FIRST DATE

10 6 2
                                    

"SELAMAT MORNING ANAK BAIK!!!!" Sapa Alika kepada Anara yang begitu sibuk di depan mading.

"Astaga, Al, suara lo itu udah ngalahin toa tahu. Gimana kalau gue nempel beritanya kebalik, yang ada anak-anak di sekolah nggak dapat ilmunya." Maki Anara.

"Iye, maaf deh. Lo kan tau gue kayak gimana. Sebagai permohonan maaf, gue bantuin deh." Alika mengerucutkan bibirnya.

"Nah  gitu dong. Gue maafin!"

"Al, lo udah belajar, nggak?" Tanya Anara di sela-sela pekerjaan mereka.

"Emangnya kenapa?"

"Lo nggak inget? Nanti ada ulangan harian. Nggak boleh nyontek loh, soalnya Pak Wahyu."

"Gara-gara nonton drakor, gue jadi lupa! Astaga, gue mau jawab apa nanti, Ra?" Ujar Alika panik.

"Lo tau kan hukumannya kalau dapet nilai merah?"

"Iya, aku nyerah. Udah nggak ada harapan lagi."

"Jangan hopeless gitu dong. Gue cuman bercanda." Anara merangkul sahabatnya.

"Anara, lo kok candain gue kelewatan banget. Udah mau mati rasanya."

"Abis, nonton drakor mulu. Inget, yang rajin belajarnya."

"Iya anak baik. Btw, lo kapan olimpiadenya?"

"Gue kecewa, olimpiadenya dibatalin, tapi nggak papa sih, gue bisa banyak belajar." Sembari melepas rangkulannya

"Sabar, ya."

Anara mengangguk pelan, lalu tersenyum.

"Kita ke kelas, yuk!"

"Ayo, madingnya juga udah selesai."

Mereka berdua kembali ke kelas setelah mengerjakan tugas untuk memberi informasi di mading sekolah.

Pak Wahyu memasuki kelas Anara, bersiap untuk mengajar. Hari ini Pak Wahyu akan memberikan kejutan untuk kelas XI IPA 2.

"Selamat pagi, anak-anak!"

"Pagi pak!" Jawab mereka serentak

"Pada pertemuan ini, bapak akan memeberikan kalian kejutan sekaligus hadiah."

"Wah, tumben bapak baik." Ucap Bastian

"Hadiah apaan, pak? Bukan permen kopiko kan pak supaya nggak ada yang tidur?" Tebak Syafei

Sementara Alika, ia merasa tak tenang mendengar pernyataan Pak Wahyu barusan.

"Ra, gue kok berfirasat aneh, sih. Jangan-jangan candaan lo tadi dikabulin sama Tuhan, trus malaikat turun dan bisikin ke Pak Wahyu buat ulangan dadakan." Ujar Alika pelan, agar tidak didengar oleh Pak Wahyu.

"Apaan sih, jawaban lo itu ngaco. Lo kira Pak Wahyu itu nabi apa sampai dibisikin sama malaikat segala."

"Terserah, tapi yang pasti gue yakin kita bakal ulangan dadakan."

"Sudah, sudah. Kalian jangan nebak lagi. Kalau ada suara lagi, bapak hukum bersihin ruang BK."

Seketika suasana menjadi hening, semua duduk dengan rapi, memasang wajah ceria, walaupun terpaksa. Sungguh tega Pak Wahyu!

"Jadi hadiah kalian adalah........"

Semua menatap Pak Wahyu serius.

"Ulangan dadakan."

"Jleb. Seketika jiwa dramatis mereka meronta.

"HAAA!? ULANGAN DADAKAN?" ujar seluruh penghuni kelas, kecuali Anara dan Rian.

SOMEONE I LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang