HE SAID: I LOVE YOU ANARA

20 6 4
                                    

Hari ini Anara akan menjalankan tugas barunya sebagai ketua jurnalistik di sekolah bersama Rian. Di sekolah Anara memang memiliki 2 ketua agar dapat lebih bertanggung jawab terhadap amanah yang mereka emban.

Anara akan membersihkan ruang jurnalistik dan membuka pendaftaran bagi seluruh siswa SMA ANAK BANGSA. Terlebih dahulu ia menyimpan tasnya di kelas lalu menuju ruang jurnalistik sekolah.

Sembari menunggu Rian, ia membersihkan kertas-kertas yang tidak terpakai lagi dan memasukkannya ke dalam kardus kosong, ia hanya tak ingin membuang waktu yang ada.

Saat Anara memasukkan kertas-kertas ke dalam kardus, sosok periang nan lucu memasuki ruangan, siapa lagi kalau bukan Alika Magdalena.

"Ra, gue bantuin ya, hitung- hitung buat nebus kesalahan gue ke lo" ucapnya memasang wajah memelas

"Tumben lo rajin. Biasanya kalau soal beginian lo pasti kabur." Sinis Anara

"Apaan sih, Ra. Nggak selamanya kali gue males, gue tuh tulus mau bantuin lo gue mau minta maaf soal perkataan gue kemarin"

"Ok, gue maafin kok! Gue bercanda kali!" Anara tersenyum tipis

"Makasih ya, Ra!" Sembari memeluk Anara

"Sama-sama" Anara membalas pelukan sahabatnya

"Oh iya, bantuin gue beresin ruangan ini soalnya Rian dari tadi belum muncul batang hidungnya." Anara mendecak kesal

"Okay anak baik, Alika akan bantuin lo sampai selesai. Baik kan gue?" Alika menyombongkan dirinya

"Terserah lo"

Mereka berdua melanjutkan acsra bersih-bersih di ruang jurnslistik sekolah tanpa Rian. Anara seperti biasanya serius, sedangkan Alika bertingkah seperti biasa--childish.

*****
"Capek juga ya" keluh Alika sembari duduk di kursi

"Kasihan sahabatku, nanti gue traktir es cendol dawet kesukaan lo"

"Serius? Nggak boong, kan?"

"Nggak lah, gue kan bukan penipu"

"Baiklah kalau seperti itu, Alika bakal nungguin cendol dawet dari Si anak baik."

"Yuk ke kelas, 3 menit lagi jam istirahat" ajak Anara

"Yuk"

"Tumben lo rajin, biasanya lo bakal punya 1001 alasan buat menghindar."

"Apaan sih, gue kan juga mau berubah jadi anak baik kayak lo. Dan, satu lagi gue bukan zaskia gotik, jadi jangan pernah bilang gue punya 1001 alasan" protes Alika

"Ok, gue nungguin lo jadi anak baik, tapi jadi diri lo ssndiri"

"Okay bos!"

*******
Mereka berdua telah tiba di kelas tepat waktu dan langsung duduk di bangku. Sembari menunggu guru masuk, Alika sibuk dengan make up routine-nya sedangkan Anara menoleh ke belakang mencari sosok Rian.

"Lo kenapa sih, dari tadi fokusnya ke belakang. Nyariin Rian, ya?" Tanya Alika yang masih mengoles liptint di bibirnya.

"N...ngak kok, gue cuma liat-liat aja. Siapa juga yang nyariin Rian, kayak gue kurang kerjaan aja. Mendingan gue nyari referensi buat debat bulan depan." Anara sedikit gugup karena pertanyaan Alika yang begitu menjebaknya

"Udah, nggak usah khawatir! Gue lupa kasih tau kalau dia izin pulang tadi pagi soalnya mamanya sakit. Sorry yah." Sambil menutup liptint miliknya

"Apa? Mamanya sakit? Kenapa lo nggak bilang dari tadi sih. Gue tuh udah negative thinking sama dia." Ujar Anara kesal

" ya maaf, abisnya gue lupa"

SOMEONE I LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang