WHY MUST HIM?

22 7 5
                                    

hari ini SMA ANAK BANGSA akan mengadakan pemilihan ketua ekstrakurikuler baru dalam bidang seni, olahraga, dan juga jurnalistik. calon kandidat yakni siswa kelas XI baik putra maupun putri. sayangnya, Anara tidak tertarik untuk mengikuti pemilihan ketua Ekstrakurikuler tersebut. walaupun ia menolak, tetap saja Alika akan memaksanya dan juga siswa lain memilihnya. entahlah Alika memang orang yang penuh dengan ide gila yang unfaedah, but sorry to say she is so stupid.

suasana Aula Pertemuan begitu ramai dipenuhi seluruh siswa SMA ANAK BANGSA. mereka akan menjatuhkan pilihan mereka kepada para kandidat yang telah mencalonkan sesuai keinginan mereka, sesuai apa yang mereka ketahui tentang kemampuan para kandidat. kabar gembiranya adalah seluruh siwa bebas pelajaran sampai semua kegiatan pemilihan selesai.

"Al, lo itu udah gila ya? berani-beraninya lo nge-daftar gue jadi kandidat di bidang jurnalistik. lo harusnya bilang dulu ke gue baru lo daftar, itu pun kalau gue setuju bambang." sembur Anara

"Anara, gue itu ngelakuin ini demi kebaikan lo. dengan lo terpilih nanti, lo bakalan menemukan kesibukan baru dan lo bisa ngelupain Arka, kan? lo kan ingin banget itu move on dari dia, jadi ini adalah cara paling ampuh buat lo." Alika berusaha meyakinkan Anara tentang keputusannya.

Anara hanya terdiam mendengarkan penjelasan Alika. kalau dipikir-pikir, ada benarnya juga. mungkin itu memang cara yang harus ia lakukan demi melupakan Arka.

"ok, kali ini gue terima ide lo" ucap Anara kesal

"begitu dong, nurut. btw, kandidat cowoknya Rian. cool banget gak sih? gue sudah membayangkan ketika Rian si cowok cool dan Anara si cewek smart and ice girl. omg, ini bakal jadi kisah terindah di SMA ANAK BANGSA. " Alika berujar sembari senyum-senyum sendiri

"terus, terus aja lo halu. memang dari awal lo mau comblangin gue sama Rian, kan? pantes aja lo semangat banget. emangnya lo gak suka sama dia?" tanya Anara

"gak, gue gak suka cowok kayak Rian. lagipula gue juga udah jadian sama Rey kemarin. maaf ya baru ngasih tahu."

"terserah deh, awas saja kalau dia sampe macam-macam sama lo, gue bakal kirim dia ke neraka tahu gak sih." Anara berucap penuh penekanan

"sadis banget sih. nggak akan Rey ngelakuin itu semua ke gue."

pengumuman untuk seluruh siswa SMA ANAK BANGSA dan juga para kandidat agar berkumpul di Aula sekarang juga, Acara pemilihan ketua ekstrakurikuler baru akan segera dimulai.

suara pengumuman dari Aula begitu jelas di telinga Anara dan langsung menarik pergelangan tangan Alika bergegas menuju Aula. terlihat seperti pemaksaan. sekarang mereka berada di Aula bersama para siswa lainnya. Rian rupanya telah mengambil posisi duduknya sedari tadi, jadi mereka berdua tak bertemu dengan Rian.

Pak Edward memberi pidato singkat selaku kepala ekstrakurikuler di sekolah sebelum acara dimulai, setelah itu dilanjutkan dengan arahan dan tata cara pelaksanaan pemilihan dari ketua OSIS agar dapat berlangsung dengan baik, tanpa kendala apapun. para kandidat dipersilakan untuk menduduki kursi yang telah disediakan di depan podium.

satu per satu siswa berjalan menuju kotak suara yang telah dijaga oleh dua pengurus OSIS agar tidak ada yang berbuat kecurangan. sementara itu Anara hanya memasang muka datarnya--tak tahu harus melakukan apa, berbeda dengan kandidat lainnya yang menebarkan senyuman kepada siswa lainnya. sangat membosankan baginya.

"Ra, kenapa lo gak bisa senyum sih? padahal kalau lo senyum pasti manis." batin Rian yang diam-diam memerhatikan Anara sedari tadi.

seluruh siswa telah memberikan hak pilih mereka, tinggal menunggu hasil dari penghitungan suara yang keluar nantinya. jujur, Anara tidak suka suasana seperti ini--sangat ramai. pengurus OSIS mulai menghitung suara dari masing-masing kandidat yang telah mendaftarkan dirinya dengan teliti. setelah perhitungan suara, ketua OSIS SMA ANAK BANGSA pun mengumumkan nama-nama yang menjadi ketua ekstrakurikuler baru dalam bidang olahraga, seni, dan jurnalistik.

"baiklah teman-teman sekalian, saya akan mengumumkan nama-nama ketua ekskul baru di sekolah kita, semoga mereka dapat menjalankan tugas dengan baik dan mampu menjadi inspirasi bagi siswa lainnya. untuk ketua bidang olahraga yaitu Bagas Andara dan Zenna Maulida. bagi nama yang saya sebut tadi agar naik ke podium sekarang juga."

"selanjutnya untuk bidang seni, nama yang terpilih adalah Farhan Alinsky dan Hani Marindi. keduanya agar naik ke podium."

"dan yang terakhir adalah, Anara Asava Prayoga dan Rian Wardhana Adijaya selaku ketua dari bidang jurnalistik. keduanya silakan bergabung di podium untuk menerima penghargaan dari kepala ekstrakurikuler kita."

sungguh sulit dipercaya, Anara mendengarkan namanya disebut sebagai ketua bidang jurnalistik bersama Rian. sulit dipercaya, tapi ia tak bisa mengelak terhadap fakta. mungkin ia harus pasrah dan menerima tanggung jawab yang telah dipercayakan kepadanya--memberikan yang terbaik untuk sekolah dan lainnya. itulah yang harus ia lakukan sekarang.

setelah semua rangkaian acara selesai, semua siswa kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran. sekarang Alika tak henti-hentinya memuji dan memberi ucapan selamat atas terpilihnya Anara sebagai ketua jurnalistik di sekolah untuk putri, sementara ia hanya terdiam sedari tadi. Anara hanya takut dengan ucapan Alika yang mengganggu pikirannya.

"apa udah waktunya gue ngelupain Arka dan membuka lembaran baru. gue sadar kalau gue udah terlalu bodoh untuk memikirkan laki-laki yang sudah ninggalin gue, tapi apa gue gak berhak bahagia sama orang yang gue sayang. gue udah menutup hati sekian lama dan saat gue ketemu Arka dan yakin kalau dia adalah orang yang tepat buat gue, dan suatu hari dia menghilang begitu aja dan menghancurkan semua harapan gue untuk selalu bersama. in the end, gue harus menutup hati kembali--mungkin untuk selamanya walau pun gue tahu cinta akan datang kapanpun, kadang mengejutkan." Batin Anara

"Ra, lo kok bengong sih? harusnya hari ini lo senang dengan gelar baru loh, jangan ngelamun napa. hidup itu gak harus serius mulu, Ra. hidup itu juga butuh bercanda kali, seneng-seneng, party, dan yang terpenting lo harus menikmati masa remaja lo kayak yang lain, lo harus mencoba kehidupan baru. oke?" ujar Alika menasehati

Anara melepaskan rangkulan Alika, perkataannya barusan sangat menohok. demi apapun, Alika baru saja menyakiti hati Anara--sahabatnya sendiri. Anara berlari meninggalkan Alika menuju kelas, membuatnya bingung dengan tingkah sahabatnya. Rian yang melihatnya langsung menghampiri Alika.

"Ra, lo mau kemana?" teriak Alika

"Al, Anara kenapa? kok dia tiba-tiba lari begitu?" tanya Rian penuh penasaran, lebih tepatnya khawatir

"gak tahu, setelah gue ngomong dia langsung lari gitu. apa gue salah ngomong." jawab Alika

di sisi lain Anara masih merasa kecewa dengan perkataan sahabatnya, ia tak percaya Alika akan berucap seperti itu. ia tahu bahwa dirinya tak pernah menghabiskan waktunya bersam orang banyak, menurut Anara hidup terlalu singkat untuk bersenang-senang dengan hal yang tidak bermanfaat, tapi hidup itu untuk menemukan kebahagiaan kelak.

bel pulang berbunyi, saatnya seluruh siswa kembali ke habitat mereka masing-masing. Anara memilih pulang sendiri tanpa Alika. ia masih kesal dengan ucapannya tadi. mungkin butuh waktu lama untuk kembali ke keadaan semula. ia hanya tidak ingin seseorang mempermainkan hidupnya, karena hidup bukan untuk main-main. sama halnya dengan perasaan.

"kenapa harus dia?" Batin Anara

HALO GUYS!!!

AUTHOR NGGAK AKAN BOSAN UNTUK NANYAIN PERASAAN KALIAN SETRLAH BACA KISAH ANARA...

AKU HARAP KALIAN SELALU SEHAT DAN BAHAGIA, YA!

TERIMA KASIH UDAH MELUANGKAN WAKTU KALIAN UNTUK BACA CERITA INI DAN MAAFKAN SEGALA KEKHILAFAN KARENA TYPO!!!

HAPPY READING!!!

DEEP LOVE

OCHISAMRL_

SOMEONE I LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang