HIM

26 8 5
                                    

Arka. nama itu masih saja tersimpan di memorinya. sekuat apapun ia berusaha untuk melupakannya, masih saja hatinya tak bisa merelakan--merelakan semua yang Arka lakukan terhadap dirinya. hatinya terluka, tapi di sisi lain hatinya juga masih menginginkan Arka. hari ini tepat 3 bulan Arka meninggalkannya tanpa kabar sekalipun.

Anara bangkit dari singgasananya, bersiap untuk mengerjakan tugas kelompok di taman, seperti kesepakatan mereka bertiga. ia memasukkan beberapa buku Biologi ke dalam tasnya sebagai bahan referensi nantinya, tak lupa ia membawa benda kesayangannya yaitu airpod. menurut Anara, musik adalah salah satu alternatif untuk menenangkan pikiran dan juga meningkatkan kebahagiaan.

setelah semuanya selesai, Anara berangkat menggunakan mobil pribadinya yang merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke 16 tahun. sepanjang perjalanan ia hanya mendengarkan lagu dari Lady Gaga-i'll never love again, lagu yang sempat ia dengar di mobil sahabatnya, Alika. lagu itu benar-benar mewakili perasaannya sekarang.

dont want to feel another touch

dont want to start another fire

dont want to know another kiss

no other name falling on my lips

dont want to give my heart away

to another stranger

or let another day begin

wont even let the sunlight in

no, i'll never love again

***

Anara telah tiba di taman, tapi ia tak melihat sosok Alika ataupun Rian di sekitarnya. ia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Alika, memastikan ia tak lupa dengan tugas kelompok dari Bu Franka.

"halo, Al! lo dimana sekarang? jangan bilang lo lupa lagi sama tugas kelompok gara- gara lagi jatuh cinta. awas saja lo!" ucap Anara mengancam

"iya, Ra! gue gak lupa kok, bentar lagi gue nyampe. tadi gue sama Rian mau jemput lo, tapi lo udah berangkat duluan. lo memang sahabat gue yang paling disiplin dan paling menghargai waktu, Ra! see you there!"

"ok, gue tunggu lo sama Rian!" jawabnya dengan nada datar

percakapan mereka via telepon tadi berakhir dengan sedikit kekesalan yang Anara rasakan, pasalnya kedua teman kelompoknya tak tepat waktu. Anara memang orang yang tak suka mengulur-ulur waktu, jadi ia akan merasa kesal ketika melihat seseorang melakukan hal tersebut. waktu adalah anugrah dari Tuhan, karena waktu tidak bisa dibeli dengan apapun.

ia mengeluarkan buku-bukunya dari tas dan duduk di atas rerumputan hijau sembari menunggu Alika dan Rian datang. sungguh menyebalkan memang. tak lama, Alika dan Rian telah tiba di taman dan ikut duduk di hadapan Anara.

"hai, Ra! udah lama ya nunggunya?" tanya Alika dengan wajah innocent-nya

"menurut lo?" jawab Anara dengan wajah ketusnya

"hhh, gue bercanda kali, Ra! kita juga telat karena nungguin lo! i am so sorry girl!"

"yaudah, kita langsung kerjain tugasnya biar cepet kelar" ujar Rian sebagai penengah di antara mereka berdua

"oke, gue udah ngasih tanda stabilo kuning di dalam buku, jadi kalian tinggal baca buku yang gue bawa. kalau kalian ada yang gak ngerti, lo bisa tanyain ke gue." wajah Anara tidak pernah berubah, selalu saja ketus dan serius

"siap anak baik! lagian lo bawa bukunya banyak banget sih, Ra. lo itu kayak mau jualan buku tahu gak sih."

"Al, kita harus punya banyak referensi buat tugasnya. kita harus menjelaskan secara detaail supaya Bu Franka gak serang lo sama pertanyaan-pertanyaannya. lo gak mau kan nanti lo jadi baan tertawaan anak-anak di kelas terus lo malu terus lo frustasi gegara ketenaran lo turun, dan seterusnya. apa lo gak mikir ke depannya, Alika Magdalena" Anara lagi-lagi menyerang Alika dengan kalimat yang ccukup sadis

"jahat banget, sih! gue cuma bercanda, lagian lo serius amat"

"oke, kalian berdebatnya nanti saja pas semuanya sudah selesai." lerai Rian

mereka akhirnya berdamai satu sama lain dan mulai membaca materi yang akan mereka presentasikan minggu depan di kelas. hari ini adalah hari minggu yang melelahkan, mereka bertiga harus berkutat dengan kalimat-kalimat biologi yang sedikit sulit untuk dihafalkan, terutama bagi Alika. Biologi adalah pelajaran yang ia tak suka sejak SMP.

sesekali Rian menatap wajah Anara intens. ia sangat kagum terhadap Anara yang menurutnya berbeda dengan cewek-cewek kebanyakan. Anara sosok yang sangat menarik perhatiannya. ia memang berwajah ketus dan tak bisa diajak bercanda, tapi semua orang punya cara untuk membuat dirinya tertawa. menurut Rian, Anara juga bisa tertawa dengan caranya sendiri.

"lo menarik, berbeda dengan yang lain. i just need one time to make sure that i stuck on you, Anara!" batin Rian

mungkin ini terlalu cepat untuk Rian merasakannya, tapi hati memang tak bisa mengelak. ia sudah jatuh hati kepada Anara, sosok cewek yang berbeda menurutnya. entah kenapa benih itu hadir tanpa Rian inginkan awalnya, dan ia harus terjebak dalam situasi yang akan membuatnya terus berpikir bagaimana cara mendapatkannya.

"Ra, gue mau tanya sama lo tentang tips buat rajin belajar kayak lo, boleh gak?" tanya Rian sedikit gugup

"why not? sebenarnya sih, orang bisa rajin karena kemauannya sendiri akan sesuatu, but yang paling terpenting adalah lo harus mencintai apa yang lo kerjakan agar semua menjadi mudah. only that." jelas Anara singkat. sebenarnya ia malas meladeni Rian, tapi ia haus menghargai orang yang bertanya kepadanya

"makasih, ya Ra buat tipsnya." ucap Rian sembari tersenyum

"Ra, boleh gak sih kalau materi gue dikurangin dikit, gue gak bisa hafalin ini semua yang ada otak gue bakal pecah. boleh ya?" Alika membujuk Anara dengan puppy eyes-nya

"Al, you can do your best, trust me! gue bakal bantu lo buat paham sama materi lo, okay?" Anara mencoba meyakinkan Alika

"okay!"

tak terasa waktu berlalu begitu cepat, hari mulai sore. mereka bertiga memutuskan untuk pulang ke rumah dan akan melanjutkannya besok di perpustakaan sekolah. Anara membereskan buku-bukunya dan meminjamkan bukunya sebagian ke Alika dan Rian.

"Al, gue balik duluannya soalnya gue ada janji sama kakak gue. lo pulang sama Rian aja, ya"

"gapapa kok, lagian rumah gue sama Rian itu searah, jadi lo gak perlu khawatir sama gue." ucap Alika dengan senang hati

"tenang aja, Ra, gue bakal jagain sahabat lo dan sahabat gue juga pastinya"

"bye Ra!" ucap Alika sambil ber-high five ria

sebenarnya, Anara berbohong memiliki urusan dengan kakaknya melainkan ia akan datang ke rumah Arka untuk meminta penjelasan tentang hubungan mereka sekarang. walau sudah tiga bulan, Anara masih saja memikirkan Arka yang tidak bisa lepas dari pikirannya. Entah sampai kapan ia harus merasakan sakitnya ditinggalkan oleh orang yang ia sayang.

HALO GUYS!!!

GIMANA PERASAANNYA? AKU HARAP KALIAN SELALU SUKA

BTW, IKUTIN TERUS KELANJUTAN CERITA ANARA, KARENA DI CHAPTER-CHAPTER YANG AKAN DATANG SIAP MEMBUAT KALIAN BAPER TINGKAT DEWA!!!

HAPPY READING!!!

DONT FORGET TO VOTE, COMMENT, AND FOLLOW MY ACCOUNT!!

DEEP LOVE

OCHISAMRL_

SOMEONE I LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang