I. Am I wrong?

4K 223 12
                                    

"Apa? Menikah?"

Aku berbalik menatap kedua orang tuaku. Orang tua yang kini tak lagi muda, mereka yang mati-matian membesarkanku.

"Bagaimana bisa, appa? Bagaimana pekerjaanku? Kau tahu jika aku---"

"Appa yakin dia tidak akan melarang mu untuk bekerja, Sooyoung-ah."

"Tapi appa, aku-- aku tidak mau menikah sekarang, masa depanku masih panjang, masih banyak mimpi yang ingin ku raih, dan aku tidak ingin menikahi laki-laki yang tak kukenal."

Aku hanya bisa menghembuskan nafasku kasar. Bagaimana ini? Mengapa tiba-tiba mereka memintaku menikah, dan parahnya mereka telah memilih siapa yang akan aku nikahi tanpa aku tahu siapa laki-laki itu.

Ayolah, aku tidak mau merusak masa depanku. Aku masih memiliki beberapa mimpi yang harus aku wujudkan, aku masih ingin bebas alih-alih terikat hubungan konyol bernama 'pernikahan'.

Dan siapapun pasti tidak menginginkan menikah dengan orang yang tak dicintai bukan?

Apakah salah jika menolaknya?

"Sooyoung-ah, lihatlah appa, lihat juga oemma, kami sudah semakin menua dan kami tidak bisa selalu menjaga mu diusia kami yang tak lagi muda. Kau butuh seseorang untuk menjaga mu, dan laki-laki yang kami pilih adalah laki-laki baik, percayalah appa--"

"Aku bisa menjaga diriku sendiri, ayolah appa... Aku bahkan tidak mencintainya. Aniya, aku juga tidak mengenalnya."

Sial, aku membencinya ketika oemma menatapku dengan hangat. Kalian pasti tahu, aku tidak akan bisa menolak apapun ketika oemma sudah menunjukkan kasih sayangnya, bahkan jika itu hanya lewat tatapan mata.

"Kau akan mencintainya, seiring berjalannya waktu. Oemma dan appa mu juga menikah tanpa cinta, tapi kami akhirnya saling mencintaimu."

Benarkah akan seperti itu? Please oemma tolong bedakan takdir ku dan takdir kalian. Mungkin kalian bisa saja saling mencintai pada akhirnya, tapi hal sama belum tentu terjadi pada kehidupanku bukan?

Alih-alih mendapatkan kebahagiaan bagaimana jika aku justru menderita dan merasa tersiksa.

Aku tidak mau!

"Aku tidak bisa, mianhae."

Aku berjalan menuju kamarku.  Meninggalkan mereka yang kini terdiam.

Maafkan aku appa, oemma. Aku tidak ingin jadi anak durhaka karena menolak permintaan kalian. Tapi aku benar-benar tidak bisa menikah dengan laki-laki yang kalian pilih, aku memiliki pilihan lain.


🕊️🕊️🕊️


Author Pov_

Hari ini sangat melelahkan sungguh. Pikir Sooyoung sepulang dari kantor dia akan berendam di air hangat dan memanjakan tubuhnya. Membayangkannya saja sudah membuat gadis bermarga Ahn itu merasa nyaman.

Gadis itu berjalan anggun memasuki rumahnya, dengan menenteng tas kerja yang terasa berat karena terdapat beberapa berkas yang tak sempat diselesaikan di kantor. Alhasil dia harus bekerja juga di rumah.

Ekor mata gadis itu sempat menangkap sosok asing yang tengah berbincang dengan kedua orang tuanya di ruang tengah. Tapi gadis itu tidak perduli dengan siapa dan apa tujuan orang tersebut berada dirumahnya.

Mungkin saja dia teman ayahnya.

"Sooyoung-ah? Kau sudah pulang?"

Gadis itu mengurungkan niatnya untuk kekamar dan berbalik ketika ibunya berseru.

[M] The Perfect HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang