10

184 38 2
                                    

Jieun sudah berada di rumahnya tepatnya di dalam kamarnya sambil menatap sebuah bingkai foto berisi anak kecil sedang memegang ice cream sedangkan wajahnya belepotan terkena noda ice cream yang tampak menggemaskan.

"Uni makan malam sudah siap turunlah." Jong Hoon mengetuk kamar kakaknya namun tidak ada respon kemudian dia membuka kamar kakaknya yang sedang melamun. "Uni? Apa kau tidak mendengarkanku?" Jong Hoon menepuk kakaknya yang langsung membuat Jieun terbangun dari lamunannya.

"Ketuklah pintu jangan sembarang masuk ke kamar Unimu. Dasar tidak sopan."

"Cihh Uni saja tidak mendengarkan ketukan pintu. Ibu sudah menunggu kita di meja makan. Cepat sedikit aku sudah lapar." Jong Hoon menutup pintu kamar kakaknya dengan kesal.

"Mana Unimu Jong Hoon?"

"Bentar lagi turun bu." Jong Hoon langsung duduk dan menyemil sedikit makanan yang di sajikan ibunya di meja makan.

Tae Ran menepuk punggung tangan putranya yang tidak sopan menyemili makanan dengan tangan yang belum bersih, "Cuci tanganmu dulu Jong Hoon jangan jorok."

Jong Hoon mendengus, "Iya ibu." Ucapnya dengan pasrah.

Jieun sudah duduk di meja makan bersama Ibu dan adiknya sedangkan Ayahnya belum kembali dari kantor karena masih ada meeting dengan klien.

"Bagaimana dengan kuliahmu Jieun?" Tanya Tae Ran sambil memberikan potongan daging di atas nasi putrinya.

"Baik Bu. Tidak ada masalah."

"Syukurlah. Ibu Jk tadi menelpon ingin memintamu untuk menemaninya dalam acara sosial minggu ini."

Jieun memang suka mengikuti acara sosial karena dulu saat masih kecil selalu ikut ketika Ayahnya mengadakan acara dalam rangka membantu orang yang membutuhkan. "Baiklah bu nanti akan aku usahakan." Tae Ran membalas dengan senyuman kearah putrinya.

***

"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya Jk menatap Jieun yang baru saja turun dari mobilnya.

"Tentu saja menerima undangan ibumu. Apa kau pikir aku menguntitmu sampai kesini. Cihh! Pede sekali." Jieun menghampiri ibunya Jk yang sudah tersenyum ramah ke arahnya.

"Ibu benar-benar tidak memberitahukanku bahwa dia akan datang." Batin Jk sambil melihat Jieun yang sedang tersenyum bersama Ibu dan anak-anak panti asuhan.

"Jangan seperti itu Jk. Kau sangat tidak berpengalaman dalam mengajari anak kecil." Jieun mengambil alih untuk mengajak anak-anak kecil bermain dan mereka begitu menikmatinya.

Jk menatap lekat wajah Jieun, "Dia gadis yang lucu."

"Apa kau malamun?" Tanya Jieun, "Terimalah Jk dia mengidolakanmu." Jieun menunjuk arah anak kecil yang berada di depan Jk sambil menyodorkan selembar kertas yang berisi gambar.

"Oppa jika besar nanti aku akan menjadi suamimu." Ucap anak kecil sambil tersipu malu.

Jieun terkekeh melihat ekspresi Jk yang sama sekali sangat menggemaskan. Tawa Jieun mereda ketika Jk menatapnya balik.

Hampir seharian Jieun dan Jk bersama di panti asuhan dan Ibunya juga sibuk sendiri bersama rekan lainnya yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini.

"Apa kau sering mengikuti kegiatan seperti ini?" Tanya Jk sambil melihat anak-anak yang asik bermain.

"Iya lumayan. Kenapa? Apa kau baru kali ini ikut kegiatan seperti ini?"

"Hmm iya, itu juga karna ibu yang membujukku secara paksa." Jawab Jk, "Kenapa kau sangat suka padahal kan ini begitu membosankan." Ujar Jk yang terbiasa berada di dalam kebisingan bar sambil menenggak wine yang nikmat.

"Kau salah besar. Ini itu sangat menyenangkan ketika kau dapat membuat mereka semua tersenyum bahagia sampai seperti itu."

Jk menatap betapa bahagianya gadis yang berada di sampingnya itu. Sedikit perasaan aneh yang hinggap di hatinya mengenai gadis ini. Jieun menatap Jk yang sedari tadi menatapnya dengan wajah datarnya, "Tumben kau biasanya selalu kesal jika denganku."

Jk menyadarkan tatapanya kembali kearah anak-anak, "Ya aku sedang tidak ingin berdebat dengan siapapun." Jawab Jk.

"Aku lebih suka kau yang seperti sekarang ini." Jieun berucap dan berjalan pergi kearah anak-anak untuk menemani mereka bermain. Jk terpaku mendengarkan kata yang baru saja keluar dari mulut Jieun walaupun sangat pelan."

Min Jun menghampiri Jieun, "Terimakasih Jieun sudah mau membantu tante." Min Jun memeluk Jieun hangat sebelum gadis itu masuk ke dalam mobilnya.

"Iya tante aku juga senang dapat bergabung di acara ini. Aku pamit tante." Jieun masuk ke dalam mobilnya.

"Kau sedang memikirkan apa nak?" Tanya Min Jun kepada putranya yang sedang asik melamun.

"Tidak ibu."

"Cepatlah masuk ini kita harus pulang." Min Jun masuk duluan ke dalam mobil setelah itu Jk menyusul dan duduk di dekat ibunya.

"Ibu tidak akan salah memilihnya Jk. Dia gadis yang sangat baik." Ucap Min Jun di tengah keheningan diantara putranya di dalam mobil. Jk tidak ingin menimpal ucapan ibunya karena pikiranya masih berkelana kemana saja. Mobil Jk sampai di depan rumahnya setelah menempuh sekitar setengah jam dari tempat acara.

"Istiahatlah sayang kau pasti lelah." Min Jun mengecup putranya dengan hangat.

***

TBC

Aku menunggu vote dari kalian thank you :))

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang