XIV. Touch Me

1.2K 116 22
                                    

Sinar matahari menelusup masuk disela-sela gorden, membuat Sooyoung mengeram dan terbangun dari tidurnya. Pening langsung menyerang ketika tubuhnya belum sempurna bangkit dari tempat tidur.

Wanita itu menyadarkan punggungnya dikepala ranjang, sebelum atensinya teralihkan pada sosok yang terlelap disofa sudut kamar. Meringkuk memeluk dirinya sendiri, ditutupi sehelai kain tipis berukuran kecil. Lebih mirip taplak meja dibanding selimut.

Dimalam setelah Sooyoung menyalahkan Taehyung atas segala yang terjadi, wanita itu sempat tak sadarkan diri, mungkin karena kelelahan. Alhasil tanpa Taehyung sadari dia ketiduran ketika menunggu Sooyoung sadar.

"Ck, kenapa dia tidur disini?" Tanyanya dalam hening.

Sooyoung berjalan mendekat kearah Taehyung sembari memegangi perutnya yang sedikit sakit akibat ulahnya sendiri.

Ya,

Harus diakuinya bahwa suaminya itu memang tampan, tubuh yang tegap, rahang yang kokoh, matanya yang indah, semua dipahat dengan sempurna dalam dirinya. Wanita itu berlutut, memandangi setiap inci wajah Taehyung. Jika dilihat dari dekat seperti ini ketampanan Taehyung nampak bertambah berkali-kali lipat.

"Seharusnya kau pergi, Taehyung-ah." Lirihnya pelan.

Ditariknya nafas sebanyak mungkin.

Haruskah Sooyoung katakan pada kalian?

Bahwa,

Setiap dia melihat Taehyung terlelap seperti itu, membuat sebagian hati kecil Sooyoung merasa sakit. Taehyung terlalu baik untuknya, Taehyung terlalu sempurna.

Tanpa Taehyung ketahui, Sooyoung selalu ada disisinya ketika raga itu terlelap.

Chuu~

Taehyung membuka mata cepat tatkala merasakan sesuatu menyentuh bibirnya. Nyaris saja laki-laki itu terkena serangan jantung mendadak, jika saja tak berhasil menguasai dirinya.

Laki-laki itu gugup setengah mati, menyadari bahwa wajah cantik Sooyoung begitu dekat nyaris tanpa jarak. Taehyung bersusah payah menelan saliva nya, mencoba tenang tapi tetap saja tak bisa.

Berbeda dengan Sooyoung yang tampak tenang, seolah tidak melakukan kesalahan apapun. Wanita itu hanya mengangkat sebelah alisnya naik, seolah bertanya 'kenapa' pada suaminya.

"S-sooyoung-ah." Taehyung seolah meminta penjelasan.

Sooyoung enggan menanggapi, wanita itu hendak bangkit dari tempatnya namun tertahan ketika tangan Taehyung menariknya hingga membuat Sooyoung hilang keseimbangan dan terduduk di pangkuan Taehyung.

Chuu~

Kali ini berganti Taehyung yang mengecup bibir Sooyoung. Giliran wanita itu yang gugup. Tatapan mereka saling bersinggungan, Taehyung mencium Sooyoung di bibir lagi. Lebih lama dari sebelumnya.

Sooyoung terkejut, jadi dia hanya diam tak membalas ciuman itu.

Semakin lama ciuman berubah menuntut, Taehyung mengulum bibir bawah Sooyoung tak sabaran. Bagaimana Sooyoung masih bisa waras jika seperti ini?

Wanita itu mengalungkan kedua lengannya diantara lekukan leher Taehyung, menggiring kakinya untuk lebih naik kepangkuan laki-laki itu.

Sooyoung membalas ciuman Taehyung. Dia mau. Sooyoung tak bisa bohong bahwa dia menginginkan ciuman itu.

Posisi mereka sangat intens dan serius. Tubuh mereka terasa terbakar, menempel, berhadapan, seolah saling menyentuh.

Ciuman mereka saling menuntut, tangan Taehyung bergerak tak karuan menelusup dibalik kemeja piyama Sooyoung, mengusap lembut punggung telanjang wanita itu.

[M] The Perfect HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang