Keesokan harinya adalah hari pertama Nan mulai bekerja secara resmi menjadi psikolog pengganti untuk menangani Krist. Namun hari ini, ia datang sendiri. Singto yang harusnya datang bersamanya mendadak ada urusan.
Nan datang lebih awal dari jadwal, namun saat ia mengintip ke dalam ruangan rehabilitasi melalui kaca jendela, dia tidak menemukan pemuda itu.
Seorang suster berjalan di belakangnya. "Oh suster... "
Suster itu menoleh. "Ya?"
"Pasien yang di ruangan ini kemana ya?"
"Oh Krist? Dia ada di dalam lemari"
"Hah? Dalam lemari?"
"Iya, dari jam 5 pagi tadi. Anda teman dokter Lilly yang kemarin kemari, bukan?"
"Iya"
"Krist ada di dalam, kebetulan sekarang waktunya dia sarapan. Anda bisa ikut"
"Oh baik... "
Nan mengikuti suster itu masuk ke ruangan Krist. Suster itu membuka lemari pakaian dan Nan dapat melihat Krist duduk di dalamnya. Kebetulan lemari itu kosong dan bagian dalamnya tidak terdapat sekat-sekat, jadi memungkinkan tubuh Krist muat masuk ke sana.
"Hai Krist, waktunya sarapan... " suster itu duduk di lantai. Ia mengupas kulit tipis ubi madu yang ia bawa. Lalu dengan sendok, ia menyuapi Krist. "Aa... "
Krist tak membuka mulutnya, ia menatap sekitar, hanya ada Nan dan suster. Ia tak melihat Singto.
"Ayo buka mulutnya, aa.... " suster itu tetap menyodorkan sesendok ubi di depan mulut Krist.
Namun Krist tetap tak membuka mulutnya, ia menutup mata dengan kedua tangannya lalu memalingkan muka.
"Krist... kenapa? Ini ubi madu kesukannmu" bujuk suster itu.
Nan juga bingung dengan sikap Krist. Tiba-tiba ponselnya berdering, Nan mengambil ponsel di sakunya dan membaca nama kontak penelpon.
"Halo, Singto?" Nan berjalan keluar.
Mendengar Nan menyebut nama Singto, Krist mendongak, matanya mengikuti Nan yang keluar ruangan, mengabaikan suster yang menghela nafas di depannya.
Nan berbicara pada adiknya di luar ruangan. "Apa kau masih lama?"
"Kupikir iya, mau kubawakan sesuatu?"
"Mungkin latte dan biskuit. Dan juga bawakan buah-buahan yang tidak terlalu keras, mungkin Krist dapat memakan makanan lain selain ubi madu"
"Baiklah. Apa yang ia lakukan sekarang?"
"Krist? Dia sedang sarapan, suster mencoba menyuapinya dengan ubi madu, tapi dia menolak" Nan melihat Krist yang juga menatapnya.
"Kenapa begitu? Dokter Lilly bilang kalau Krist suka ubi madu"
"Entahlah, mungkin mood nya sedang tidak bagus"
"Oh ya Phi, sudah dulu ya, temanku memanggil. Nanti aku langsung kesana kalau urusanku selesai"
"Hm... "
Sambungan terputus. Nan kembali masuk ke ruangan rehabilitasi dimana Krist masih tetap tidak mau sarapan.
Nan berjongkok di samping suster. "Apa masih tidak mau makan?"
Suster itu menggeleng. "Tidak biasanya dia begini"
"Biar aku coba" Suster itu memberikan ubi madu pada Nan. Wanita itu mencoba untuk menyuapi Krist. "Krist, ayo buka mulutmu, ini enak lho... "
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Heal Me - SK
FanfictionCast : Singto + Krist Genre : bromance Summary : Singto memutuskan untuk berlibur ke kampung halaman Neneknya Namun, siapa sangka keputusannya itu malah membawanya pada sebuah kasus penculikan anak 15 tahun yang lalu Pertemuannya dengan korban yang...