Happy Reading ya❤
Sore itu Anggun menenteng ranselnya, memegangi secarik kertas dan sudah berdiri di depan sebuah rumah megah berlantai empat, bercat putih dengan pagar besi yang sangat tinggi. dia kagum dengan bangunan itu, bangunan yang tak bisa dikatakan sebagai rumah. Awalnya Anggun mengira bahwa bangunan itu adalah sebuah hotel berbintang.
"Bener gak sih alamatnya? Hmm udah sesuai kok dengan yang ada di kertas, Jln Cendrawasih no 28. Atau jangan-jangan dia ngasih alamat palsu." Batin Anggun, wkwkkw lo kira lagu dangdut gun?
Anggun adalah tipe orang yang selalu menepati janji. Dan sekarang dia ingin menepati janjinya.
ah bukan! Lebih tepatnya menuruti perintah! Mengajari Vino dan gengnya semua pelajaran.Anggun ragu-ragu menekan Bel yang ada di samping pagar rumah Vino.
Gak ada orang kali ya?
Beberapa kali menekan bel, akhirnya muncul seorang pria bertubuh kekar dan berwajah sangar membuka pintu pagar. Sepertinya pria itu adalah Security dilihat dari pakaiannya
"Cari siapa dek?" Hiii Suaranya aja serem.
"Ee.. Permisi pak, a-apa benar ini rumahnya Marvino Gabriel Angkasa?" Anggun sedikit gugup saat bertanya
"Benar! dek Anggun kan?"
Anggun mengernyitkan keningnya, heran! dia gak sepopuler itu kan? Masak iya Security di rumah Vino tahu namanya?
Anggun mengangguk
"Silahkan masuk dek. den Vino sudah menunggu." Ucap pria itu lalu mengantarkan Anggun sampai di depan pintu rumah
Tok tok tok
Gak butuh waktu lama, Seseorang langsung membuka pintu. Nampaknya orang itu benar-benar menunggu Anggun.
"Lama banget sih lo! Gue paling gak suka ya kalo nunggu! Ayo masuk!" Belum sempat Anggun memberi salam, sudah mendapat omelan dari Vino.
Anggun mengatur nafasnya agar tidak emosi. Sabar gun! bertahanlah sebentar saja, Everything is gonna be ok.
Anggun dan Vino sama-sama mendaratkan bokong mereka di atas sofa empuk, "selamat sore semuanya." Sapa Anggun pada Chyko, Viky dan Aldo, tapi malah dicuekin. Mereka masih sibuk dengan ponsel masing-masing.
Anggun tak ambil pusing! Yang dia pikirkan hanyalah cepat selesai dan pulang, Ia lalu mengeluarkan semua buku dari ranselnya.
"Hari ini kita belajar Fisika ya? Aku udah bawa buku-bukuku. Mana buku kalian?" Anggun dicuekin lagi!
Anggun menghela Nafasnya kasar, kesabaran yang dia miliki sudah seperti tissue, tipis!
"Kalian niat belajar gak sih? Kalau enggak, aku pulang sekarang!" Ucap Anggun sedikit meninggikan suaranya. Ucapan Anggun bagaikan sihir, Mereka berempat menghentikan aktivitas dan langsung mengambil buku masing-masing
"Oh iya, kita gak nungguin Jessi? Lo ngajak Jessi kan Vin?" Nampaknya Jessi menjadi penyemangat aldo untuk belajar.
Yang ditanya hanya menggeleng sambil cengengesan.
"Akh kampret lo Vin!" Umpat Aldo, Semangatnya jadi Zonk karena gak ada Jessi.
"Hmm lanjut gak nih?"
Anggun melanjutkan mengajar setelah mendapat Anggukan dari para lelaki itu.
Beberapa Jam kemudian
" hukum newton 3 berbunyi: jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain, maka benda yang dikenai gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama tapi arahnya berlawanan. Contoh nih ya tangan kita saat memukul meja akan terasa sakit karena meja memberikan gaya dorong sebagai reaksi ke tangan kita. Sampai sini paham?" Jelas Anggun panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two V
Teen FictionDia Anggun... gadis miskin yang membantu menjual kue buatan ibunya di sekolah. dia memiliki paras yang cantik dan termasuk murid yang cerdas di sekolahnya SMA harapan gadis yang irit bicara alias pendiam.walaupun memiliki paras yg cantik tapi dia...