Singto mencoba mendudukan Krist di kasurnya lagi untuk kedua kalinya dan hingga beberapa kali. Tapi Krist tetap tak melepaskan tangannya. Alhasil, Singto harus kembali berdiri lagi dan mengajak Krist berjalan.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu. Singto menoleh. Ada Nan dan Lilly yang berdiri di pintu sambil tersenyum melihatnya memeluk Krist.
"O- oh Phi... ini... aku hanya membantu Krist melatih ototnya" kata Singto.
Nan terkekeh. "Baiklah. Tapi biarkan dokter Lilly memeriksanya dulu"
"B- baiklah... " Singto mendudukkan Krist di kasur. Tapi seperti sebelumnya, Krist tak melepaskan tangannya. "Krist, dokter Lilly ada disini dan beliau ingin memeriksamu, kita lanjutkan nanti lagi ya... "
Bibir Krist melengkung ke bawah. Dan itu membuat Singto merasa berat hati.
Lilly berjalan menghampiri. "Krist, kau membuat Singto lelah, biarkan dia istirahat. Ini waktumu makan siang dan minum obat"
Krist mengabaikannya, matanya masih memohon pada Singto.
"Aku takkan kemana-mana. Jadi kau bisa melepaskan tanganmu, ok?" Ucap Singto.
Krist melepaskan tangannya. Dan barulah Singto bisa bernafas lega, ia merasakan lelah di punggungnya.
Seorang perawat membawakan makan siang Krist. Satu nampan berisi bubur hangat yang dicampur dengan beberapa jenis sayur, setengah potong ubi madu yang sudah terkuras kulitnya, pisang dan segelas air putih.
"Kau membawa bubur?" Tanya Nan.
"Ia harus makan makanan selain ubi" kata Lilly.
Perawat itu menyendok sesendok bubur hangat dan menyodorkannya pada Krist. Pemuda memundurkan kepalanya karena merasa asing dengan makanan itu.
"Cobalah dulu Krist, ini enak lho... " bujuk Singto.
Tapi Krist menghindar. Tangannya terulur mengambil ubi madu dan langsung memakannya.
"Mungkin tidak mudah mengganti makanan kesukaannya" kata Nan.
"Tapi ia tetap butuh makanan lain" kata Lilly.
"Bagaimana kalau makanan yang terbuat dari ubi? Misalnya kue... atau sejenisnya. Oh, P'Nan bisa membuat bola ubi, kan?" Tanya Singto.
Nan mengangguk. "Tapi, yang dokter Lilly maksud adalah makanan selain ubi Singto"
"Aku tahu, tapi jika kita langsung menggantinya, ia akan menolak seperti tadi. Jadi, aku pikir kalau ia mungkin bisa menerima makanan lain yang masih mengandung aroma atau rasa ubi, jadi dia tidak terlalu merasa asing" kata Singto.
"Boleh saja. Kalau begitu, Nan yang akan membuatkan bola ubi" kata Lilly.
Nan mengangguk. "Yah baiklah... "
"Aku akan membantu" usul Singto.
"Jangan. Tidak usah. Kau hanya akan merepotkanku nanti" cegah Nan.
"Tsk! Iya iya... "
Selesai makan, Lilly membantu Krist untuk minum obat. Kemudian, ia membaringkan pemuda itu di ranjang. Dan tak lama kemudian, karena efek obat membuatnya terlelap dalam tidur.
Lilly menyelimuti Krist. "Biarkan dia tidur"
Mereka semua keluar meninggalkan Krist yang tertidur. Lilly, Nan dan Singto mengobrol di bangku di luar ruangan.
"P'Nan, mumpung Krist tidur, aku akan mencoba menemui ibu kandung Krist" kata Singto.
"Kalau begitu aku ikut" kata Nan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Heal Me - SK
FanfictionCast : Singto + Krist Genre : bromance Summary : Singto memutuskan untuk berlibur ke kampung halaman Neneknya Namun, siapa sangka keputusannya itu malah membawanya pada sebuah kasus penculikan anak 15 tahun yang lalu Pertemuannya dengan korban yang...