23. Maybe i love her?

44.3K 2.5K 163
                                    

Sejujurnya aku capek update dua part sekaligus kayak sekarang, cuma karena semangat yang kalian kasih ke aku, ada banyak kekuatan yang datang dan bikin aku lupa sama rasa capeknya :(

you guys are the best!!!

HAPPY READING AND ENJOY 🌠

*

23

Sebuah mobil limousine berwarna hitam legam, bergerak pelan melewati pekarangan menuju pintu gerbang diiringi beberapa mobil mewah lainnya. Puluhan penjaga yang berada di sepanjang gerbang, membungkukkan diri mereka. Alex memberikan anggukan singkatnya, kemudian menutup kaca mobil.

Deanna merapihkan gaun panjangnya yang menjuntai dan menyamankan posisi duduknya sekali lagi sebelum akhirnya melemparkan pandangannya keluar jendela. Alex menoleh sejenak dan membiarkan sebelah tangannya dengan sengaja mengenggam satu tangan wanita di sebelahnya. Tubuh Deanna berjengit singkat karena sentuhan yang sangat tiba-tiba itu. Ia coba untuk menarik tangannya, namun Alex balik menahannya lebih kencang.

"Jangan lepaskan." Deanna mengangkat pandangannya pada Alex mendengar itu. Hatinya yang masih berselimutkan kemuraman, perlahan memudar saat Alex menunjukkan segaris senyum datar pada dirinya "Kemarilah."

Deanna menautkan alisnya bingung. Alex menghela napas pelan. Tangannya yang sedang tertaut pada Deanna, perlahan ditariknya agar wanita itu masuk dalam dekapannya. Kemudian tangannya bergerak untuk memaksa Deanna menyandarkan kepalanya pada dada bidangnya. Semburat kemerah-merahan, langsung muncul pada kedua pipi Deanna saat penciumannya kembali dimanjakan dengan wangi parfum maskulin yang begitu kental, yang berpadu dengan aroma tubuh Alex yang sarat akan kejantanan. Aroma yang selalu berhasil membiusnya saat mereka sedang bercinta, atau saat mereka tidur bersama setiap malam.

Dan kini kenyamanan itu kembali hadir tanpa diundang.

Deanna menurunkan pandangannya pada sebelah tangannya yang digenggam erat oleh Alex. Lalu tangan pria itu dengan sengaja melingkarkan tangannya di sepanjang perut ratanya. Ya, anggap saja Deanna sedang memeluk Alex sekarang ini. Tidak ada yang bisa dilakukannya selain berdiam diri dan berusaha menikmati semua perlakuan ini. Karena Alex mengunci tubuhnya agar ia tidak dapat bergerak, dan jadilah Deanna menyamankan dirinya dalam posisi yang tidak direncanakannya.

"Tidurlah jika kau lelah." Deanna mengangguk pelan. Entah mengapa ia merasa lelah akhir-akhir ini.

Apa karena percintaan panas tak kenal waktu yang selalu ia lakukan bersama Alex? Ah, sejujurnya Deanna juga merasa kekurangan jam tidur akibat banyak hal yang berputar kencang di kepalanya. Termasuk mencari jawaban mengapa dadanya berdebar tak nyaman saat wanita bernama Sisilia itu mencuri sebuah kecupan dari bibir Alex.

Deanna menghela napas panjang.

Sementara itu, Alex senantiasa menggengam erat tangan mungil yang berada di sebelah tangannya, sementara tangan lainnya mengusap lembut kepala wanita yang kini sudah terpejam di atas dada bidangnya. Benar-benar bukan sesuatu yang pernah dilakukan Alex. Ya! Siapapun akan tahu jika Alex adalah pria yang anti dengan sebuah perasaan untuk wanita. Baginya, wanita tak lebih dari seorang pemuas yang dapat menyalurkan hasratnya. Memuaskan libidonya yang memuncak, dan memberikan pelayanan yang terbaik setelah banyaknya pekerjaan yang harus ia urus.

Namun setelah ia bertemu dengan Deanna, semua pemikiran itu berubah. Menjadi sesuatu yang lebih baik semenjak kata bernama 'perasaan' itu perlahan hadir memenuhi dirinya. Membuatnya merasa lebih peka pada apapun yang dirasakan oleh wanitanya itu. Entah saat dia kelelahan, sedih, menangis, atau saat merasa nyaman seperti ini.

Segaris senyum tenang, terukir lembut pada wajahnya saat ia merasakan napas teratur Deanna pada dada bidangnya. Sebelah tangannya terus merengkuh pinggangnya, sementara tangan lainnya mengusap lembut puncak kepala Deanna. Beberapa kecupan juga diberikannya tanpa sadar, membuat Deanna kian terlelap dalam kenyamanan yang kembali ia rasakan.

YOU'RE MINE | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang