15

178 34 6
                                    

Akhirnya bisa aku bisa lanjut nulis part ini

Makasih yang udah sempetin nengok cerita gue yang masih ancur ini :)
Kalo banyak typo dimaklumi aja ya**

***

"Ini kan rumahku." Jieun membatin sambil menatap ke arah Jk dengan tatapan bertanya.

"Kita sudah sampai apa kau akan tetap disini?" Tanya Jk. Kemudian dia turun dan membukakan pintu untuk Jieun.

Jieun kemudian turun dan tatapan Jieun tidak beralih dengan sikap Jk yang berubah, "Apa yang sedang kau ren...?" Pertanyaan Jieun berhenti ketika Ayahnya Lee Jin menyambut kedatangan Jk dan juga dirinya. Jieun tidka berani bertanya lebih lanjut karena Jk dan ayahnya sudah larut dalam percakapan yang sangat dekat.

Jieun melangkah masuk mendahului Jk dan Lee Jin yang masih bercengkerama di depan teras rumahnya. Langkah Jieun berhenti ketika namanya di panggil oleh seorang wanita tidak lain ialah ibunya Jk.

"Jieun dimana Jk?" Tanyanya sambil mendekati Jieun.

Jieun tersenyum kearah Min Jung dan sedikit membungkuk sebagai tanda menghormati, "Dia sedang bersama ayah, tante." Ucap Jieun. Karena Ibunya sedang berada di dapur, Jieun akhirnya menemani Min Jung sambil berbincang di ruang tamu.

"Kalo boleh tau tante.." Tanya Jieun di sela perbincanganya dengan Min Jung, "Tante kesini pasti ada sesuatu yang penting untuk dibicarakan dengan Ayah, memang tentang apa tante? Maaf iya tante Jieun terlalu penasaran."

Min Jung tersenyum lembut sambil mengelus kepala Jieun, "Nanti kamu akan tau Jieun. Nah mereka sudah kemari."

Jieun menatap kedatangan Jk dan juga Ayahya disusul ibunya dari arah dapur sambil membawa minuman dan beberapa makanan kecil. Sedangkan adik Jieun sedang main bersama teman-temanya di luar.

Mereka sudah duduk bersama di ruang tamu kediaman Jieun.

"Maaf om, kedatangan saya kesini sebenarnya mau membicarakan mengenai pertunangan saya dengan Jieun." Ucap Jk. Jk menatap Jieun kemudian kembali melanjutkan perkataannya, "Saya ingin melanjutkan pertunangan yang waktu itu sempat om bicarakan dengan ibu saya."

Jieun menatap kearah Jk seakan tidak percaya Jk mengatakan pernyataan semacam itu di hadapan ayahnya, "Apa kau sedang bercanda Jk?" Tanya Jieun yang masih menatap Jk.

Lee Jin tersenyum begitu pun dengan Min Jun sedangkan ibunya Jieun sedikit menatap putrinya melalui sorot matanya dan memegang tangan putrinya dan Jieun mengangguk sambil mencuilkan senyumnya. Jieun ingin mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Aku tidak mungkin bercanda mengenai hal sepenting ini, Jieun." Jawab Jk. Jk terlihat santai dengan apa yang di katakanya tanpa ada beban sedikit pun.

"Ayah, bisa aku bicara dengan Jk sebentar." Tanya Jieun kearah Lee Jin.

"Baiklah kalian berdua pergilah kami akan menunggu di sini. Jangan terlalu lama, Jieun." Titah Lee Jin dan Jieun memberikan anggukannya.

*

Mereka sudah berada di taman belakang rumah Jieun yang tampak hanya hiasan lampu warna warni.

"Jk, sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan? Kenapa kau tiba-tiba memutuskan menerima pertunangan ini dan kenapa ini mendadak sekali bukankah kau dulu tidka menyetujui pertunangan ini lalu sekarang kau datang..." Jieun mengehela nafasnya sedikit kasar lalu membuangnya dan mulai melanjutka ucapanya kembali, "kerumahku dan mengatakan hal konyol semacam ini."

Jk terlihat santai dengan tangan menyilang, "Apa menurutmu aku bercanda dengan apa yang aku ucapkan di depan ayahmu tadi?"

Jieun masih tidak bergeming dia hanya berani menatap rumput liar yang berada di sekitarnya. Jk memegang kedua pundak Jieun yang membuat Jieun tersentak kaget.

"Tatap mataku, Jieun." Jieun menggeleng tapi hatinya berkata ingin sekali menatap mata Jk. Namun rasanya Jieun sama sekali tidak berani. Jk menegakan dagu Jieun membuat mata mereka bertemu, "Aku memang belum terlalu mengerti perasaanku kepadamu tapi apa salahnya jika kita mencoba pertunangan ini."

Mendengar perkataan Jk membuat perasaanya kian berkecamuk di dadanya. Jieun memegang dadanya yang tidak seperti biasa dan Jieun pun mendorong Jk menjauh darinya.

"Pikirkanlah ini Jk." Jieun membalikan badanya membelakangi Jk, "Ini bukan permainan jika kau hanya ingin bermain maka jangan lakukan itu. Kau bukan hanya akan menyakiti satu orang tapi banyak hati yang akan patah."

Jieun melangkah pergi namun Jk menariknya ke dalan dekapanya. Jieun dapat merasakan hembusan nafas Jk mengenai pucuk kepalanya dan irama detak jantung milik Jk.

"Aku ingin memulai kembali denganmu." Ucap Jk sambil mengecup puncak kepala Jieun dengan lembut.

"Bagaimana aku bisa mempercayaimu Jk." Batin Jieun yang masih berada di peukan Jk. Jieun tidak memberikan pelukan balik kepada Jk. Pikiranya masih sangat kacau memikirkan ketulusan pria yang sedang memeluknya.

"Tae Ran, coba kau susul mereka kenapa lama sekali." Ujar Lee Jin sambil menatap kearah pintu belakang.

Tae Ran hendak menghampiri namun Jieun dan Jk sudah tampak berjalan kea rah ruang tamu. Tae Ran mengelus kepala putrinya, "Kenapa lama sekali." Jieun mengelus tangan ibunya dan menggeleng pelan.

"Bagaimana dengan Jieun apakah menerima pertunangan ini." Tanya Min Jun yang sudah tidak sabar mendengar jawaban dari Jieun.

Jieun meremas kedua tanganya pikiranya hanya satu menyetujui dan berani terluka atau menolak dan berakhir dengan penyesalan. Semua mata tertuju pada Jieun yang masih terdiam dan belum membuka mulutnya. Sedangkan Jk memikirkan keputusan yang akan diambil oleh Jieun apakah dia akan menerimanya atau menolaknya. Mungkin Jieun adalah wanita pertama yang sangat sulit mengambil keputusan jika di lamar oleh pria seperti Jk.

Min Jun tersenyum, "Bagaimana jika kita beri waktu untuk Jieun berfikir."

Lee Jin menatap putrinya, "Bagaimana Jieun?" Tanya ayahnya.

"Tidak perlu, ayah. Aku akan menjawabnya sekarang." Jawab Jieun. Jieun kembali melanjutkan perkataannya, "Aku menyetujui pertunangan ini." Ucap Jieun seraya memejamkan matanya kemudian menatap kearah Jk. Dan mereka seolah memandang satu sama lain dan Jieun ingin sekali membaca pikiran yang ada di otak Jk saat itu juga begitupun dengan Jk. Dari balik wajah Jk yang terlihat datar terselip secuil senyum disudut bibirnya.

Lee Jin beserta istrinya Tae Ran dan juga Min Jun tersenyum bahagia. Setelah sekian lama akhirnya mereka di persatukan tanpa adanya pertentangan satu sama lain.

"Kita akan tentukan hari pertunangan ini sekaligus hari pernikahan kalian berdua."

"APAA!" pekik Jieun secara tidak sadar.

"Jieun, kamu kenapa nak?" Lee Jin menatap putrinya dengan lekat.

"Jieun mengrutuki dirinya sendiri, "Buk-kan begitu ayah maksud Jieun bukankah ini hanya tunangan belum langsung menikah."

"Kamu ini bicara apa, Jieun? Setelah pertunangan kalian akan menikah setelah kamu  dan JK lulus, aku harap  bisa secepatnya. Aku ingin seorang cucu."

"Ayahh..." Jieun tertunduk malu mendengar ujung dari perkataan ayahnya.

"Aku hanya bercanda sayang, tapi aku juga tidak sepenuhnya bercanda." Kekeh Lee Jin membuat Tae Ran dan Min Jun tersenyum geli karena melihat ekspresi Jieun yang sudah merah merona.

***

TBC

Akhirnya JK memutuskan .....🤗🙃

Jangan lupa untuk vote dan komenya.

Kalo dari autor semoga Jk sama Jieun lancar sampe hari -H wkwk

Mimpi dulu aja lah ya....
Kebanyakan ngehalu dan ngehayal jadi begini :))
Ngga papa asal jangan senyum- senyum sendiri di tengah jalan ye kan ngga lucu.
Aku sampe lupa kalo malem ini malem Minggu hhaha sobat halu ye kan hari aja lupa yang penting nggak lupa diri aja deh iya ;( 😂

See you next chapter 🖐️😍


Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang