1 bulan berlalu, terasa hampa tanpa kehadiran sosok penasihat, Dinda
Walaupun akhir nya harus di balas dengan luka, namun Dinda lah yang ada saat aleya sedang berada di titik rapuh
Dan di sinilah aleya sekarang sedang menunggu kartu pembagian kelas
"Yah gua pisah sama kalian" ucap Bella lesu
"Kelas berapa lu?" Lena
" XII- IPA 3" jawab bella
Namun aleya masih tidak bergeming, semenjak kepergian adinda, aleya lah paling merasa terpukul, pantas kah dirinya di anggap sebagai sahabat kalau ia tidak tahu penderitaan sahabat nya, yang selalu ada di sisi nya?
"Aleya Asyakila" teriak pak Mukti
Aleya pun berjalan maju, dan duduk di depan guru tersebut
"Ini kartu nya" ucap pak Mukti lalu memberikan kartu berwarna merah kecil
"Makasih pak" ucap aleya lalu kembali ketempat nya, tapi sebelum itu tangan aleya pun di tarik oleh rian
"Kelas berapa?" Tanya Rian
"IPA dua" jawab Aleya datar
"Jangan dinggin dinggin gitu dong Ama abank dek, kasian abank nya butuh kehangatan" ledek beni
Lalu aleya pun hanya menatap datar, lalu pergi ke tempat duduk nya
"Kelas berapa lu Al?" Tanya Lena
"Kelas IPA dua" jawab Aleya
"Anjir kita sekelah!!" Ucap Lena bersorak
"Kalau adinda ada, mungkin ga yah dia sekelas sama gua" lirih Bella
Lena yang bersemangat sekelas dengan aleya pun langsung murung
"Adinda udah tenang di sana, janggan gangu ketenggan dia dengan kesedihan kalian" ucap Agam
Lalu aleya, Lena dan Bella pun langsung menengok ke sumber suara nya
"Iyaa, mengiklaskan memang sulit. Tapi gaada salah nya kan mencoba?" Ucap Dimas
"Lu gampang yah! Ngomong kaya gitu!, Emang mau nya Luh kan adinda mati?!" Ucap Lena
Mereka pun langsung menjadi pusat perhatian
"Lena!, Janggan kelewatan!, Kasian itu aib adinda janggan buat nama dia jelek!" Bisik aleya
"MAJU LU SINI!, LAWAN GUA!" Ucap Lena pada Dimas
Dengan sekejap aleya dan Rian pun berdiri
"Eh kalian apa apaan sih!" Bentak Rian
"Len!, Lu tau kan Dimas ga salah?" Tanya aleya
"Ga salah?, Itu akal akalan adinda aja supaya Dimas ga di benci!, Buta! Buta adinda memang perjuangin cowo brengsek kaya lu!" Bentak Lena
"Dimas!, Lena! janggan buat keributan!" Ucap pak Mukti
Dimas pun masih diam, dia tidak mau memperpanjang masalah nya lagi.
"Lena kontrol!, Janggan lampiasin ini!, Ga ada guna nya Luh lampiasin ini!, Dinda ga akan kembali Len!" Sentak aleya
Dengan cepat Lena pun keluar dari kelas
"Lena!" Teriak Agam yang langsung menyusul nya
Aleya pun terduduk lemas Bella pun menatap aleya
"Apa persahabatan kita juga akan hancur Al?" Lirih bella
"Ga tau bel" lirih aleya
Dimas,agam dan Rian hanya bisa terdiam
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrian&Aleya
Novela Juvenil/COMPLETED✓/ -"when he came, everything changed, tapi ya ga akan ada yang abadi kan?. jika harus jujur, i miss him" © auwsae, Januari 2018 [end, Januari 2019]