II. it's okay?

1.4K 174 33
                                    

JAM berdenting, jarum pendeknya mengarah pada  angka 12. Sementara malam semakin menua, tapi Taehyung masih setia menunggu istrinya yang masih belum juga pulang. Mata sudah mulai layu, tetapi digagahkannya supaya terus terjaga, laki-laki itu sudah menghabiskan 5 gelas kopi agar dia bisa bertahan.

Dia tidak mau jika nanti istrinya pulang dan melihatnya sudah tidur. Lagipula makan malam sudah siap terhidang, Taehyung memasak banyak makanan hari ini. Laki-laki itu tahu pasti istrinya belum sempat makan malam karena banyak bekerja.

Taehyung menguap untuk sekelian kalinya. Matanya benar-benar terasa sangat berat. Bahkan kopi terakhir yang dia punya sudah tak sanggup menahan matanya agar tak tertutup. Namun, diusahakannya agar terus terjaga.

"Kenapa dia masih belum pulang juga? Apakah terjadi sesuatu padanya? Atau pekerjaannya sangat banyak hingga dia harus lembur?" Gerutu Taehyung.

Laki-laki itu benar-benar menghawatirkan sang istri.

Tak lama suara mobil memasuki pekarangan rumah. Dengan segera Taehyung membuka pintu rumahnya. Dilihatnya Sooyoung tampak sangat lelah, matanya sayu, pasti dia sangat mengantuk.

Sejak hari pernikahan mereka 2 Minggu lalu, Taehyung memutuskan membawa istrinya tinggal di rumah kecilnya. Walau rumah yang dia miliki tak sebesar rumah Sooyoung dan orang tuanya, tapi rumah itu adalah bukti kerja keras laki-laki itu.

Awalnya Sooyoung menolak ikut bersama Taehyung, tapi apa boleh buat jika orang tuanya terus memaksa. Dan betapa lucunya Sooyoung ketika menolak.

"Appa, aku tidak akan bisa tidur jika jauh darimu."

"Oemma, aku tidak terbiasa tinggal di gubuk kecil."

"Bagaimana jika nyamuk memangsaku? Kulitku akan gatal-gatal pastinya."

"Bagaimana jika air digubuk itu dingin, kau tahu bukan jika aku tak bisa jika harus mandi dengan air hangat."

Dan masih banyak protes lainnya yang dilayangkan oleh wanita itu.

"Kau baru pulang?"

Tak ada jawaban keluar darinya, wanita itu terus berjalan masuk tanpa menghiraukan Taehyung yang begitu menghawatirkannya sejak tadi.

"Makanlah, kau pasti tidak sempat makan malam bukan. Aku sudah menyiapkannya untukmu." Ujar Taehyung. Tapi, lagi-lagi hening yang didapatnya.

"Aku sudah menyiapkan air hangat jika kau ingin mandi dahulu."

"Ah, apakah kau lelah?"

"Dan apa kau bisa melihat?" Sooyoung memutar bola matanya jengah. "Aku lelah, sangat lelah. Jadi, pergilah jangan menggangguku!"

Sooyoung mengambil tas nya dan berlalu pergi. Taehyung hanya bisa bersabar. Mungkin saking banyaknya pekerjaan membuat Sooyoung bersikap seperti itu padanya, hanya itu yang difikirkan Taehyung.

"Selamat malam istriku!" Teriak laki-laki itu.

"Bersabarlah Taehyung, sebentar lagi dia pasti akan mencintaimu." Ujarnya pada diri sendiri.

Laki-laki itu berebahkan tubuhnya diatas sofa. Perlahan matanya mulai tertutup, dia tak kalah lelahnya karena harus bekerja di kedai milik temannya. Ya, Taehyung hanya seorang pramusaji, dia bukan laki-laki berjas dengan dasi serta tas kotak ditangannya.

Dan jika kalian bertanya mengapa Taehyung tidur di sofa, maka jawabannya hanya satu. 'permintaan dari Sooyoung'

Dia ingin sekali menolak, tapi dia lebih tak mau jika harus berdebat dengan istrinya. Jadi lebih baik dia mengalah, toh bukan masalah besar jika dia harus bangun dengan badan yang sakit di setiap paginya.

[M] The Perfect HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang