11

176 37 0
                                    

Aku updet lagi :))
Mohon maaf kalo spam skip aja hhhe

×


"Bagaimana acara hari ini Jieun?" Tanya Ayah Jieun Lee Jin kearah putrinya yang terlihat cukup lelah.

"Lancar Yah. Nanti saja sesi tanyanya Yah aku sudah ingin berbersih."

"Yasudah istirahatlah sayang." Lee Jin memberikan kecupan manis kepada putrinya.

Tae Ran meletakan kopi di meja tempat suaminya duduk, "Apa yang sedang kau pikirkan sayang?" Tanya Tae Ran yang melihat raut wajah suaminya menatap lekat putrinya.

"Jieun sudah dewasa sayang, aku hanya ingin dia secepatnya menikah dan memiliki cucu."

Tae Ran menepuk suaminya, "Kau ini dia kan harus lulus terlebih dahulu baru menikah. Biarkan dia menggapai cita-citanya dahulu."

"Bagaimana kedekatanya dengan Jk? Apa kau juga setuju dengan hubungan mereka berdua?"

"Sepertinya Jk anak yang sopan tentu saja aku mendukung pilihan putriku nanti." Jawab Tae Ran kemudian beranjak dari pelukan suaminya.

Ting tong...

"Selamat malam Bibi." Sapa ramah Seok Jun.

"Seok Jun masuklah. Apa kau mencari Jieun?" Tae Ran menatap Seok Jun.

"Iya Bi. Apa dia ada dirumah?"

"Dia baru pulang dari acara milik ibunya Jk. Masuklah nanti akan bibi panggilkan."

Seok Jun menggangguk kearah ibu Jieun dan duduk di kursi tamu.

Jieun turun sambil mengelap rambutnya yang masih basah, "Kenapa tidak mengabariku kalo mau datang."

"Aku hanya mampir." Ucap Seok Jun, "Ini untukmu."

Jieun menerima tentengan yang di beri Seok Jun, "Apa ini?"

"Hanya oleh-oleh untukmu."

"Terimakasih Seok Jun."

"Aku pamit iya sepertinya kau habis kelelahan seharian ini." Seok Jun berpamitan dan Jieun mengantar Seok Jun sampai depan teras rumahnya.

"Hati-hati." Ucap Jieun. Seok Jun tersenyum di balik mobilnya. Jieun memasuki rumahnya melihat ibu dan adiknya sedang asik berbincang di dapur.

Tae Ran dan Jong Hoon sedang berbincang di dapur, "Apa ibu tidak lihat jika kak Seok Jun menyukai kakak?"

"Jangan ngaco kamu Jong Hoon mereka sudah seperti saudara."

"Hah! Ibu nggak percaya dengan ucapanku. Dari perhatiannya saja sudah kelihatan ibu apa ibu tidak melihatnya?"

"Apa yang sedang kalian bicarakan sepertinya serius?" Tanya jieun menarik bangku kemudian duduk di sebelah adiknya Jong Hoon.

"Apa kakak tidak melihat kalo kak Seok Jun menyukaimu?" Tanya Jong Hoon sampai membuat Jieun tersedak.

"Uhukk..!" Jieun menimpuk kepala adiknya cukup keras.

"Yaaa! Sakit tau." Pekik Jong Hoon.

"Kau yang membuatku marah. Mulutmu itu harus di jahit iya Jong Hoon." Jieun menatap ibunya yang sedari tadi menatapnya, "Apa ibu percaya dengan omong kosong Jong Hoon."

"Ibu tidak tau tapi yang ibu lihat ada cinta di mata Seok Jun untukmu." Jawab Ibunya.

"Kakak saja yang tidak peka." Sindir Jong Hoon.

"Diam kau!" Jieun melotot kearah adiknya.

***

Jieun berjalan memasuki butik milik ibunya tentu bersama Tae Ran yang minta putrinya ikut untuk membantunya membuat sedikit perubahan di gedung butik ibunya.

"Ibu ini di di taroh dimana?" Tanya Jieun sambil menjinjing gaun yang sangat mewah.

"Gantung di sana, sayang." Tunjuk Tae Ran, "Sebentar lagi pemilik gaun itu akan datang."

Wanita berkacamata memasuki butik milik Tae Ran, "Permisi." Sapanya lembut, "Saya ingin mengambil gaun yang sudah saya pesan sebelumnya."

"Selamat datang. Apa anda Nona Hee Young?" Tanya Tae Ran kea rah wanita yang sedang melihat sekeliling butik.

"Benar. Anda pasti Nyonya Tae Ran."

Tae Ran tersenyum, "Mari saya tunjukan gaunnya."

"Loh Iu sedang apa kau disini." Hee Young menatap Jieun yang sedang merapihkan gaun keluaran terbaru untuk di pajang di toko.

"Kalian saling kenal?" Tae Ran menatap putrinya untuk menunggu jawaban.

"Dia temannya Jk ibu. Kami bertemu di pesta ibunya Jk."

Mereka berbincang hangat di tempat ruang khusus yang tersedia di butik milik Ibunya Jieun.

"Jieun datanglah ke ulang tahunku dua hari lagi. Berjanjilah kau datang." Hee Young sangat ramah walaupun baru mengenal Jieun saat di pesta.

"Akan aku usahakan tapi kau tidak janji."

"Baiklah sepertinya aku harus pulang karna sudah sore." Hee Young beranjak dari tempat duduk dan berpamitan kepada Tae Ran dan juga Jieun.

"Dia gadis yang cantik." Tae Ran menatap mobil yang di tumpangi Hee Young yang sudah menjauh dari butiknya.

"Iya Ibu. Apa aku harus datang iya bu keacara ulang tahunnya?" Tanya Jieun yang masih ragu dengan undangan yang baru saja di dapatkan dari Hee Young.

"Datanglah nak. Tidak baik jika menolak undangan itu." Jieun mengangguk dengan jawaban ibunya kemudian mereka bergegas masuk dan segera kembali ke rumahnya.

***

"Sebentar lagi ulang tahun Hee Young bagaimana jika kita membelikan kado untuknya." Ucap Beom Seok.

"Ide yang bagus sepertinya dulu kita tidak pernah memberinya kado karna dia selalu menolaknya." Baek Hyoon menimpali, "Jk bagaimana denganmu?"

"Aku sudah menyiapkanya."

"Wuuu Jk memang luar biasa. Apa kau masih mengharapkanya?" Ledek Beom Seok.

Dae Hoo mendengar sedikit gurauan ketiga temannya dari luar, "Apa kalian sedang membicarakan ulang tahun Hee Young?"

"Iya Dae Hoo." Jawab Baek Hyoon sedikit khawatir Dae Hoo mendengarkan candaanya tadi. "Apa kau sudah memiliki hadiah untuk Hee Young?"

Dae Hoo sedikit melirik kearah Jk, "Iya tentu saja."

***

TBC

Makin rumit ternyata haha

Jangan lupa votenya thank you :))

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang