19

182 27 6
                                    

Kalo banyak typo mohon dimaklumi 🥴

****

Setelah dua hari ini Jieun tanpa kontak dengan Jk. Setelah laki-laki itu ngotot menyetujui pertunangan sialan itu sekarang palah justru menghilang seperti ditelan bumi. Seharusnya Jieun tida mempercayainya. Dan hari ini Jieun putuskan untuk menghibur diri menemui Seok Jun yang mengajaknya keluar.

"Ada apa memintaku menemuimu?"

"Ayolah Jieun kita sudah lama tidak menikmati hal semacam ini." Ujar Seok Jun.

"Sudah beda Seok Jun, kita sudah sibuk sekarang kau tahu itu."

"Sibuk mengurusi pertunangan." Ujar Seok Jun tidak suka

Mereka berada di sebuah bar tempat mereka berdua kabur ketika sedang di landa masalah. Baik Seok Jun maupun Jieun memiliki kenangan di bar langganan mereka itu.

"Hei Seok Jun! Kau sudah minum terlalu banyak tahu tidak sih." Seok Jun menepis tangan Jieun.

"Jieun."

"Ya." Jawab Jieun menengang saat Seok Jun menggenggam tangannya. Mulai mendekat hingga terkikis jarak antara keduanya bahkan bau alkohol menyeruak tercium di indera penciuman Jieun.

Sementara Jk baru keluar setelah mengurusi masalah perusahaan keluarganya yang telah diakusisi olehnya sebagai keturunan tertua dari keluarga. Jk tentu saja tidak sendiri tapi bersama Beom Seok. Sementara Baek Hyon sedang di landa putus cinta sehingga tidak ikut berkumpul dengan mereka berdua.

"Kau yakin mau kesini?" Tanya Beom Seok, "Sudah lama kita tidak kesini lagi." Ujar Beom Seok lagi.

"Sudahlah jangan banyak bertanya. Lebih baik bersenang bukan, jangan mengungkitnya lagi."

"Hei sepertinya kau banyak berubah sekarang. Apa yang membuatmu sampai berubah seperti ini, hah!" Tanya Beom Seok berlari kecil menyepadankan langkahnya dengan Jk yang berjalan masuk ke Bar.

 Apa yang membuatmu sampai berubah seperti ini, hah!" Tanya Beom Seok berlari kecil menyepadankan langkahnya dengan Jk yang berjalan masuk ke Bar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang terlihat sunyi di luar tapi tidak dengan sebuah Bar mini namun terlihat mewah didalam. Suara musik menggema merayu sang pengunjung untuk ikut terhanyut dalam lantunan nada.

Jieun melepaskan tanganya yang di genggam oleh Seok Jun. Menengguk segelas minuman yang terletak dimeja.

"Aku tidak ingin kau menikahinya." Jieun langsung menyernyit heran mendengar apa yang terucap dari bibir Seok Jun, "Aku tidak rela kau tahu. Kita sudah lama berteman tapi kau sama sekali tidak tahu perasaanku, huhuhu." Tangisnya penuh luka di hati. Seok Jun menggumamkan itu tanpa sadar.

Jk sudah masuk ke dalam bar menyapu seluruh ruangan dengan kedua matanya. Memilih tempat yang tidak cukup ramai pastinya. Dengan seseorang pelayan bar mengangguk memberikan jalan pada Jk dan Beom Seok terlebih dahulu mengantar tamu itu menuju tempat yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak.

"Apa kita akan pesan wanita untuk menemani kita disini?" Tanya Beom Seok yang sudah merasa senang seja baru masuk ke dalam bar itu. Ternyata banyak wanita cantik disepanjang lorong tadi. Membuat gairahnya berkali-kali lipat bersemangat.

"Kau bisa memesanya sendiri tapi jangan didepanku cari tempat yang lain."

"Yayaya kau selain berubah menjadi sangat sensitive sekali. Biasanya kau selalu setuju dengan ideku ini apa kau sebenarnya sudah benar-benar menyukai nona keluarga Hoon itu."

"Mimpi!"

"Ck, kau yakin? Terus selama beberapa hari ini kulihat kau sangat dekat denganya bahkan kau sudah memutuskan akan segera melangsungkan pertunanganmu dengannya mungkin aku pikir kau segera menikahinya mungkin." Ujar Beom Seok mematahkan ucapan Jk begitu saja.

"Aku melakukannya demi mama."

"Demi mamamu apa demi kau sendiri." Ejek Beom Seok terkekeh geli melihat wajah Jk yang semain kesal itu, "Baiklah-baiklah demi mamamu bukan, ck." Akhirnya Beom Seok meralat ucapanya.

"Mamaku mengancam yang aneh-aneh jika aku tidak menyetujuinya. Memang menyebalkan sekali."

"Jadi kau hanya ingin bermain dengannya. Dia terlalu cantik kau tahu itu. Mungkin setelah kau melemparnya au akan memungutnya dengan senang hati." Ujar Beom Seok

"Jangan main-main kau Beom Seok! Apa kau tidak jijik mendapatkan bekasku, hah!" Ucap Jk tersenyum meremehkan.

"Iya sebenarnya menjijikan. Tapi sudah kubilang dia sangat menarik bahkan membuatku kaget kenapa dia ada tempat ini." Ujar Beom Seok mengarahkan pada ruangan yang terbuka menampakan Jieun dengan seorang laki-laki yang pernah dilihatnya juga di pesta wkatu itu.

Jk langsung ikut dengan arah pandang Beom Seok. Menatapnya dengan tatapan tidak suka. Betapa murahanya gadis itu jika bukan karena mamanya dia sudah pasti menolaknya mentah-mentah.

"Kau tidak mau membawanya pergi? Mereka hanya berdua kau tahu laid an perempuan berdua itu ketiganya setan!"

"Diamlah kau berisik! Lagian aku hanya sebatas sandiwara dengannya. Apa peduliku, hah!" Jawab Jk yang kini duduk bersama Beom Seok setelah melihat Jieun dan Seok Jun. Sebenarnya Jk bimbang dengan pikiranya dan reaksi tubuhnya yang berbeda.

"Hei, kawan. Kau yakin? Aku khawatir lelaki yang bersamanya akan melakukan hal yang pria biasa laukan, ck. Kau tahu kan napsu tidak memandang siapapun itu apalagi dengan minuman ini yang membuat otakmu hilang kendali. Kupikir harusnya aku yang berada disana." Ujar Beom Seok memanas-manasi temannya itu.

Beom Seok memang sudah melihat mata Jk yang berubah setelah melihatnya tadi. Tapi ego temanya ini terlalu besar jadi mungkin dengan mengomporinya bisa membuat temanya sadar.

Jien hendak keluar meminta petugas membantu membawa Seok Jun yang sudah mabuk berat itu pulang ke rumah. Ponselnya tiba-tiba mati jadi tida bisa menghubungi siapapun. Sementara ponsel Seok Jun disandi dan dia tidak mengetahui sandinya. Seok Jun masih merancau tidak karuan. Jieun hendak beranja namun tanganya di tarik oleh Seok Jun hingga terduduk.

"Hei Seok Jun sadarlah. Kau mau apa, hah!"

Jieun mendorong tubuh Seok Jun namun tanganya kembali di genggam erat oleh Seok Jun. Kekuatan Seok Jun sangat besar walaupun dalam keadaan mabuk.

"Jien berjanjilah padaku kau tidak akan menikahinya."

"Lepaskan Seok Jun. Genggamanmu sangat erat. Uh sakit tau." Ucap Jieun. Seok Jun menangkup wajah Jieun secara kasar, Jieun meronta dengan tindakan Seok Jun yang tiba-tiba itu.

"Tidak Jieun. Aku tida ingin kau pergi. Kau satu-satunya disini."

"Kau sudah gila Seok Jun. Lepaskan!" Tepis Jieun namun tidak mempan justru Seok Jun menatap Jieun dua kali lipat lebih menakutkan. Jika Jieun tahu akan seperti ini maka dia akan mengabaikan pesan dari Seok Jun.

"Mungkin kita bisa memulainya disini." Ujar Seok Jun hampir menyatukan bibir mereka kedua tapi sayang Seok Jun langsung terjatuh terkena tendangan seseorang.

"Akhhh." Teriak Jieun kaget. Jieun menutup mulutnya yang juga kaget menatap Seok Jun yang sempoyongan berusaha berdiri. Keduanya bertatapan dengan penuh emosi, Jieun langsung ditarik oleh Jk keluar dari ruangan itu.

"Hei bangsat jangan membawanya! Sialan." Teriak Seok Jun merancau tidak karuan.

****

Hallo balik lagi 😪😭 yippe

Thank you yang udah tap bintang nya
Sekarang udah 2022 ya gak berasa
Semangat kita yang lagi diberjuang menghadapi kenyataan dunia memang terkadang kejam

Kritik dan saran boleh banget nih komen dibawah ramein guys, yang curhat juga gpp 🤣

See you next part 🤗❣️



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang