KEMBALINYA KYLA

6 2 1
                                    

MOHON PERHATIANNYA, MASALAH BESAR AKAN DATANG ANTARA RIAN, ANARA DAN KYLA. KIRA-KIRA SIAPA YANG BAKAL JADI PILIHAN RIAN? PANTENGIN TERUS, YA. JANGAN BAPER, AUTHOR GAK TANGGUNG JAWAB:)

"kamu kangen aku, kan?" kalimat itu masih berputar-putar di dalam otak Rian. sejak tadi ia belum berkata-kata apapun. matanya masih terbelalak dengan kehadiran Kyla. baru saja masalah kesalahpahaman Anara selesai, muncul lagi masalah yang baru. memang ya, cinta itu ujiannya berat.

"Ky...la. Kamu Kyla?" akhirnya Rian menjawab pertanyaan Kyla.

"Aku Kyla, Yan. Kalau kamu pikir kamu mimpi ketemu aku, kamu gak lagi mimpi. ini aku Kyla yang kamu cari 2 tahun yang lalu. Aku masih hidup, Yan." ucap Kyla lirih. Matanya berkaca-kaca. Ia sangat merindukan kekasihnya, Rian Wardhana Adijaya.

"kamu jelasin semuanya di mobil aja, ya."

"iya, Yan. Aku bakal jelasin di sana." Kyla hanya menurut dan mengekori Rian ke mobil.

suasana di mobil begitu canggung. Tak ada satupun yang menyuarakan suaranya sedari tadi--mereka hanya saling diam seperti tak kenal. wajar, semua terjadi secara tiba-tiba. Kyla datang di waktu yang tidak tepat, dia pasti akan sangat terluka ketika tahu Rian sudah mencintai perempuan lain.

"Apa masih ada aku di hati kamu? " Kyla hanya menatap lurus

tiba-tiba, Kyla menanyakan hal yang entah harus bagaimana Rian menjawabnya. Rasanya jawaban dari pertanyaan Kyla lebih sulit daripada jawaban dari pertanyaan Pak Wahyu. Sungguh, Rian dalam bahaya besar.

"Kyla, kamu akan selalu ada di hati aku. Aku senang karena kamu udah ditemukan." Rian mengulum senyum di wajahnya, ia tak mau Kyla sedih dan terpaksa berbohong.

gue sekarang bingung. Kyla kembali ke dalam hidup gue. kenapa baru sekarang lo balik dan bilang kalau lo selamat? jujur, gue masih menyimpan sedikit kenangan indah sama lo di hati gue, Kyla, tapi rasa itu perlahan sudah hilang karena gue sudah nemuin kekasih yang akan selamanya dan satu-satunya di dalam hidup gue, tanpa lo dan masa lalu gue lagi. 2 tahun kehilangan orang tersayang memang sakit, tapi lo dateng di waktu yang salah.

gue gak bisa lnyalahin lo sepenuhnya, karena ini kecelakaan. Kyla, gue gak mau lo nangis karena tahu kalau gue sudah punya pacar dan gak lagi punya perasaan lagi.

gue harus bagaimana? apa gue harus nyembunyiin dari Anara dan tetap jadi pacar Kyla?

maafin gue, Ra, gue cuman butuh waktu yang tepat untuk bilang semuanya. Batin Rian

"senyum kamu masih sama, tetap manis" ujar Kyla

"makasih"

kenapa aku ngerasa Rian sudah gak cinta lagi sama aku. Aku ngerasa Rian udah ngelupain aku dan punya pacar baru yang lebih baik dari aku. tapi, apa salah kalau aku cemburu? aku masih pacar Rian dan belum putus. Kejadian 2 tahun lalu yang buat Rian berpikir kalau aku udah mati.

aku sayang sama kamu, Rian. perasaanku 2 tahun lalu hingga sekarang belum berubah. kalaupun kamu sudah berubah, aku bakal berusaha untuk membuatnya sama seperti 2 tahun lalu. Batin Kyla

"Yaudah, aku anterin kamu pulang. Aku ambil tas aku dulu." Kyla hanya mengangguk.

Rian keluar dari mobil dan mengambil tasnya yang terletak di kursi panjang dekat lapangan basket. Temannya, Andreas pun langsung menanyakan perihal Kyla.

"Dia siapa bro? Adik lu atau selingkuhan lu nih?" Ucap Andreas bergurau

"Apaan sih lo. Dia bukan siapa-siapa gue. Cuman temen lama." Jawabnya datar

"Lo kok udah mau balik aja? Brlum selesai nih." Ujar temannya yang lain, mereka sering menyebutnya Ujang.

"Iya nih. Gue mau anter temen gue dulu. Sori yah, gue duluan. Latihannya kalian lanjutin aja."

"Ok deh, lo hati-hati, Rian. Jangan sampe nih, lo sama Anara salah paham trus berantem. Gue cuma ngingetin aja." Ujar Andreas sambil menepuk bahu Rian

Rian hanya diam, memikirkan perkataan Andreas, perkataan Andreas memang ada benarnya bahkan benar sekali. Ia tak mau menyakiti siapa-siapa, Rian dalam bahaya dan kesulitan sekarang. Memilih itu rumit, apalagi Kyla pernah jadi yang tersayang di hati Rian.

***

Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya saling diam, mereka berdua canggung harus memulai darimana.

Tak lama, mobil Rian sudah berada di depan rumah Kyla. Kyla sebenarnya menunggu Rian membuka pintu untuknya, tapi keinginannya harus ia buang jauh-jauh, Rian bahkan tak mengucap satu kata apapun.

"Makasih udah nganterin aku."

"Sama-sama." Ujar Rian datar

Mobil Rian sudah melaju kencang meninggalkan rumah Kyla. Kyla benar-benar merasa sangat percaya diri kalau Rian akan sangat senang dan merindukannya juga. Ia melihat ada kebohongan di mata Rian, kalau sebenarnya ia masih mencintai Kyla.

Gue ternyata salah, Rian kayaknya udah nggak ada perasaan apa-apa lagi sama gue. Suka atau nggak lagi, gue harus cari tahu apa dia udah punya pacar baru. Gue masih sayang banget sama lo, Rian.

"Sayang, kok kamu masih di luar? Udaranya dingin lo. Nanti kamu masuk angin." Ujar wanita paruh baya yang masih terlihat muda, Bunda Kyla.

"Bun, aku gak papa kok. Lagian gak dingin banget kok udaranya."

"Kamu udah ketemu sama Rian?"

"Udah, Bun. Tadi dia nganterin aku." Ucapnya dengan nada lemas.

"Yaudah kita masuk. Kita makan malam bareng papa, dia udah nungguin kamu loh."

"Yaudah, Bun. Kita masuk."

Kyla masuk ke dalam rumah bersama Bundanya, mereka akan makan malam  bersama. Kyla tidak mengganti pakaiannya, ia tak mau melewatkan momen kumpul dengan keluarganya, 2 tahun menghilang adalah waktu yang cukup lama.

Kyla bisa melihat senyuman dan kebahagiaan mama dan papanya, sangat sederhana. Hanya dengan berkumpul dengan keluarga semua terasa baik-baik saja. Kyla bersyukur akan hal itu.

Setelah makan malam Kyla langsung bergegas ke kamarnya. Hari ini adalah hari yang paling menyenangkan sekaligus paling mengkhawatirkan. Ia senang karena bertemu Rian kembali, tapi di satu sisi, ia khawatir drngan firasatnya sendiri, kalau-kalau Rian tidak mencintainya lagi.

"Gue ngerasa perempuan paling sial sedunia kalau pada akhirnya orang yang gue harapkan masih mencintai gue ternyata udah nggak ada rasa sama sekali." Ujarnya kepada diri sendiri

"Dari ekspresinya tadi, dia kayak biasa-biasa aja. Nggak sesenang apa yang gue rasain. Gue belum siap patah hati."

Semua pikiran buruk berputar-putar dalam pikirannya. Semua pikiran buruk itu menghantuinya sejak bertemu Rian. Begitulah manusia, terlalu sering berpikiran buruk padahal di sekolah sudah diajarkan untuk tidsk berprasangka atau berpikiran buruk terhadap sesuatu.

Kyla mengganti pakaiannya lalu beranjak ke tempat tidur. Ia memutuskan untuk tidur saja, daripada harus kepikiran hal-hal buruk yang membuatnya muak. Ia berharap semoga ia bisa mimpi indah.

"Semoga hari lo di sekolah besok menyenangkan." Batin Kyla.

Hellowww chisfriends!!!

Oh iya, buat kalian yang selalu support dan baca cerita aku, i have a new nick name for y'all. CHISFRIENDS! hope u guys always like it and always.

Gak kerasa udah di chapter 20 aja. Semoga kebaikan dan rahmat-Nya selalu diberikan kepada kita semua.

Happy friday night reading, Chisfriends❣❣

Deep love

Ochisamrl_❤❤❤

SOMEONE I LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang