[Ingetin aku kalo ada typo dan kalimat yang gak nyambung yaa!]
HAPPY READING! 🌠
*
02
"Kirimkan semua senjata itu pada Refugio besok."
James mengangguk "Saya akan menyiapkan berkas-berkas pengirimannya hari ini Tuan."
"Jangan sampai ada yang tertukar dan kurang jumlahnya." ucap Alex lalu menghembuskan asap putih dari mulutnya. James memberikan anggukan mengertinya "Baik Tuan, saya permisi."
Alex mengangguk samar dan kembali menghembuskan asap putih yang langsung mengepul tebal pada langit-langit di ruang kerjanya. Menerpa kesunyian yang selalu berhasil membuatnya berpikir betapa membosankannya hidup yang sedang ia jalani ini. Hanya berputar pada kesehariannya memandangi nominal uangnya yang bertambah jutaan dollar setiap menitnya, memeriksa pabrik senjata, tambang berlian, juga pabrik minyak wanginya yang tersebar di seluruh dunia. Lalu bercumbu dengan banyak wanita, bermain judi dengan teman-temannya, berpesta, dan mengatur strategi kompleks yang berperan besar dalam mengatur keamanan sindikat besar terlarang ini.
Apa lagi? Oh, Alex juga sering mengisi waktunya dengan berolahraga, berkuda, menyiksa tawanannya, bermain dengan harimau peliharaanya, dan beberapa hal rutin lainnya. Meski begitu, tetap saja Alex merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya. Ia tidak merasa bergairah untuk menjalani seluruh kegiatannya yang membosankan itu. Meski tawa rendahnya selalu terdengar kala puluhan jalang itu memuaskannya, hidupnya tetap saja terasa membosankan.
Batang tembakau keduanya telah habis terhisap. Alex memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar pada halaman private mansion-nya yang berada pada sebuah negara bagian yang terletak di pesisir barat benua Amerika, California.
Alex mengedarkan iris mata coklat gelapnya dengan datar. Kakinya berjalan menuju hutan di belakang rumahnya yang selalu menjadi tempat berlatih seluruh anak buahnya, menyaksikan bagaimana tangkasnya mereka menghadapi musuh, serta keahlian mereka dalam menggunakan senjata api. Kemudian ia melanjutkan langkahnya menuju pekarangan dengan sebuah telaga besar di tengah-tengahnya. Cukup jernih karena ia bisa melihat batu berbagai warna yang berada di dasar sana. Juga bisa memandangi pantulan wajahnya yang muram dengan datar. Alex mendongak dan ganti memandangi langit biru dengan beberapa gumpalan awal yang berarak pelan di atas sana.
Helaan napas beratnya kembali terdengar. Ketenangan yang sedang ia rasakan, langsung terusik begitu pendengaran tajamnya mendengar sayup-sayup keramaian yang berada cukup jauh dari situ. Membuat ia memutuskan untuk melangkahkan kakinya menuju sumber keramaian itu berasal.
*
"Bukankah kopi ini sangat lezat?"
"Kau benar."
"Dan harganya sangat terjangkau! Kau tahu? Aku belum pernah membeli kopi seharga $5 yang terasa senikmat ini."
"Benar, dan tadi—"
Semua mulut langsung terkunci begitu pintu rumah itu dibuka oleh seorang pria di awal 30-an yang menunjukkan wajah kaku dengan aura dinginnya yang menusuk. Semua tertunduk membisu melihatnya, menghadirkan kesunyian yang tadi sempat pergi dari rumah itu.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Alex langsung, sambil menempatkan dirinya di tengah-tengah beberapa anak buahnya yang sedang berkumpul.
Tentu hal ini menimbulkan ketegangan yang teramat sangat untuk semuanya, "Kami membeli beberapa kopi dengan harga yang sangat murah Tuan. Dan rasanya juga nikmat." jawab seorang pria dengan suara kecil. Berharap jawaban itu bisa mengusir ketegangan yang dirasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE | END
Любовные романы(21+) FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Hanya kau yang aku mau, Deanna." Tubuh Deanna menggelenyar hebat mendengar suara berat nan parau itu menegaskan keposesifannya. Ia berusaha mengusir sengatan-sengatan aneh yang menjalari tubuhnya saat sebuah sentu...