17

255 37 8
                                    

"Misi Pasien atas nama Hee Young di kamar nomor berapa iya."

"Bentar iya, Kak. saya cek dahulu." Wanita paruh baya itu menelisik layar komputernya dan mengetikan nama Hee Young.

Dae Hoo menghampiri Jk yang sedang menanyai Resepsionis, "Ruangan nomor berapa?" Tanya Dae Hoo. Sementara Jk menatap ke sosok wanita bersama anak kecil dengan selang infus yang menjulur di tangan gadis kecil itu.

"Nomor 45 dari sini belok kanan nanti akan ketemu ruangannya." Ucap Resepsionis sambil menunjuk arah ruangan itu terletak.

"Baik, terimakasih." Dae Hoo melampirkan senyum kebarah wanita resepsionis.

"Aku ada urusan bentar kamu temui Hee Young dulu." Dae Hoo mengangguk dan berjalan mendahului JK.

Jk menghampiri Jieun namun langkahnya terhenti saat Seok Jun datang menghampiri Jieun sambil membawa tentengan yang berisi cemilan.

"Yey! Kak Seok Jun emang terbaik."

"Jadi Cuma Kak Seok Jun aja nih Kak Jieun enggak dong?" Ujar Jieun berpura-pura ngambek.

"Sayang Kak Jieun juga kok." Gadis itu menggembungkan pipinya.

Jieun tersenyum, "Aku mau menemui dokter sebentar jaga Soo Hyun sebentar iya Seok Jun."

Seok Jun mengambil alih selang infus yang di pegang Jieun. Sedangkan Jieun berjalan menuju ruang Dokter yang merawat Soo Hyun.

Jieun tersentak kaget saat badanya sudah menempel dengan tembok matanya membulat, "Jk, ngapain kamu disini?"

"Harusnya aku yang tanya kau sedang apa berada di rumah sakit?"

Jieun terdiam sambil menatap raut wajah Jk yang terkesan dingin, "Lepasin dulu sakit tau."

"Siapa gadis kecil yang bersamamu tadi?"

"Jadi dia melihatnya." Batin Jieun. Jieun kemudian mengatur nafas sebelum memulai menjawab, "Jadi kau melihatnya?"

"Aku hanya butuh jawaban bukan pertanyaaan."

Jieun mendengus, "Dia salah satu anak yang berada di panti asuhan yang di bantu oleh Ayahku." Jieun menyingkirkan lengan Jk yang berada di sebelahnya, "Aku mau bertemu dokter udah kan."

Jk menarik tangan Jieun, "Nanti pulang bersamaku saja."

"Aku tidak enak dengan Seok Jun, kau pulang saja dahulu."

"Heh! Aku ini calon tunanganmu dua hari lagi."

"Baru tunangan." Jawab Jieun dengan entengnya, "Sudah iya aku tidak mau berdebat lagian kamu pasti ada urusan kenapa bisa ada disini." Tebak Jieun yang sepenuhnya benar.

Jk menarik Jieun ke dalam dekapannya, "Jangan pernah menentangku, karna aku tidak suka milikku disentuh orang lain."

Jieun terkejut saat Jk melepaskan secara kasar dirinya dan dia pergi begitu saja. Jieun mengelus dadanya yang sedari tadi berdetak kencang.

Di tempat lain Hee Young sedang terbaling lemas di atas tempat tidur perawatan. Hee Young mengharapkan kedatangan Jk dan memeluknya erat. Karna biasanya Jk lah orang pertama yang selalu hadir di kala dirinya sedang sakit. Saat pintu terbuka Dae Hoo mengecilkan senyum bahagia Hee Young yang dia kira adalah Jk.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Dae Hoo khawatir, "Bagaimana bisa kau kecelakaan begini?" Raut wajah Dae Hoo begitu mengghawatirkan wanita yang dicintainya itu.

"Apa Jk tidak kesini?"

Dae Hoo melepaskan genggaman tanganya dan beralih ke potongan buah yang masih utuh belum di sentuh sama sekali, "Apa kau belum makan?"

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang