Berubah Pikiran

312 22 2
                                    


Lo yang nangis, kenapa hati gue yang ter iris?


Happy reading guys❤



"Shit! Awas aja lo Vin, lo udah buat Anggun nangis hari ini, gue gak akan biarin ini terjadi lagi."

"Parsetan dengan perjanjian bodoh itu, gue udah gak tahan liat anggun nangis terus-terusan."

   Vano terus saja mengumpat  kesal atas perilaku vino terhadap Anggun, dia melihat semuanya.

  Selama satu minggu ini, dia tidak menghilang seperti yang dikatakan Anggun. Malahan Vano terus memperhatikan Anggun dari jauh hanya untuk memastikan anggun baik-baik saja.

     Tapi kejadian barusan menurutnya sudah sangat kelewatan!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

(Rumah Sakit pelita)

"Bu, kok ayah belum sadar sih, Anggun takut terjadi apa-apa sama ayah." Anggun dan Jessi sudah berada di Kamar mawar tempat Ayah adrian di rawat, Untung pakai mobil Jessi, jadi mereka bisa sampai lebih cepat.

Sedih dan panik itulah yang sekarang dia rasakan.

"Lo tenang dulu ya gun, kalo lo terus-terusan panik nanti bokap lo sedih jadinya." Jessi berusaha menenangkan sahabatnya, dia prihatin dengan kondisi  Anggun. Ayahnya sakit, ekonomi keluarga yang tak baik ditambah lagi sering dibully sama vino di sekolah. Berat banget beban yang harus sahabatnya pikul.

"Teman kamu benar gun, kamu tenang dulu ya. Tadi dokter bilang ayah cuma sedikit syok, mungkin sebentar lagi  udah siuman. Kata dokter kalau udah siuman, boleh pulang." Bu Lisa juga berusaha menenangkan anak perempuannya.

"Syukurlah bu, semoga ayah baik-baik aja."  Anggun akhirnya sedikit tenang mendengar penjelasan ibunya.

"Umm.. gun gue keluar cari makanan bentar ya, gue laper. pasti lo dan tante blm makan kan." Jessi menyadari kalau dia dan anggun belum makan dari siang.

"Eh gak usah nak, ibu gak mau ngerepotin."balas Bu Lisa lembut diangguki Anggun putrinya.

"Aku gak merasa repot kok tante, Lagian cuma beli makan, jadi jangan sungkan gitu ya." Jessi menyunggingkan senyum manisnya.

  Ibu dan anak itu akhirnya setuju dengan tawaran Jessi.

"Aku temenin ya jess?." Pinta anggun

"Gak usah gun, lo temenin om sama tante aja disini, biar gue pergi sendiri." Jessi berlalu pergi setelah mendapat anggukan dari Anggun.

   Beberapa menit kemudian, jessi sudah sampai dengan menenteng kresek berisi kotak nasi. Setelah itu mereka makan bersama.

    Anggun menyadari bahwa sahabat barunya adalah orang yang ramah dan baik hati, Dia sangat bersyukur memiliki Jessica.

   "Jess udah jam 8, kamu pulang gih." Ucap Anggun setelah selesai makan

"Lo ngusir gue ya gun?." Jessi memonyongkan bibirnya, sedikit jengkel dengan ucapan Anggun

" bukan gitu jessssss, aku takut orang tua kamu nyari'in kamu." Anggun tak berniat mengusir jessi, dia hanya khawatir kalau-kalau orang tua Jessi mencarinya.

"hahah gak usah Khawatir gun, di Jakarta gue tinggal cuma sama Bi sofi. So mau gue pulang larut juga gak bakal ada yang nyari'in. Gue kan udah  cerita sama lo, masa lupa sih."

"Oh iya, tadi pagi kan lo udah cerita, maaf ya." Anggun menepuk jidatnya pelan, merasa bersalah pada Jessi.

    Alasan Jessi pindah karena kedua orangtuanya bercerai.

Two VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang