Pagi-pagi sekali Vino sudah tiba di sekolah, entah apa yang membuatnya semangat pagi ini. dia menyenderkan tubuhnya di samping mobil kesayangannya sambil menenteng sebuah paper bag
Nampaknya sedang menunggu seseorang, tapi siapa?Sesekali dia melirik jam di tangan kirinya "lama banget sih! Pokoknya gue harus serahin ini sebelum Chyko, viky dan Aldo datang. Kalo mereka tahu bisa abis gue diledek sama mereka."
Vino mulai tak tenang, waktu semakin berjalan tapi sosok yang dia tunggu tak kunjung datang. Sesekali Vino pergi ke gerbang, memastikan orang yang dia tunggu sudah datang atau belum.
" hey Vin, tumben dateng lebih awal." sapaan Viky sedikit mengagetkan Vino
"Akh sial! Sejak kapan nih bocah disini." batin Vino
"Eh Hai Vik, iya gue pengen aja dateng lebih awal, gak ada maksud apa-apa kok." balas Vino sambil menyembunyikan paper bag yang sedari tadi dia pegang di belakang tubuhnya
"Oh gitu? Vin ke markas yuk sambil nunggu Chyko dan Aldo, biasa." ajak Viky sambil melakukan pose jari telunjuk dan jari tengah di depan mulutnya.
"Yuk! Mulut gue juga udah asem nih."
Kalian taulah kebiasaan para lelaki, merokok! Padahal udah jelas-jelas merokok berbahaya, masih aja dilakuin.
~~~
"Yuk Jess kita berangkat!" pagi itu Jessi pergi menjemput Anggun untuk ke sekolah bareng.
Mereka berdua langsung berangkat setelah berpamitan dengan Adrian dan Lisa. Jessi sangat bersyukur karena Ayah dan ibu Anggun menyayanginya seperti anak mereka sendiri, walaupun Jessi baru berteman dengan Anggun.
Sampai di sekolah banyak sekali tatapan iri yang tertuju pada Anggun karena berteman dengan Jessi. Mereka pikir Anggun menjadi penjilat agar bisa berteman dengan orang kaya. Faktanya tidak seperti itu, Jessilah yang nyaman berteman dengan Anggun.
" Jess! Kamu udah ngerjain PR bahasa?" tanya Anggun setelah masuk ke kelas.
Jessi membelalakan matanya, nampaknya dia lupa mengerjakan PR
"OMG! Gue lupa gun, gimana nih? lo gak ingetin gue sih.""Wkwk kamu lupa ya kalo hpku rusak?" Anggun merasa lucu dengan ekspresi paniknya Jessi
Jessi menepuk pelan jidatnya."oh iya ya, duh gue kok pikun gini sih?"
"Yaudah, nih salin punyaku, lain kali harus inget ya!" Anggun menyodorkan buku PRnya.
"Uhh cintaku baik sekali. thanks yaa, sini peluk dulu." ucap Jessi dengan nada diimut-imutkan sambil memeluk Anggun
Anggun semakin lucu dengan tingkah sahabatnya itu "iya sami-sami neng, yaudah cepetan salin keburu Bu Mona dateng."
Ibu Mona adalah guru bahasa indonesia terkiller kedua setelah bu Niken. Guru yang sangat cerewet dan gak segan-segan ngasih hukuman berat untuk murid yang gak ngerjain tugas atau PRnya.Jessi buru-buru duduk di kursi dan menyalin PR punya Anggun, dia gak mau berurusan dengan Bu Mona yang cerewetnya minta Ampun, dia juga gak mau nasibnya sama dengan Chika dan gengnya.
~~~
Setelah selesai pelajaran Bahasa Indonesia, Anggun dan Jessi pergi ke taman untuk makan siang. Karena Anggun membawa bekal, akhirnya Jessi juga ikutan bawa bekal dari rumah, tentu isi bekal mereka beda tapi mereka saling bertukar lauk pauk biar sama-sama merasakan.
"Udah dua kali loh lo makan gak ngajak-ngajak, udah gak nganggep gue sahabat lo lagi?" suara berat seorang pria mengagetkan mereka berdua, sambil menenteng bekal makanan di tangannya.
Jessi mengerutkan keningnya "idihh nih cowok sok akrab banget!"
"Emangnya lo siapa? Harus banget ya kita ngajak lo?" gerutu Jessi
"Ehem, Jessi kenalin ini Vano sahabat aku, Van kenalin ini Jessi Sahabat baru aku." ucap Anggun mengenalkan mereka
"Lo kenal dia gun?" tanya Jessi yang masih bingung.
"Ya jelaslah Anggun kenal gue, asal lo tau aja, gue sahabat pertama dia di sekolah ini." balas Vano menyombongkan diri, berteman dengan Anggun seperti sebuah kebanggaan baginya.
"gue gak nanya lo ya!" balas Jessi
"Lah kok lo ngegas sih." Vano juga gak mau kalah
"gue juga sahabat Anggun!" Jessi semakin ngegas
"Gue gak nanya! Bleee." Balas Vano sambil menjulurkan lidahnya mengejek Jessi
"Udah-udah jangan berantem! kalian berdua itu sama-sama orang penting bagi aku, sama-sama sahabatku yang aku sayang. Aku minta kita bertiga menjadi sahabat yang saling menyayangi satu sama lain, please." Anggun berusaha menjadi penegah buat sahabat-sahabatnya, berharap mereka bertiga bisa berteman dengan baik.
"Mau ya?" Pinta Anggun, kedua orang mengangguk menyetujui permintaan Anggun
"Horee! Yuk kita lanjut makan sebelum bel masuk." Kebahagiaan Anggun semakin bertambah karena kini memiliki dua sahabat yang sangat baik hati dan tak pernah memandang rendah dirinya.
~~~
Akhirnya bel pulang yang di tunggu-tunggu seluruh penghuni sekolah berbunyi.
"Gun, gue pulang duluan ya? Mami sama papi gue ada di rumah soalnya, maaf banget gak bisa nganter lo pulang ." Jessi merasa gak enak sama Anggun
"Iya, kamu duluan aja gak apa-apa kok. Lagian aku juga masih nyapu." ucap Anggun, memang hari ini adalah jadwal piketnya.
"Thank you Anggunku."
"Yourwelcome Jessiku."
Sweet banget persahabatan mereka :)
Selesai nyapu, Anggun Akhirnya bisa pulang. baru saja ingin keluar kelas, sudah dikagetkan oleh Vino yang tiba-tiba masuk ke kelas Anggun, Hampir saja Anggun menabrak lelaki itu.
"Uh hampir aja! ngapain sih dateng tiba-tiba?" Anggun mengelus pelan dadanya.
"Nih." Vino menyodorkan paper bag yang dipegangnya. yang dia tunggu sejak pagi adalah Anggun, karena tak kunjung ketemu Cewek itu, Vino memutuskan untuk pergi ke kelas Anggun, beruntung Anggun belum pulang.
"Ini apa?"
"Buka aja!"
Anggun membuka paper bag itu, terkejut bukan main. Yang dia lihat adalah ponsel yang sedang ngetren saat ini, semua teman kelasnya sudah punya ponsel seperti yang ada dalam bingkisan. Pasti mahal, secara teman kelasnya kan orang kaya semua.
"Kenapa ngasih ke aku?" Anggun masih heran
"Buat ganti'in hp lo yang kita rusakin." ucap Vino sambil bersandar di pintu.
"aku gak bisa terima ini." ucap Anggun sambil menyodorkan kembali ponsel beserta paper bag
Vino membulatkan matanya, gak percaya! ada orang yang nolak hp secanggih dan semahal ini "Hah? Bisa-bisanya dia nolak pemberian gue."
"kenapa lo gak mau? Emangnya hp ini kurang canggih? Atau kurang mahal? Ngomong aja kali, gue beli'in."
Anggun mendengus kesal dengar perkataan Vino, sombong banget sih!
"Aku bakal terima kalo kamu beli hp pakai uang hasil kerja keras kamu, bukan uang dari orang tua kamu."
Jleb! ngena banget
"Gak usah yang mahal, intinya dari hasil keringat kamu sendiri, aku bakal terima." Anggun berlalu pergi ninggalin Vino yang masih berdiri mematung
"Aakh merepotkan" Batin Vino, dia mengacak rambutnya. kesel!
Hay guys❤
Maap up part barunya kelamaan😁
Semoga kalian seneng baca part ini.Kalo author jadi Anggun, gak pake basa-basi lagi untuk terima tuh hp. Secara gratis terus yang ngasi ganteng pula😁❤
Oh iya jangan lupa Vommentnya yahh
GBU all😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Two V
Genç KurguDia Anggun... gadis miskin yang membantu menjual kue buatan ibunya di sekolah. dia memiliki paras yang cantik dan termasuk murid yang cerdas di sekolahnya SMA harapan gadis yang irit bicara alias pendiam.walaupun memiliki paras yg cantik tapi dia...