because-20

84 8 0
                                    

"REY!!" sedangkan rey tertawa dengan puas

"apa sayangkuu" dengan tawa yang masih sama karena melihat tata yang  kesal karena ulahnya

Rey dan tata masuk keruang tengah untuk bergabung dengan yang lainya dan benar saja ruangan itu sekarang sudah seperti kapal pecah sedangkan rey hanya menggelengkan kepala dengan pasrah dia tau jika sudah ada kumpulan monyet itu rumah nya tidak akan selamat dari kata rapi

"lahh? Lo ngapain pada gandengan tangan?" oceh sam memang sedari tadi rey menggandeng tangan tata memang kenapa? Toh tata sudah jadi milik rey

"kenapa lo curut ga trima? " ucap rey

"ganteng gini lo bilang curut katarak lo?!" oceh sam tak trima

"ada yang gak beres" ucap tommy dengan sok meneliti rey dan tata

"kalian...." ucap cella yang sengaja digantungkan

"kalian jadian?!" toa sam sedangkan cella mendengus kesal karena sam ntah kenapa pikiranya bisa sama dengan sam

"apaan si lo sam main nyamber omongan orang" oceh cella

"kelamaan dasar lelet" ejek sam

"APA LO BILANG?!" toa cella yang naik 1 oktaf

"LELET" ulang nya dengan penuh penekanan

"nyebelin banget si lo" dengan melempar bantal yang mengarah tepat dimuka sam tentu sam tidak trima dan alhasil membuat mereka adu lempar bantal

"beneran rey?" tanya alga yang hanya dibalas anggukan oleh rey dengan senyum nya kali ini

"astagfirullah rey lo baru keluar dari rs aja udah langsung nembak anak orang" ucap tommy mendramatis dengan mengelus dadanya

"otak belum diservis?" ucap rey dengan menaikan satu alisnya

"ingatlah wahai kutil badak janganlah kamu memberi harapan kepada seseorang jika sedang tidak sadarkan diri" ucapnya semakin mendramatis rey menghampiri tommy dengan merangkul bahu tommy "bro jangan kelamaan jomblo gue miris liat lo gila" ucap rey yang tidak kalah mendramatis kali ini sedangkan tommy mendengus kesal

"guyssss makanan datang" ucap steva dengan beberapa kantong yang dibawanya bersama nayla

"tau banget aku lagi laper" dengan menoel pipi nayla

"apaan si ga" dengan pipi yang memerah

"kapan pesanya?" tanya rey

"gak usah bawel mending lo makan rey biar otak lo bisa lurus lagi kasian abis kebentur aspal kayaknya miring" ejek nayla

"ga cewe lo oke juga kalo dibakar idup-idup" goda rey

"berani lo! Mau dicabein tuh mulut" ancam alga

"berani lo! Mau diulek itu mulut" ancam tata ntah kenapa mereka semua tertawa melihat perdebatan itu tapi tidak dengan sam dan cella mereka masih dengan misi yang sama adu lempar bantal

"auhhh sam sakitt sialan lo"

"apa lo"

"awas ya lo kutil gue timpuk pake tiga bantal mampus lo"

"gue timpuk pake cinta gue mati lo" asal sam

"gue timpuk pake rasa sayang gue pingsan lo" asal cella tak kalah gilanya

"gue timpuk bibir lo pake bibir gue diem lo" tentu saja cella membulatkan matanya ntah apa yang ada diotak sam benar-benar tidak waras

"dasar gak waras"

"dasar nenek lampir"

"ihh samm lo nyebelin banget!" toa cella yang semakin kesal karena sam

"ihh cell lo ngangenin bangett" dengan menirukan nada cella dan menggoda cella sedangkan cella sudah pasrah dan pergi meninggalkan sam dengan beberapa tumpukan bantal. memang kalo sudah berhadapan dengan sam mau cewe sekalipun akan tetap kalah jika dilawan

"kenapa cel" tanya steva

"kudanil satu noh nyebelin banget jadi orang punya temen gitu-gitu banget gue" gerutu cella

"gitu banget gimana neng" goda sam dengan menoel dagu cella

"samm" ucap cella lembut

"ada apa gerangan bidadari comberan memanggil saya?" memang sangat menjengkelkan bahkan cella sangat menyerah kali ini















Mau voment dong:) maapin nih kalo ada typonya

because?? [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang