No edit
•
•"Ara!" Pekik Jieun yang akhirnya bertemu lagi dengan Ara yang sedang sibuk membuat Coffe untuk pelanggan. Ara tersenyum menatap Jieun dan memintanya menunggu sampai dia selesai melayani pelanggan.
"Hei aku sudah tau kalo kau anak seorang presdir." Ara memberikan Coffe dan mereka duduk berhadapan.
Jieun tersenyum getir kea rah Ara, "Maafkan aku membohongimu."
"Tenanglah aku tidak akan marah aku yakin kau punya alasan untuk itu."
Jieun memeluk Ara dengan erat, "Kau memang teman terbaiku."
"Hei lepaskan sesak tau."
Jieun tertawa dan melepaskan genggamannya, "Bagaimana jika hari ini kita pergi makan malam. Ayolah Ara aku yang akan traktir."
"Tapi jam kerjaku masih 1 jam lagi."
"Aku akan menungguku. Apa kau butuh bantuanku?" Jieun mengambil celemek dan ikut membantu Ara.
"Jangan Iu nanti ada yang melihatmu putri seorang presdir bekerja di sebuah coffe."
Jieun tertawa, "Jangan seperti itu aku juga manusia. Itu tidak berpengaruh denganku lagian aku juga pernah bekerja disini bukan?" Jieun membuat Ara tersenyum ke arahnya.
"Kau memang sangat baik Nona Jieun. Sepertinya aku harus belajar memanggil nama aslimu." Kekeh Ara.
Setelah satu jam berlalu, "Baiklah ini sudah selesai mari kita pergi." Ucap Jieun dengan semangat.
Mereka pergi ke restoran langganan Jieun walau ini baru pertama kalinya untuk Ara menginjakan kaki di restoran yang sangat mewah.
"Apa tidak di tempat biasa kita saja Jieun? Aku sepertinya tidak biasa makan di tempat seperti ini."
"Ayolah ini restoran terenak kau pasti akan ketagihan." Jieun menarik Ara masuk ke dalam restoran.
Jieun mengangkat tangan kepada waiter dan memilih menu, "Kau ingin makan apa Ara?"
"Samakan saja denganmu."
Jieun kemudian menunjuk dan waiter setia menulis menu yang di tunjuk oleh Jieun. Tidak begitu lama makanan sudah tersaji di meja.
"Sepertinya ini sangat lezat." Mata Ara berbinar begitu makanan sudah tersaji dia atas meja.
"Makanlah sepuasnya." Jieun tersenyum senang karena melihat kebahagiaan Ara. "Aku akan ke toilet dulu iya."
Jieun berjalan kearah toilet dan tanpa sengaja melihat Jk bersama seorang wanita. Jieun sedikit melirik kearah wanita itu mereka terlihat sangat dekat bahkan Jk membelai rambut wanita itu dengan lembut.
"Maaf Jk aku memintamu kesini malam-malam." Hee Young meuangkan wine kearah gelas Jk.
"Tenang saja itu tidak masalah. Ada apa denganmu Hee Young sampe kau mau bertemu denganku secara pribadi."
"Apa aku tidak boleh mengajakmu keluar berdua. Kita sudah lama tidak bertemu Jk sewaktu kecil kau selalu mengikuti layaknya magnet." Hee Young terkekeh sembari meminum wine. "Kau sekarang seperti menjauhiku."
"Apa maksudmu Hee Young? Kau sudah bersama Dae Hoo mana mungkin kita bisa seperti dulu."
"Iya kau benar aku mencintainya dan lebih memilihnya di banding dirimu."
"Sepertinya kau mabuk Hee Young mari pulang."
Jieun terdiam kaku melihat dengan kedua matanya bahwa Jk berciuman dengan Hee Young. Kenapa harus melihat hal semacam ini, ada hal yang sepertinya berusaha menggeliat di dalam hatinya.
Jk terkejut dengan tindakan Hee Young yang seakan berubah, "Apa yang kau lakukan Hee Young?" Jk melepaskan ciuman panasnya dan memapah Hee Young masuk ke dalam mobilnya dan mengantarkan dia pulang.
"Kau kenapa Jieun?" Tanya Ara yang melihat ada perubahan gesture dan raut wajah Jieun semenjak dari toilet.
"Tidak ada Ara." Jieun menatap Ara sambil tersenyum, "Sudah selesai kita pulang yuk!" Ajak Jieun langsung dituruti Ara sambil menangkap gelagat aneh yang menurut Ara tidak sering di lakukan oleh Jieun semenjak mereka berteman.
Sesampainya di depan rumah Ara Jieun melemparkan senyum ke Ara, "Sampai jumpa lagi Ara."
"Dah! Hati-hati."
Mobil Jieun melaju pergi meninggalkan rumah Ara menuju kembali ke rumahnya.
"Nona sepertinya Tuan besar mencari nona dari tadi."
"Benarkah? Ah iya aku lupa kalo ponselku sedang aku nonaktifkan."
"Cepat sedikit Paman Ayahku pasti akan menceramahiku." Jieun menggigit jemarinya sambil membayangkan Ayahnya yang sedang marah.
Mobil Jieun sudah sampai tepat di depan pelataran rumahnya. Dan sepertinya ada tamu yang datang berkunjung. "Tidak biasanya malam-malam begini." Jieun masuk ke dalam rumah dan benar sekali ada tamu yang sedang asik berbincang di ruang tengah.
"Jieun kemarilah." Panggil Lee Jin kepada putrinya.
Jieun berjalan dengan enggan kearah Ayahnya, "Ayah jangan bilang ini mengenai pertunangan lagi?" Jieun menatap seorang pengurus dekorasi pesta yang sangat terkenal.
Lee Jin terkekeh pelan dan Jieun mengerutkan dahinya heran, "Bukan sayang, dia datang untuk membantu pesta untuk perusahaan."
"Baiklah tuan sepertinya saya harus pamit lain kali saya akan menghubungi tuan." Sapa pria sambil menyalami Lee Jin dan tidak lupa tersenyum ramah kea rah Jieun yang sedang tersenyum kaku.
"Kenapa wajahmu di tekuk begitu?" Tanya Lee Jin.
"Tidak Yah. Mengenai pertunangan itu sebaiknya Ayah harus mencari tau sosok seperti apa Jk jangan beranggapan dia begitu baik jadi Ayah terlalu mendukungnya sampai tidak melihat keburukannya." Jieun melipat kedua tanganya dan berjalan menuju kearah kamarnya.
"Dia ini kenapa pulang-pulang seperti sedang patah hati saja." Batin Lee Jin menatap Putrinya sama sekali tidak tersenyum.
***
TBCSorry gaje ya wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
FanfictionGadis ini bernama Iu nama samaran dan nama aslinya Lee Jieun anak dari seorang presdir. Gadis ini berusaha untuk mandiri tanpa bantuan orang tuanya yang sudah kaya. Sedangkan JK cowok yang sedang berupaya menggagalkan pertunanganya dengan wanita pil...