JUST A MEMORY TO FORGET

29 7 4
                                    

12 Desember, Jakarta

FLASHBACK OFF

"Ra, Aku pengen ngomong sesuatu sama kamu." ucap laki-laki itu sembari menatap lekat wajah Anara lekat, ia adalah Arka.

"ngomong apa, kak?" jawab Anara salah tingkah karena tatapan Arka.

"aku pikir, aku gak akan menemukan perempuan yang bisa aku bahagiakan, tapi aku salah. selama kenal sama kamu aku semuanya berubah, aku bisa menemukan cinta yang dulunya pernah hilang karena sebuah perpisahan."

"emangnya Kak Arka jatuh cinta sama siapa?" tanya Anara dengan wajah innocent-nya

"kamu." jawab Arka sembari menatap mata Anara lekat

jujur, Anara mematung dengan jawaban yang ia dengar barusan. ia tak percaya dengan apa yang Arka katakan. Arka hanya sahabat kakak Anara, mana mungkin ia akan menyukainya.

"Ra, kamu mau kan jadi pacar aku?" kali ini Arka menggenggam jemari Anara

Anara amsih terdiam, entah apa yang harus ia katakan. sejujurnya, ia juga mencintai Arka karena perilakunya terhadap dirinya. di sisi lain, ia tak pernah merasakan jatuh cinta dan dicintai sebelumnya. apa Arka adalah orang yang tepat untuk hatinya berlabuh? ia bingung dengan perasaannya sendiri.

"kalau kamu gak bisa jawab sekarang, aku gak papa kok. kamu boleh mikir dulu, aku gak maksa." Arka melepas genggamannya

"i..iya kak, kalau gitu aku pulang duluan ya, ada tugas yang harus aku kumpul besok." ucapnya sedikit gugup

Anara berlalu meninggalkan Arka di taman sendirian, ia masih malu dengan Arka. mendengar pernyataannya barusan sungguh di luar dugaan baginya. ia tak percaya bahwa dirinya jatuh cinta.

sesampainya di rumah, ia mengganti seragam sekolahnya dengan kaos oblong serta celana pendek. ia masih terbayang dengan Arka yang menyatakan cintanya untuknya. untuk menghilangkan rasa dilema dalam dirinya, ia memilih untuk mendatangi kakaknya di kamarnya. mungkin ia bisa membantu.

sekarang ia berada di kamar kakanya, bersiap untuk mencurahkan semua isi hatinya. kakaknya adalah salah satu tempat ia mencurahkan perasaannya selain Alika.

"kamu kenapa, Ra?" tanya Arga

"kak, boleh curhat gak?"

"boleh, apa sih yang enggak buat adik kakak." ujar Arga menggoda adiknya

"ok, jadi kakak harus dengerin aku yah dan gak boleh ketawaiin aku."

"tergantung, kalau lucu aku ketawa kalau gak aku gak akan ketawa. oh iya, kamu gak boleh melarang kakak untuk ketawa karena itu hak kakak. ok?"

"i know, tapi untuk sekarang aku mau kakak gak ketawa."

"ok, emangnya kamu mau curhat tentang apa?" tanya Arga kembali menggoda adiknya

Anara merasa takut, malu, dan gugup untuk memeberitahu sang kakak tentang kejadian tadi--hal itu benar-benar membuatnya bingung. dengan penuh keberanian ia mulai membuka mulut, menceritakan semua yang terjadi padanya saat ini.

"jadi gini kak, aku sama Kak Arka tadi jalan-jalan di taman, terus dia nembak aku. menurut kakak apa Kak Arka itu cowok baik?" tanya Anara penasaran

"cie, adik kakak ternyata udah jatuh cinta. akhirnya, kakak nggak khawatir lagi adik aku udah jadi normal."

"apaan sih, jatuh cinta itu manusiawi kak. semua orang itu punya cinta di dalam hati mereka."

"kalau penjahat? apa mereka punya cinta?" tanya Arga kembali

"kak, sejahat-jahatnya manusia mereka juga pasti punya kebaikan di dalam diri mereka. kita juga nggak pernah tahu latar belakang mereka apa, atas dasar apa mereka melakukan kejahatan, dan mungkin mereka belum dapat hidayah dari Tuhan." jelas Anara antusias

"ok, kakak kalah kalau berdebat sama kamu. kakak akan jawab pertanyaan kamu soal Arka. dia cowok baik kok, Arka juga laki-laki yang mandiri dan bertanggung jawab. kalau menurut kakak, kalau kamu udah yakin sama Arka, jangan kamu lepasin, tapi kalau nggak, kamu harus lepasin dia. it depents on you."

Anara terdiam, memikirkan perkataan kakaknya. Ia tak boleh menggantungkan perasaan Arka begitu saja. menurutnya, jatuh cinta lebih rumit daripada semua pelajaran di sekolah. otaknya benar-benar membeku saat ini, entah apa yang harus ia perbuat. melepaskan atau menerima Arka.

"sebenarnya, aku juga punya perasaan yang sama ke Kak Arka, tapi entahlah aku bingung." batin Anara

"yaudah, kamu nggak usah mikirin itu terus. sekarang kamu istirahat!" titah Arga kepada Anara

Anara kembali ke kamarnya untuk beristirahat, berharap di dalam mimpinya ia bisa mendapat jawaban dari semua kebingungannya.

*****

sepulang sekolah Anara langsung menuju taman tempat yang ia kunjungi bersama Arka, hari ini Anara akan menjawab pertanyaan Arka kemarin. ia telah meyakinkan hati dan dirinya tentang Arka, ia hanya meminta kepada Tuhan semoga Arka adalah laki-laki yang akan melindungi dan menemani hari-harinya, selamanya.

ia sengaja tak memberitahukan sahabatnya, Alika agar tidak terlalu diinterogasi olehnya. ia hanya ingin memberi kejutan kepada Alika. ia memasuki mobilnya menuju taman. ia sengaja memakai mobil pribadinya agar tidak terlalu lama menunggu taksi atau angkutan umum lainnya.

kini, Anara telah tiba di taman tempat ia akan bertemu Arka. ia menunggu sembari duduk di bangku taman, mengedarkan pandangannya mencari sosok Arka. setelah 15 menit menunggu, akhirnya Arka datang di taman, menemuinya. jantungnya berdegup kencang perasaannya tak karuan.

"Hai, Ra! maaf ya udah buat kamu nunggu lama. tadi ada kelas tambahan jadi telat 15 menit. gak papa, kan?" sembari tersenyum kepada Anara

"i,,iya kak, nggak papa kok." ucap Anara gugup

"oh iya, apa kamu udah punya jawaban?" tanya Arka menatap Anara intens

"i..iya kak, tapi sebelum itu aku mau tanya hal. menurut Kak Arka, jatuh cinta itu kayak apa sih?"

"jatuh cinta itu saat kamu merasa nyaman dan merasa tenang saat berada di dekat mereka, bahkan saat kamu jauh kamu akan selalu memikirkannya."

"makasih udah jawab kak" ucapku sembari tersenyum kikuk

Anara mengeluarkan secarik kertas yang sudah terlipat rapi dari dalam tasnya, yang ia tulis saat jam istirahat. tulisan itu yang akan menjawab pertanyaan Arka kemarin, tulisan itulah yang akan menjadi bukti dari Anara, bahwa ia mencintai Arka. ia memberikannya ke Arka.

"ini apa?" tanya Arka bingung

"kak Arka baca aja, nanti juga tahu kok" jawabku berusaha tenang

Arka membaca tulisan yang ada di kertas itu, sontak membuatnya tersenyum. Anara tidak bisa mendefinisikan betapa bahagianya Arka setelah membaca tulisan itu.

I WANT TO BE APART OF YOUR LIFE, HOPE YOU CAN TREAT ME AS GOOD AS YOU CAN

I DONT WANT TO LEAVE YOU, I JUST WANT TO BE WITH YOU EVERY SINGLE DAY

I JUST WANT TO LOVE YOU AND LOVE YOU MORE

BECAUSE I HAVE FOUND MY LOVE IN MY LIFE, ITS YOU

ARKAMA ATHAYA BASKARA

mereka tersenyum bahagia di hari yang begitu bahagia. Arka memeluk Anara erat pertanda ia akan menjaga Anara, tak akan membiarkan satu pun merebut Anara darinya, ia tak akan melepaskan Anara--tak akan pernah. hari ini mereka resmi berpacaran, Anara berharap bahwa semua kan baik-baik saja ke depannya.

Arka, laki-laki pertama yang masuk menyelinap ke hati Anara. seiring berjalannya waktu Anara mulai jatuh hati kepada Arka, tanpa ia percaya akan seperti ini jadinya. menurutnya, cinta memang selalu membingungkan dan rumit. jatuh cinta bukan hal yang mudah bagi Anara, dan sekarang ia telah jatuh, jatuh ke hati Arka.

"i am so in love with you without any reason, because you've changed my world."

SOMEONE I LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang