⛏Switch

282 70 19
                                    


Keadaan berubah hening. Tidak ada yang berani menyahut maupun mengeluarkan suaranya. Suara dentingan jarum jam terdengar begitu nyaring di ruang tersebut.

Beomgyu terpaksa untuk keluar dari game-nya. Dia risih mendengar notifikasi permintaan bermain dari game-nya.

"Kalian 5 orang?" Hoseok memulai sesi pertanyaannya dengan sedikit canggung-setelah menampar Soobin tadinya.

"Ya, Hueningkai sama Kak Yeonjun hilang" Jawab Soobin tegas. Matanya menunjukkan tanggung jawab lebih.
Hoseok hanya mengangguk pelan, masih tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

"Kalian udah cari mereka kemana-mana?" Bertiga mengiyakan.

"Kita harus selesaikan gamenya Kak, sebelum terlambat. Tapi kak Yeonjun mendadak hilang"

"Tae, coba kamu masuk ke game-nya lagi" Pinta Hoseok.

"Gue bersedia nggantiin Yeonjun, dengan syarat-"

Semua atensi beralih pada Hoseok seorang. Beomgyu yang tadinya tersenyum langsung melunturkan kebahagiaannya.

"-besok malam, bawa lilin." Soobin memiringkan kepalanya heran. Apa maksud Hoseok untuk memberi tugas semacam itu?

"Itu cara untuk memanggil setan yang sudah mengambil teman kalian." Sontak Beomgyu dan Soobin membelalakkan matanya, begitupun dengan Taehyun-yang langsung menghentikan aksinya.

"J-jadi selama ini.. ada iblis di game ini?" Hoseok mengangguk mantap. Taehyun mengusap tangannya dari atas sampai bawah-bulu kuduknya menegang.

"Gue berhasil selamat karena bisa ngusir iblis-iblis itu."

"Temen kakak?" Tanya Beomgyu penasaran. Hoseok tersenyum miris.

"Telat. Penyesalan datang terakhir Gyu. Gue baru ngusir, ketika sahabat-sahabat gue tersenyum untuk terakhir kalinya."

"Sahabat Kak Hoseok-ada disitu?"

"Kalo kalian nggak cepetan nyelamatin dua temen kalian, iblisnya bakalan ngambil kalian juga secara paksa." Soobin diam. Terasa berdenyut dalam hatinya. Jujur saja, Hueningkai adalah adik kelas kesayangannya. Adik yang paling polos. Sedangkan Yeonjun, yang selalu mengajarinya arti kata menjadi lebih dewasa.

"Jadi, gimana Soobin? Lu mau nyelamatin temen lu kan?" Soobin mengangguk ragu. Takut dan khawatir lebih mendominasi perasaannya saat ini. Dia wajib berkorban dan bertanggung jawab untuk keempat sahabatnya.

"Sini Tae, gue yang mainin"

Welcome back players

Hueningkai doesn't finish the game, so he has to receive a punishment.

Hoseok menarik nafas panjang kala melihat nama adiknya tertera dalam keadaan buruk.

"Biasanya, mereka yang lagi dihukum-"




































"-lagi digantung."

"Hah?!" Beomgyu tercengang, pasti. Gantung? Itu bukan hukuman, pembunuhan pantasnya.

"Kak Hoseok sengaja buat kita cemas ya?" Sahut Taehyun

"Nggak, jangan khawatir. Dibawah mereka ada kursi untuk nopang tubuh mereka. Kalo kalian lagi-lagi bisa nyelamatin mereka, kursi itu nggak bakal dipindahin" Jelas Hoseok menenangkan.

Soobin dibuat makin gelisah kali ini.

Yeonjun, you have to finished the game.

You are the real Yeonjun, isn'it?

🔵Yes 🔵No

"Tolong, setiap main game ini, kalian harus jujur."

Checking...

Pending...









You pick [No] . Well, you right, Yeonjun stay with us.

This Is your code
⑦️⑤️#*:$-@! (; +#;

Hoseok membelalakkan matanya lebar. Bagaimana dia bisa lanjut ke level selanjutnya jika kodenya hancur.
"Duh, gimana deh?!" Hoseok hampir saja membanting laptop tersebut ke lantai-mengingat jika itu bukan miliknya.

"Habis ini level selanjutnya" Taehyun menepuk jidatnya kesal.

"Apa gue harus nyusul sahabat gue?" Beomgyu menggelengkan kepalanya cepat. Menahan Hoseok yang hampir terjatuh. Soobin hanya berpikir, sebegitu cepatnya Hoseok menyerah.

"Jangan, kakak pemandu kita sekarang. Tanpa kakak, kita bener-bener sesat pastinya" Tegas Beomgyu, yang hanya diangguki penuh keyakinan oleh Soobin.

"Tapi kalian-"










































"Memang benar-benar sudah sesat"

✔ The Code -「TXT」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang