Dwarrr 1K😭✊
YES SIR, THANK YOU💜💜
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Dengan segera Jisung dan Hueningkai dibawa pergi menuju rumah sakit terdekat. Pihak sekolah juga ingin bertanggung jawab karena keteledoran pengawasan pada siswa mereka.
Soobin, Yeonjun, dan juga Taehyun pun berlari menyusul ranjang yang tengah di dorong oleh pihak medis.
"Nak, disini aja." Pak Namjoon selaku guru kesiswaan mereka melarang ketiga siswanya masuk. Namjoon ingin melakukan beberapa investigasi dan bertanya soal kejadian yang mendadak ini.
"Baru ini selama 9 tahun saya mengajar dapat kejadian memalukan seperti ini. Sudah beredar juga masalah ini dan menjatuhkan nama sekolah."
Soobin menoleh, memperhatikan Namjoon yang berbicara tanpa mengalihkan pandangan dari pintu UGD."Bagaimana bisa?" Interogasi dimulai. Yeonjun yang akan menceritakan terlebih dahulu tentang kronologis kejadian yang menumpahkan darah ini.
"Iya, saya dapet kabar dari ruang Cctv kalau mereka bertemu di halaman belakang dan mulai adu senjata." Yeonjun lega, setidaknya dia tidak menjadi tersangka.
"Well, Yeonjun harus jadi saksi mata jika sekolah sudah dibatasi garis kuning." Ketiganya terlihat tersentak.
"Soobin dan Taehyun mungkin juga bisa berdiskusi bagaimana semua ini terjadi." Pikiran Soobin itu kosong. Dia tau pasti setelah ini, Yeonjun dengan segera menghabisinya.
"Saya mewakili sekolah juga meminta maaf membuat kalian kecewa karena kelalaian tugas para guru disini."
"Mungkin kita bisa berdoa dulu, semoga kejadiannya membaik. Jisung dan Hueningkai juga segera sembuh. Semoga tidak ada sesuatu fatal mengenai mereka." Soobin tau, jelas tau. Salah satu dari Hueningkai dan Jisung akan meninggalkan mereka berdua. Hanya menunggu siapa yang bertahan.
"Soobin." Suara rendahnya berhasil menusuk-nusuk hati dan pendengarannya. Yeonjun dengan tatapan tajamnya sungguh mengintimidasi seorang Soobin. Pandangannya membuat siapapun orang yang menatapnya akan terasa dikuliti hidup-hidup.
"Gue mau ngomong sama lu." Taehyun yang beranjak dan mencegah Soobin berdiri.
"Gue aja kak, Kak Soobin lagi banyak pikiran." Yeonjun mendecih, menyeringai dan melihat Soobin yang menunduk.
"Gue urusannya sama Soobin, bukan lu Tae."
"Kalo mau ngomong sama Kak Soobin, gue juga ikut." Yeonjun memutar bola matanya. Kesal. Padahal dia hanya ingin sedikit bicara dengan Soobin, dan mungkin sedikit adegan kekerasan...
"Ikut gua." Yeonjun tak segan-segan menarik kerah seragam Soobin. Taehyun yang ingin menyusul, dicegat oleh Pak Namjoon.
"Mereka ada urusan berdua, kamu nggak bisa seenaknya." Taehyun mendesah pasrah. Duduk kembali, dan ingin bercerita beberapa kejadian 'keras' yang ia alami akhir-akhir ini.
"Oke, sekarang apa yang bisa lu jelasin? Gue nggak bakal kasar atau gebukin lu. Gue cuman mau denger penjelasan dari mulut lu." Soobin sedari tadi menunduk kebawah. Tangannya ia tautkan dan sedikit memilin ujung baju nya sendiri.
"Kak, maafin gue. Gue jujur nggak tau harus jelasin apa. Semua kejadian, terjadi gitu aja. Tanpa tau pelakunya, penyebabnya, dan akibatnya."
"Pembunuh nggak mungkin jujur Bin. Lu cerita sama gue, ini pasti ada sangkut pautnya sama game lu." Nada bicara Yeonjun benar-benar menusuk dalam hati Soobin.
"Gue nggak bisa bentak lu kak. Tapi, gue jujur. Demi apapun, gue korbankan. Gue bakal nyerahin nyawa ketika pelakunya gue." Yeonjun ikutan diam. Dia tidak tahu apa yang harus ia tanya sekarang.
"Nggak semua kejadian ini tentang gue kak. Mungkin mereka berdua punya masalah—
"Dimana-mana masalah nggak diselesaikan dengan pertumpahan darah Bin!!"
"Gue nggak bermaksud untuk bencil lu, bukan. Tapi gue juga sayang sama adik-adik gue walaupun mereka nggak ada hubungan darah sama gue."
"Boleh, gue bilang sesuatu?" Tanya Yeonjun yang sudah mulai mereda. Soobin mengangkat kepalanya. Melihat Yeonjun yang terlihat nampak gelisah.
"Semua kejadian ini, bukan dari gamenya Bin." Soobin memiringkan kepalanya bingung. Yang dimaksud Yeonjun adalah dia tau semuanya?
"Terus darimana asalnya kak??" Soobin terlihat penasaran. Hueningkai yang masih di tangani medis juga mempunya rahasianya.
"Maafin gue udah sembunyiin ini dari lu. Gue—
"Kak Soobin Kak Yeonjun!!" Taehyun berlari dari ujung taman dan berakhir di hadapan mereka dengan wajah khawatir.
"Kenapa? Jisung sama Hueningkai kenapa??" Tanya Soobin khawatir.
"Ini bukan soal mereka kak. Pak Namjoon habis dapet telfon dari keamanan kalo mereka dapet tersangka."
"Siapa??" Tanya Yeonjun bingung.
"Temen seangkatan lu kak. Katanya dia juga bawa-bawa pisau di halaman belakang"
"Kak Changbin"
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Hold up, 1k ueueue
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ The Code -「TXT」
Mystery / Thriller[END] ❝ᴡʀᴏɴɢ ᴄᴏᴅᴇ?ʏᴏᴜ ʟᴏꜱᴇ.❞ Ini kisah Soobin yang tidak sengaja mendapatkan kaset yang berisi sebuah game dari teman sebangkunya. Hanya game klasik; dimana Soobin dan teman-teman disuruh memilih jawaban atas pertanyaan yang tertera. Jika mereka sud...