4

216 50 3
                                    

Iu hanya menatap santapan makanan siangnya. Dia mengacak acak rambutnya begitu frustasi. "Bisa-bisanya aku terjebak dengan cowok semacam itu. Iu hidupmu benar- benar menyedihkan." Batin Iu.

"Ada apa denganmu Iu?" Seok Jun menatap makan Iu yang masih utuh dan Iu yang sepertinya kurang berselera. "Apa perlu aku belikan makanan lain untukmu?" Tanya Seok Jun khawatir dengan keadaan Iu.

"Tenanglah aku tidak apa-apa." Iu mencoba memasukan satu suapan ke mulutnya.

"Kemarin aku bertemu adikmu dan memberikan ini." Seok Jun menyerahkan sebuah surat berwarna coklat. "Sepertinya dia kangen denganmu."

Iu menerima dan membolak balikan sebuah surat yang entah apa isinya dan memasukanya ke dalam tas, "Terimakasih. Kau bertemu denganya dimana?" Tanya Iu.

"Aku bertemu denganya di dekat rumahmu." Jawab Seok Jun sambil menikmati santapan makan siangnya. "Apa kau berurusan lagi dengan anak pengusaha itu?" Tanya Seok Jun.

"Siapa?" Tanya Iu balik, "Ah sepertinya aku harus ke kelas, "Aku duluan Seok Jun sampai jumpa lagi." Iu beranjak dari tempat duduknya kemudian berjalan kearah ruang kelasnya. "Ya ampun kenapa harus bertemu dengan mereka." Batin Iu sambil berjalan menunduk melewati Jk dan kawan lainnya.

" Batin Iu sambil berjalan menunduk melewati Jk dan kawan lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gaya IU ngampus)

"Hai gadis café." Panggilan Dae Ho membuat Iu berhenti sebentar kemudian melanjutkan langkahnya kembali. "Ternyata dunia sempit iya, ternyata kau kuliah juga disini."

"Siapa dia?" Beom Seok mengeryitkan dahinya sambil berfikir, "Ah gadis pelayan pesta."

"Benarkah!" Baek Hyon menatap kearah gadis yang seperti menghindari wajahnya dari pandangan. "Tapi sepertinya memang benar dia gadis itu tapi dia lebih cantik." Baek Hyon tersenyum karena ditatap oleh JK. "Hei JK ucapanku tidak salah dia memang cantik hanya butuh polesan sedikit."

"Bagaimana dengan pertunanganmu itu?" Tanya Dae Ho

"Lupakanlah itu sudah aku atur." JK menatap Iu yang sudah cukup jauh. "Kenapa aku jadi memperhatikan dia." Batin JK

"Kau memang cerdik JK." Beom Seok menatap JK dengan bangga. "Ibumu memang kuno masih saja melakukan perjodohan."

"Aku lupa mengabarimu kalo Hee Young kemungkinan bakal hadir di pesta perayaan yang di adakan ibumu." Ucapan Dae Ho membuat kaget Jk dan yang lainnya. "Apa kau tidak keberatan?" Tanya Dae Ho kepada JK.

"Bukanya dia masih di Paris." Tanya Beom Seok tidak bisa mempercayainya.

"Dia sudah di korea tiga hari yang lalu." Jawab Dae Ho.

"Sepertinya kau memang pacar yang baik sampai tau segalanya. Tidak masalah jika dia datang aku akan sangat menantikannya." Jk melangkah pergi meninggalkan Dae Ho beserta yang lainnya.

Baek Hyon menatap Jk yang sepertinya sedang kesal "Mau kemana kau?"

"Kelas." Jawab Jk dengan singkat.

Jk memasuki ruang kelas dengan banyak pasang mata menatapnya. Sepertinya mereka kagum dan juga kaget karena untuk kedua kalinya Jk hadir dalam matkul kuliahnya.

Yoona menggandeng lengan Jk, "Jk duduklah di sampingku. "Senyum Yoona kearah Jk begitu genit. Jk mengalihkan pandanganya kearah Iu yang sedang asik mendengarkan earphone di telinganya

"Apasih yang kau lihat dari gadis seperti dia?" Tanya Yoona sedangkan Jk berjalan menuju kearah Iu. "Dasar menyebalkan!" Yoona mengepalkan kedua tanganya.

Jk mengusir orang yang duduk di sebelah Iu dan sepertinya Iu tidak menyadari kedatangan Jk yang sudah duduk mengamati Iu, "Apa yang sedang kau lakukan."

Iu tersentak kaget dan mata mereka bertemu persekian detik, "Apa yang kau lakukan disini?" Iu melepaskan earphonenya hendak berpindah tempat duduk namun di cegat oleh Jk.

"Duduklah aku hanya ingin berbicara mengenai nanti malam. Hari ini ikutlah denganku."

Iu kembali duduk di sebelah Jk, "Aku harus bekerja di café."

"Aku sudah mengijinkanmu pada bosmu." Ucap Jk ,"Jadi tenang saja kau hari ini harus menjadi pacarku tanpa cacat sedikitpun."

Iu tertawa getir kearah Jk, "Aku yakin kau membuang uangmu lagi untuk menyogok bos cafeku."

"Tenang saja itu bukan masalah besar." Jawab Jk sombong.

"Itulah yang membuat aku membencimu tapi aku terpaksa harus membantumu." Batin Iu.

***

"Turunlah." Ucap Jk. Iu dan Jk sudah berada di depan toko butik terkenal di korea.

Merekan berdua memasuki area butik milik keluarga Iu, "Kenapa kau membawaku kesini?"

"Aku akan memberikanmu gaun pesta untuk nanti malam."

"Bisakah kita ke toko yang lain."

"Cepatlah turun!" Titah Jk kepada Iu, "Kau sudah membuang waktuku nona." Tambah Jk yang sudah lebih dulu berjalan memasuki butik.

"Semoga ibu tidak berada di butik." Batin Iu. Iu sedikit mengintip kearah jendela sebelum dia masuk ke dalam.

Jk memutar balik badanya menatap Iu, "Cepatlah sedikit."

"Iya bawel banget sih." Iu masuk ke dalam butik dan pegawai di butik langsung kaget dengan kedatangan Iu disitu.

"Non--." Salah satu pegawai hampir saja memangiil namanya namun Iu segera memberikan kode agar mereka diam.

"Pilihkan gaun untuk dia." Tunjuk Jk kearah Iu dan Pegawai wanita itu langsung mengajak Iu masuk ke ruang fiting baju.

"Ada apa gerangan Nona LeeJieun datang kemari? Apa dia calon Nona?" Tanya pegawai wanita yang sudah lama bekerja di butik milik ibunya.

"Jangan bertanya kau kepo sekali. Jangan bilang Ibuku jika aku kesini mengerti." Iu memilih sendiri gaun yang akan di kenakannya dan mencoba mengenakannya. Iu menghampiri Jk yang sedang santai duduk sambil memainkan ponselnya.

Jk memperhatikan Iu, "Baiklah aku setuju dengan pilihanmu." Jk membalikan badanya sambil tersenyum, "Tolong bungkus gaun ini." Pegawai wanita langsung mengangguk kearah Jk. "Sepertinya aku tidak salah memilihnya." Batin Jk.

***

TBC

Malam semua akhirnya lanjut lagi. Maap maap kalo kurang greget karna gue manusia yang tidak luput dari dosa heheh.

 Maap maap kalo kurang greget karna gue manusia yang tidak luput dari dosa heheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Vote tayang 🖤😂

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang