Silahkan komen di line jika menemukan typo atau kalimat yang tidak nyambung ya. Maaf jika belum bisa memuaskan kalian para pecinta cerita bergenre romance :(
Terimakasih untuk dukungan kalian semua. Dan jaga amarah kalian pas baca part ini wkwk
HAPPY READING AND ENJOY 🌠
*
25
"Kau hanya seorang wanita biasa yang beruntung karena bisa hidup dalam kemewahan berkat Alex yang tiba-tiba hadir di dalam hidupmu Deanna!" teriak Sisilia berang, "kau bukan wanita terpandang! Kau hanya seonggok sampah yang tidak memiliki rumah untuk ditempati! Dasar wanita miskin!"
Deanna memejamkam matanya erat-erat mendengar itu. Berbagai pikiran buruk yang selama ini berputar di kepalanya, seperti harus ia hadapi sekarang ini. Ditambah dirinya yang tidak tahu bagaimana harus membantah semua cibiran yang ditujukan padanya, pikiran-pikiran buruk mengenai hidupnya yang malang dan tidak ingin ia ingat, perlahan merebak dengan kuatnya. Membuat air matanya mengalir deras dengan kesesakan yang memenuhi dadanya "Aku—"
"Tidakkah kau sadar kalau Alex hanya menginginkan tubuhmu? Kau tentu tahu pria itu punya libido yang sangat tinggi bukan? Dia sudah sering melakukannya bersamamu, aku benar?" wajah puas penuh kemenangan, terpancar hebat pada wajah Sisilia. Wanita itu menyibakkan rambutnya angkuh dan kembali melanjutkan narasi sandiwaranya, "sadarlah Deanna. Dirimu tidak ada apa-apanya dibandingkan seluruh wanita jalang yang ia punya. Yang pastinya bisa lebih memuaskannya dibanding dirimu. Bahkan dengan diriku sekalipun."
Deanna menyeka cepat setetes air matanya yang bergulir keluar. Sebelah tangannya yang meremas kuat tas tangannya, perlahan melemah seiring amarahnya yang tidak dapat dikendalikan. Ia marah, marah! Dengan semua fakta yang, sebenarnya sudah berputar di dalam benaknya sejak semua kisah ini dimulai. Yang terkadang membuatnya terjaga dan menangis di malam hari, bahkan saat Alex tengah memeluk pinggangnya erat dengan kenyamanan yang tidak dapat ia tepis.
Semua hanya jadi asumsinya semata, sampai akhirnya Sisilia datang dan mengatakan semua hal buruk itu padanya. Membangkitkan seluruh hal yang tidak ingin diingatnya.
Sisilia melipat kedua tangannya di depan dada "Menyerahlah wanita miskin, tempatmu bukan disini. Apalagi bersanding dengan Tuan Muda dengan kekayaan berlimpah seperti Alex. Kau hanya akan membuatnya malu." cerocosnya lagi yang terasa seperti serangan ribuan paku mematikan pada ulu hati Deanna.
Deanna merasa bodoh. Lidahnya kelu, pun kakinya yang sekarang hendak luruh setelah mendengar semua ejekkan itu. Tidakkah seharusnya ia sedikit saja menentang dan melawan Sisilia? Deanna benar-benar sadar bahwa dirinya adalah wanita lemah sampai di titik ini. Ia tidak berdaya, dan mutlak meyakininya saat Sisilia melanjutkan narasi berangnya.
"Apakah ibumu mengajarkan mantra hitam padamu untuk menarik hati laki-laki? Dan—dimana ayahmu? Pria itu meninggalkan kalian bukan?" tawa nyaring Sisilia terdengar menggelegar setelahnya. Wanita itu memegangi dadanya seraya menikmati cibirannya yang terdengar sangat menyakitkan itu. Merasa belum puas, Sisilia kembali mendecakkan bibirnya merendahkan "Jalang."
Deanna, yang tidak lagi tahan dengan amarah yang berkecamuk di dadanya, memutuskan untuk melangkahkan kakinya pergi dari situ. Membuat Sisilia kembali naik pitam "Hei! Aku belum selesai bicara denganmu!"
Deanna membuka pintu di hadapannya tergesa. Bibirnya memekik kaget saat tubuhnya dengan sengaja didorong kencang oleh Sisilia. Membuat dirinya harus jatuh terjerembab di hadapan beberapa wanita yang juga berada di sekitar situ. Suara desas-desus mencibir pun terdengar riuh tak lama setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE | END
Romance(21+) FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Hanya kau yang aku mau, Deanna." Tubuh Deanna menggelenyar hebat mendengar suara berat nan parau itu menegaskan keposesifannya. Ia berusaha mengusir sengatan-sengatan aneh yang menjalari tubuhnya saat sebuah sentu...