Setelah kejadian menghebohkan itu, banyak stasiun TV yang menayangkan beritanya dan mengkategorikannya sebagai kasus penculikan dan pembunuhan paling sadis yang pernah terjadi di negeri Thailand tersebut.
Diberitakan bahwa pelaku telah ditangkap dan akan menjalani persidangan yang pertama. Bukti kejahatannya telah terkumpul hampir semua. Mulai dari kesaksian korban yang selamat dan tetangga, serta pengakuan dari pelaku yang mengatakan bahwa ia telah membunuh 7 orang, memutilasinya dan menguburnya di dalam gudang penyimpanan, serta pengakuannya yang paling membuat massa heboh dan murka adalah penculikan yang ia lakukan pada seorang anak laki-laki berumur 5 tahun yang ia sekap, ia pasung dan ia siksa selama 15 tahun.
Banyak massa yang melontarkan kritikan bahkan cemoohan pada pelaku dan tak sedikit dari mereka yang meminta pelaku untuk di hukum mati.
Tapi, pengadilan memutuskan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa dan ia takkan dipenjara, melainkan akan dibawa ke rumah sakit jiwa.
Keputusan pengadilan sempat membuat massa geram, tapi mereka juga tak bisa berbuat apa-apa.
Dan berita terbaru mengenai anak yang diculik, ia sekarang berada di salah satu rumah sakit di ibukota untuk menjalani perawatan. Rumah sakit mengerahkan dokter dan psikolog untuk menanganinya. Keanehan mulai tampak saat hari pertama ia dirawat, anak itu tidak mau bicara dan terus bersembunyi dari perawat. Ia menyeret dirinya ke pojok ruangan atau tempat tersembunyi lainnya. Dan yang sering menjadi tempatnya bersembunyi adalah di dalam lemari atau di bawah ranjang.
💉💉💉💉💉
Singto duduk di depan TV ruang tengah rumahnya. Ia sudah berada di rumahnya sejak tiga hari yang lalu, seminggu setelah kejadian yang melibatkan dirinya di desa Neneknya.
"Kau menonton ini lagi?" Kakak perempuan Singto duduk di sebelah adiknya.
Singto tak menoleh, matanya tetap menatap layar TV. "Aku hanya ingin tahu bagaimana keadaanya"
"Anak yang diculik itu?"
Singto mengangguk.
"Kenapa tak menjenguknya? Di dirawat di Bangkok, kan?"
"Inginnya sih begitu... "
"Kalau beg- ... " perkataan Nan, Kakak perempuan Singto, terhenti saat ponselnya berdering. Ia mengobrol dengan temannya hanya sebentar lalu menutupnya. "Hah, Singto... "
"Hm?"
"Aku pergi dulu ya, kau jaga rumah. Makan siang ada di kulkas, kau panaskan saja di oven"
"Hm... "
Nan, pergi ke kamar untuk berganti baju lalu pergi untuk menemui temannya.
Tinggal Singto yang sendirian di rumah, orang tuanya sedang bekerja. Jadwal liburnya masih seminggu lagi dan liburan semester kali ini tak membawa kesenangan pada dirinya.
Hingga sore hari, ia masih betah berada di depan TV. Ia tiduran di sofa ruang keluarga.
Dari luar rumah, terdengar suara deru mesin mobil memasuki garasi. Tak lama kemudian, Nan muncul dan menghampiri Singto dengan membawa satu box pizza kesukaan adiknya itu.
"Nih makan... " Nan meletakkan pizza yang ia beli di meja di hadapan Singto.
Singto membuka box pizza dan memakan satu potongan. "Kenapa lama sekali sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Heal Me - SK
FanfictionCast : Singto + Krist Genre : bromance Summary : Singto memutuskan untuk berlibur ke kampung halaman Neneknya Namun, siapa sangka keputusannya itu malah membawanya pada sebuah kasus penculikan anak 15 tahun yang lalu Pertemuannya dengan korban yang...