dan apa yang terjadi pada skenario sang semesta memang sulit ditebak rupanya
Jangan terlalu senang dihari ini, takut belum siap menangis di detik selanjutnya.
•
Aleya pun melangkahkan kakinya dengan dengan langkah malas, dengan telinga yang disumbat oleh headset diputarnya lagu yang baru saja keluar yaitu nct u - don't stop.
tak punya pikiran lain, jujur lagunya buat bulu di leher naik tapi berusaha untuk tak memikirkan apapun apalagi artinya, karna ini masih pagi.
Mata Aleya menyipit kala melihat siswa dan siswi mengumpul di papan mading karna penasaran Aleya pun melangkahkan kakinya kesana.
Dengan tangan yang diselipkan ke kantung nya Aleya berjalan, murid murid pun dengan sendiri nya memberikan jalan untuk Aleya.
PENDAFTARAN KANDIDAT OSIS TAHUN 2018/2019
Aleya pun hanya ber-oh ria saja di dalam hati lalu kembali melangkah kan kakinya menuju kelas, ia ingin mengambil keputusan untuk mencalonkan diri sebagai kandidat OSIS tapi rasanya waktu belajar dia akan tersita, dan membuat nya tidak fokus.
Mungkin tahun ini juga dirinya akan mengundurkan diri sebagai anggota OSIS, lagi pula ia akan mengejar undangan dari universitas Pennsylvania yang sangat ia cita citakan dari dulu, untuk menjadi dokter.
Saat ia melangkah tiba tiba seseorang ada yang menarik headset nya, Aleya pun terkejut saat ditatap itu Rian Aleya pun merotasikan matanya malas.
Tapi tunggu, ada yang membuat Aleya salah fokus yaitu memar di muka Rian tapi masa bodo dengan itu lagi pula Aleya tak ada urusan.
Namun mata Rian membulat kala mendengar lagu yang didengar oleh Aleya, rasanya bulu di tangan nya merinding.
Stoph, babyh don't stoph~
"Anjir, lagu apaan nih bisik bisik" ucap Rian dengan cepat headset nya diambil alih oleh Aleya lagi.
Gadis itu pun mendengus, lalu kembali melangkah menghiraukan Rian rasanya ia malas dengan apapun hari ini, ntah mengapa mood nya seperti turun drastis.
Karna langkahnya tertinggal oleh Aleya Rian pun berusaha menyamakan langkah nya dengan Aleya "saran gua yah al daripada denger voice nya mendingan langsung nonton, dosa nya sama aja"
Mendengar ucapan Rian, Aleya pun mengerutkan dahinya lalu menatap Rian "hah?, Dosa?, Dosa apaan?"
"Yah sama aja zina kan?, Zona pendengaran mending kalau mau dosa sekaligus aja liat Vidio nya" ucap Rian
Seperti nya Aleya paham kemana pembicaraan ini terbawa, dengan cepat ia mencubit maut tangan Rian sehingga lelaki itu meringis hebat
"Aleya anjir!" Ucap Rian sembari mengelus tangan nya yang memerah dan berdecak menatap Aleya
"Ini lagu!, Bukan yang lu tonton tiap malem gua mah masih punya iman ga kaya lu gakuat iman!" Cibir Aleya
"Wajar lah gua cowo, tapi sori sori aja yah walaupun gua nonton tiap malem masih tahan iman gua, kalau ngga pas lu pingsan udah abis lu Ama gua!, Kalau ga pas liburan!" Jawab Rian
Aleya pun berdecih "Ampe Lo berani sama gua, gua mutilasi Lo hidup hidup!" Ucapnya lalu meninggalkan Rian
Rian pun mencibir Aleya dari belakang "giwi mitilisi Li hidup hidip"
***
Rasanya waktu cepat sekali berlalu, baru tadi pagi masuk sekolah kini Aleya sudah bersiap untuk mengemasi barang barang nya untuk pulang sekolah.
"Eh latihan ga sekarang?" Tanya lena
Aleya pun terdiam, lalu ia menatap arlojinya "gabisa deh kayanya gua mau ke gramed besok aja ya"
Lena pun mengaguk "woi Rian!" Panggil Lena
Rian yang sedang saling gurau dengan Beni pun menoleh "gabisa latihan kita sekarang!" Seru Lena
Rian dan beni pun berjalan menuju Lena dan Aleya "kenapa?" Tanya beni
"Aleya gabisa, gua ge lupa ada eskul basket" ucap Lena
Rian dan beni pun hanya mengaguk.
Lalu Rian pun menoleh pada Aleya
"Mau balik bareng ga?" Tawar Rian
Lalu Aleya pun mengerutkan dahinya, menatap Rian dari atas sampai bawah "dih kesambet apaan lu?"
Sejujurnya Rian ingin berbicara banyak dengan Aleya, tapi kalau jujur dia gengsi lah sama musuh sendiri.
"Yeuh si kulkas songgong amat" gerutu Rian
"Udah ah gua balik, duluan Len, ben" ucap Aleya lalu ia menoleh ke arah Bella dan Dinda yang ada di pojok kelas karna piket "Din!, Bell!, Gua duluan!"
Lalu aleya pun melangkah kan kakinya keluar kelas, sementara Rian masih berdiam di ruang kelas.
"Dih, apaan tau" cibir rian
Aleya pun melangkahkan kaki nya disepanjang kolidor yang masih ramai sembari mengegam kedua tali tasnya namun ntah mengapa ia merasa ada yang menguntit nya dari belakang.
Masa bodo dengan itu ia pun terus melangkahkan kakinya menuju halte, sebenernya ia tak berniat ke Gramedia hari ini hanya saja ia malas satu ruangan dengan Rian ntah mengapa semuah lelaki di dunia ini rasanya menyebabkannya.
Aleya pun mengeluarkan headset dari dalam sakunya, disambungkan lah ke dalam ponsel nya lalu dengan helaan nafas ia dudukan bokong nya di bangku halte.
Ia ayunkan kedua kakinya, namun tiba tiba tatapan nya terhenti pada seorang anak dengan seragam putih biru yang sedang merundung, tatapan nya lurus
Hingga sesaat sebuah bayangan akan masa itu muncul di benaknya.
"Lo bawa anak itu sama gua!, Atau Lo yang akan jadi korban nya?"
Dengan sekejap Aleya memejamkan matanya, menghilangkan bayangan itu ia menarik nafasnya dalam dalam lalu ia hembuskan.
•
ini ada hubungannya sama Reminiscene, soalnya versi lama aga ga nyambung jadi Sae benerin hehew ^^
Janggan lupa untuk tinggalkan jejak dengan cara vote and comen see you next part 🖤🖤
Follow Instagram Sae @salsaaae._
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrian&Aleya
Teen Fiction/COMPLETED✓/ -"when he came, everything changed, tapi ya ga akan ada yang abadi kan?. jika harus jujur, i miss him" © auwsae, Januari 2018 [end, Januari 2019]