"Halo semuanya, kenalkan namaku Kim Jaehwan. Aku akan live streaming youtube setiap kamis malam, jangan lupa untuk terus...." Jaehwan terus meracau didepan kamera.
Dirinya hanya seorang mahasiswa yang sedang mencari peruntungan dengan menjadi 'youtuber'. Walau hanya sedikit saja yang menonton, dia termasuk cukup rajin untuk mengupload videonya.
"Hari ini aku akan review film berjudul The girl that never stopped laughing"
Jaehwan melirik sahabatnya yang tidak memperhatikannya, entah sudah berapakali Jaehwan memberi isyarat agar sahabatnya itu, duduk disampingnya tapi dihiraukan.
Jaehwan suka mengedit video, alasannya karena ia juga merupakan mahasiswa fakultas seni jurusan perfilman. Mereka biasa disebut sebagai anak film, mereka sudah berada ditahun ketiga. Ia Suka menonton film dan menganilisis plot dari setiap film yang ditonton.
Tapi kenyataannya videonya sangat sulit mencapai view seribu penonton. Kecuali ada penampilan khusus dari teman tercintanya, maka view nya akan naik sampai 10k.
"Itu adalah chanelmu, maka kamu harus melakukannya sendiri"
"Tapi kalau ada kamu, rating viewnya akan naik" Jaehwan merengek
"Jangan memanfaatkan wajahku. Wajah tampanku adalah kebaikanku bukan milikmu" kata-katanya menampar tepat wajah Jaehwan.
Dia bergegas dan berbalik menuruni koridor. Jaehwan segera mengambil sepatunya dan mengejar pria itu.
"Kalau bukan aku, lalu milik siapa wajah tampanmu itu hah ?"
"Tentu saja untuk para gadis"
Ouch ! Ini sangat menyakitkan, Jaehwan rasa hatinya seperti ditusuk.
"Kamu punya waktu sore ini ? Mau menonton film bareng, gak ?" Jaehwan mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Enggak. Aku ada janji bareng Joy. Kau pergilah sendiri"
Terasa tertusuk lagi. Kenapa ini sangat menyakitkan ?
Jaehwan benci dengan istilah 'Sahabat'. Baginya istilah ini hanya menjadi tameng untuk menyembunyikan perasaannya pada pria ini.
Dia adalah Hwang Minhyun, lahir 9 Agustus. Tahun berapa ? Jaehwan akan melewatkannya. Tapi satu hal yang pasti, Minhyun akan mati tahun ini. Karena sekarang Jaehwan akan membunuhnya.
Minhyun itu aneh, punya kebiasaan yang aneh juga. Dia harus makan siang tepat jam 12. Seakan perutnya sudah punya jam biologis yang tidak dimiliki orang lain.
"Hei Ong, seperti biasa" Minhyun mendudukkan pantatnya dikursi kafe.
"Kau harus menunggu Minhyun, hari ini banyak pelanggan"
"Apapun, beri aku apa saja yang bisa dimakan sekarang"
"Erm..."
"Apapun, tolonglah"
"Ada nasi dan saus ikan, tunggulah"
"Ong apa itu tidak masalah ? Minhyun sudah makan makanan yang sama hampir 2 minggu" ucap Jaehwan tiba-tiba
Minhyun tidak mengeluhkannya. Ia akan sangat beruntung memiliki sesuatu untuk dimakan saat ini. Sebenarnya Jaehwan khawatir, ia takut Minhyun akan mati karena kecanduan makan saus ikan.
Minhyun sangat populer di kampus, meski tidak ada ada data statistik, rumor mengatakan, ia punya pacar disetiap fakultas.
"Hei, apa kamu pernah menghitung jumlah pacar yang kamu punya ?"
"Gak. Aku gak ingat. Terlalu banyak"
Jaehwan memukul lengan Minhyun, "tidak satupun ?"
"Jae, kenapa kau begitu ingin tahu jumlah pacar yang aku punya ?"
"Aku sahabatmu, jadi aku berhak tahu dong"
"Gak ingat"
"Bagaimana kalau begini. Aku akan menyebutkan nama fakultasnya dan sebutkan nama orangnya ?"
"Oke. Mulailah"
"Kedokteran ?"
"Ada 3 disana. Tapi favoritku Jihyo"
"Arsitektur"
"Joy pacarku sekarang, selera pakaiannya bagus. Tapi dia terlalu manja"
"Pendidikan"
"Seorang bintang fakultas, Irene"
"Pertanian"
"Bintang fakultas tahun lalu"
"Wah, kau benar-benar brengsek ya ? Kau tidur dengan semua bintang fakultas ?" Jaehwan hampir saja menendang muka Minhyun, kalau saja ia tidak sabar.
"Tunggu dulu. Ada satu fakultas yang belum"
"Hah ? Yang mana ?" tanya Jaehwan. Ini harapan terakhir Jaehwan, ia harap Minhyun tidak seburuk pikirannya.
"Seni. Karena aku punya prinsip. Tidak akan berkencan dengan seorang teman"
Ia tersenyum bersamaan dengan hati Jaehwan yang terpukul.
Apa kau ingin aku mengerti ?. Tidak peduli sebesar apa aku mencintaimu, aku tidak boleh mengatakannya padamu ! Hatiku sakit !.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (MinHwan)
Roman d'amourJaehwan jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri, dan itu laki-laki. Ibarat pepatah sudah jatuh, tertimpa tangga. " Seplayboy apapun aku, Aku tidak berkencan dengan seorang teman." Pria yang disukainya itu telah membangun dinding tebal untuk rasa cinta...