"Soobin!" Sang pemilik nama tidak menampakkan wajahnya sedari tadi. Sudah 20 menit lamanya Felix menjamur didepan pintu rumah Soobin. Menggedor-gedor keras pintu Soobin, tanpa balasan pastinya.
"Duh, tuh bocah dimana sih?" Kesal Felix. Sedari tadi yang ia lakukan hanya bersedekap didepan pintu, mengetuk, berdecak, dan ulangi.
Ingin menyerah, tapi gagal. Saat ada yang menarik lehernya cepat kedalam.
"Udah gue bilangin jangan berisik-berisik Lee Felix!" Punggung tangan Soobin menyekap mulut Felix, membuat sang empu mengatur nafasnya-selepas terkejut.
Felix tidak terima, ditariknya kasar tangan Soobin yang menutup mulutnya."Jadi kenapa lu bawa gue kesini? Ini juga ngapain rumah digelap-gelapin. Keramat tau-"
"Jangan banyak ngomong bisa nggak sih? Lu harus diem disini, dan ikut gue" Ditariknya lengan Felix cepat, dibawanya kesebuah kamar yang dominan berwarna biru cerah.
"Taehyun ma Beomgyu-"
"Bawa lilin yang gue suruh?" Felix mengangguk. Merogoh tas selempangnya untuk mengeluarkan lilin yang diminta Soobin.
"Lix, lu temenin kita disini ya?" Beomgyu menepuk pundak Felix.
"Oh, gampang."
"Gue takut kak" Taehyun mengeluh seraya memeluk Beomgyu. Benar, udara diluar terasa mencekam. Angin-angin yang berhembusan berhasil melalui sela-sela jendela mereka. Lilin-lilin terpasang rapi di ujung-ujung kamar.
Hoseok tengah terpejam, yang katanya tengah membaca doa-doa untuk memanggil iblis-iblis jahat yang menguasai game tersebut. Felix melipat dadanya sembari memainkan korek api, menunggu aba-aba dari Hoseok untuk menyalakannya.
Soobin juga memejamkan matanya, berharap pada dirinya dan Tuhan-agar mereka selamat dari kejadian gila ini.
"Felix, boleh dinyalakan" Felix menyunggingkan senyumannya, dan mulai mengitari ruangan untuk menyalakan lilinnya.
Taehyun semakin mempererat pelukannya pada Beomgyu-yang pastinya mendapatkan tatapan sinis dari Beomgyu.
"Kalian jangan banyak bercanda, berusaha fokus. Jangan mau tubuh kalian diambil alih sama mereka" Hoseok menerangkan. Tatapan Hoseok berubah gelap, mengundang ketakutan tersendiri bagi Taehyun.
"Felix bisa bergabung?" Felix dengan cepat menganggukan kepalanya-dengan antusias.
Hoseok kembali memejamkan matanya, melanjutkan doa-doa untuk para iblis yang mengutuk game tersebut.
"Mereka datang" Bisik Hoseok perlahan.
"Bersiap-
"Cukup! Semua yang dikatakan Kak Hoseok itu bohong! Dia bukan pengusir setan! Jangan mau percaya" Cahaya lilin meredup. Pintu terbuka lebar, menampakkan pemuda berambut Coklat yang tengah menghirup nafasnya secara rakus.
"Kak Yeonjun?!"
"Y-Yeonjun?" Hoseok dibuat terkejut seketika.
"Lu, jangan bikin temen-temen gue sesat!" Yeonjun menunjuk-nunjuk wajah Hoseok secara bertubi-tubi. Membuat Hoseok hanya tersenyum simpul.
"Gue cuman berusaha kerja sama ama Iblis, biar mereka nggak ngutuk game itu, Choi Yeonjun" Ucap Hoseok penuh penekanan. Yeonjun mengedarkan pandangannya ke-tiga temannya yang menatap bingung, tak terkecuali Felix.
"Jangan mau dibodohin sama orang itu. Mau ngaku-ngaku dukun aja susah banget sih?!" Hoseok makin dibuat geram dengan Yeonjun.
"Jaga mulut lu, gue udah berusaha untuk ngelindungin temen-temen lu. Dan nggak terkecuali nyelamatin lu. Tapi alhasil, lu bisa kabur. Well done ya" Ucap Hoseok sembari menepuk pundak Yeonjun berkali-kali. Dengan gerakan cepat, Yeonjun menepis kasar tangan Hoseok yang hinggap di pundaknya.
"Sekarang lu pergi, jangan pernah tatap temen-temen dan gue lagi. Kalo bisa selamanya" Hoseok tersenyum sinis, sedikit terkekeh sebelum melanjutkan ucapannya.
"Yaudah, lindungin bocah-bocah yang nggak ada akhlak ini ya" Hoseok melangkahkan kakinya cepat keluar. Terdengar hembusan lega dari semua orang yang menempati ruangan tersebut.
"Kok kak Yeonjun bisa selamat?" Beomgyu memulai sesi pertanyaannya.
"Gue digantung disitu, tapi kalo lu bisa ngelepas tali dan jawab kode yang tertera di sangkarnya, lu bisa selamat" Ucap Yeonjun sembari membuka kerahnya-menampakkan sebuah goresan merah.
"Yang diceritain kak Hoseok bener dong berarti?" Lanjut Beomgyu.
"Gue nggak tau, apa aja yang udah Kak Hoseok ceritain ke lu semua" Yeonjun tidak sengaja melirik Soobin yang tengah menunduk.
"Soobin, boleh gue bicara sama lu sebentar?" Soobin sedikit mendongakkan kepalanya. Mengangguk lemah. Di ajaknya Soobin untuk keluar dari kamar tersebut.
"Eh-" Felix bersuara. Membuat seluruh atensi mengalihkan pandangan pada Felix.
"Kenapa kak?" Tanya Taehyun sopan.
"Yang dipanggil Kak Hoseok baru dateng, belum sempet diusir"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ The Code -「TXT」
Misterio / Suspenso[END] ❝ᴡʀᴏɴɢ ᴄᴏᴅᴇ?ʏᴏᴜ ʟᴏꜱᴇ.❞ Ini kisah Soobin yang tidak sengaja mendapatkan kaset yang berisi sebuah game dari teman sebangkunya. Hanya game klasik; dimana Soobin dan teman-teman disuruh memilih jawaban atas pertanyaan yang tertera. Jika mereka sud...