Jujur

246 16 3
                                    

 
Happy reading❣


  Hari ini, rinai membasahi setiap kawasan kota, Membentuk genangan-genangan yang menutup jalanan, Sesekali menyebar saat roda kendaraan melintas.
 
    Tak perlu tanya apa yang sedang aku lakukan hari ini, Kau masih menjadi selingan di antara waktu-waktu sibuk juga menjadi yang utama saat waktu senggangku, Hingga mungkin segala apa yang aku lalukan adalah kau menjadi tujuan.

  Sajak  indah yang Vano baca di facebook, sedikit menghiburnya saat ini, dia memang suka membaca sajak sejak dulu, apalagi sajak tentang kehidupan.

  Ketika kebanyakan laki-laki menyukai kopi, lain hal dengan Vano, dia lebih memilih  teh hijau untuk menemaninya sore ini, apalagi saat hujan.
 
 
  "hey bro." suara berat Alfonso wijaya sedikit mengejutkan Vano, berdiri di depan pintu kamar Vano.

    Bro adalah panggilan sayang antara Alfonso dan Vano sejak Vano masih kecil, memang sengaja agar lebih akrab. meski sudah berkepala empat, Alfonso masih terlihat awet muda, gaya berpakaiannya juga seperti anak muda, terkadang orang-orang mengira dia dan Vano adalah kakak beradik, dia juga dijuluki hot daddy oleh teman-teman Vano.

"Tumben udah pulang jam segini, gak lembur bro?" pertanyaan Vano sedikit menyinggung Alfonso kenyataannya memang seperti itu,  hampir setiap hari dia pulang larut malam hingga tak ada waktu untuk Vano, namun Alfonso selalu mencari waktu senggang untuk bersama Vano walaupun tidak sering, Meski begitu Vano tetap menyayangi dan mengerti Alfonso.
 
  Vano sudah terbiasa dengan keadaan ini, semenjak kedua orang tuanya berpisah saat dia masih berumur 10 tahun karena mamanya berselingkuh. Vano lebih memilih ikut papa karena mama menikah dengan selingkuhannya, seorang pebisnis asal Jerman dan sekarang tinggal di sana.

  "Iya nih bro, hari ini gue gak lembur,   sengaja cari waktu biar bisa kumpul sama elo bro." ucap Alfonso sembari duduk disamping Vano, cara berbicaranya seperti anak gaul zaman sekarang.

    aneh dan lucu ketika orangtua berbicara bahasa gaul, tapi karena sudah terbiasa mendengar papanya berbicara seperti itu, Vano tak merasa demikian, walaupun begitu Vano tetap sopan ketika berbicara dengan Alfonso.

"Oh gitu." Vano kembali meminum tehnya yang sudah mulai dingin.

"Mau gue buatin kopi bro?" tawar Vano pada papanya.

"Gak usah, tadi gue udah minum  di kantor." tolak Alfonso

" hari minggu kita touring yuk." ajak Alfonso, dia ingin punya quality time bersama Vano.

"Boleh, tapi kemana?" tanya Vano dengan semangat, sudah lama sekali mereka berdua tak melakukan hal itu. touring dengan moge alias motor gede adalah hobi mereka berdua, ketika Alfonso ada waktu senggang atau libur, kegiatan pertama yang dia dan Vano lakukan adalah pergi ke tempat Wisata di luar kota dengan moge. Kadang bersama klub moge, kadang hanya mereka berdua saja.

"Gimana kalo ke bandung, kita kan udah lama gak kesana." usul Alfonso

"Asyik,  gue mau." Vano terlihat sangat senang

"Tapi, Gue boleh gak ngajak seseorang?" tanya Vano meminta Izin.

Alfonso berpikir sejenak. " siapa? Pacar lo?" Alfonso balik bertanya

" hah bu-bukan bro, Temen kok"Vano  salah tingkah mendengar pertanyaan papanya.

"Cewek atau cowok?" Alfonso sedikit menggoda Vano.

"Ah Bro kepo deh, boleh gak? Kalo gak boleh juga gak apa-apa kok."

"Iya boleh." putus Alfonso, sebenarnya dia hanya ingin berdua dengan Vano tapi demi membuat Vano bahagia dia setuju pada akhirnya.

Two VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang