nabrak dia segala." Bentak vino

"Lah lo gimana sih?  kok malah nyalahin gue , dia kan  target kita. Emang salah kalo gue lakuin itu?." ( yaampun chyko...chyko. pake nanya lagi, salah pake banget bambank!pen author gampar deh ni anak)

"Gak tau ah, gue pusing." Vino berlalu pergi dari teman-temannya.

"Vin, lo mau kemana?." Teriak aldo

"Pulang." Jawabnya singkat

■■■

" gun jangan nangis terus ya, gue gak tega liatnya." Bujuk jessi setelah berhasil mengejar anggun.

"Hati aku sakit banget jess, selama ini mereka membully aku, aku diam aja. Tapi kali ini udah kelewatan.. hiks hiks".

"Iya, iya gue tahu. Gue juga  ngerasain apa yang lo rasa saat ini. Tapi lo tenangin diri dulu ya, hapus air mata lo" jessica mengelus lembut bahu Anggun berusaha menenangkan sahabatnya.

  Bujukan jessi membuahkan hasil, anggun menghapus air mata yang membasahi pipinya

"Nah gitu dong, duh sahabat gue cantik, kalo senyum pasti nambah deh cantiknya." Goda jessi

Anggun menarik sudut bibirnya, memperlihatkan senyumnya yang bisa memukau siapapun yang melihat.

"Makasih ya jes, kamu udah hibur aku."

"Sami-sami neng geulis,  oia nih pake hp gue buat nelpon ibu lo, siapa tau penting". Jessi menyodorkan ponsel miliknya yang di belakangnya bergambar apel tergigit.

Anggun mengangguk meraih hp milik jessi lalu menekan sebuah nomor dan langsung tersambung.

"Halo bu, ini Anggun. Tadi kenapa ibu nelpon?."

Anggun terbelalak, entah apa yang dia dengar tapi air matanya kembali terjatuh.

"Iya bu, anggun segera kesana."

Anggun mengembalikan hp jessi

"Lo kenapa gun." Jessi heran melihat sahabatnya, tadi udah tenang eh malah nangis lagi.

"Ayah aku sakitnya kambuh jess dan sekarang lagi di rumah sakit, aku harus segera kesana." Anggun kembali terisak.

"Ya ampun, yaudah yuk kita ke rumah sakit. Pake mobil gue biar cepet."

"Makasih banyak ya Jess." anggun tulus berterima kasih

"Santai aja Gun, yuk berangkat!."

Mereka berdua menuju parkiran, Jessica melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.


















Hay hay guys❤

Maaf update lama, beberapa hari ini aku sedikit sibuk karena UAS ;(

Aku greget banget sama vino, untung ganteng, kalo gak udah aku iris-iris tuh mulutnya.😁


Oiyah Jangan lupa Vommentnya yaa😚

Maaf  bila banyak typo😊🙏🏾















Two VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang