BAB 14 MY BAD HUSBAND

1.5K 161 8
                                    

MY BAD HUSBAND

   Dua minggu bulan madu telah berakhir dan sekarang, aku kembali bekerja. Terperangkap di kantor, melakukan banyak pekerjaan yang tidak pernah berakhir. Tapi sebenarnya tidak seburuk itu karena aku suka pekerjaanku.

Sementara itu, Sehun ada pertemuan dengan klien. Dan dia terkejut, melihat bahwa orang itu ternyata adalah pria yang dia temui di pulau Jeju, Cha Eunwoo.

Keduanya saling memberi tatapan aneh satu sama lain, membuat lingkungan mereka terasa canggung.

"Setelah semua diskusi bisnis ini, aku ingin berbicara denganmu tentang masalah pribadi." Ucap Eunwoo yang membuat Sehun sedikit gugup.

🍁


-KAFE-

Eunwoo sedang duduk sendiri dengan secangkir caffe latte di atas meja, sedang menunggu seseorang.

"Eunwoo-ssi?" Aku memiringkan kepala saat kami berdua saling bertukar senyum.

"Aku sudah bilang untuk memanggilku oppa." Rengek Eunwoo dengan suaranya yang menarik, dan tertawa kecil saat aku perlahan duduk di depannya. Aku adalah seseorang yang dia tunggu.

"Aku ingin tahu kamu memanggil dia apa, Chagiya? Yeobo? Oppa?"  Terka Eunwoo, tetapi aku menggelengkan kepala dengan senyum sedih yang jelas di wajahku.

"Aku memanggilnya dengan namanya, Sehun. Aku tidak tahu harus memanggilnya apa." Aku menghela nafas sedih.

Euwnoo benci melihatku ketika melihat ke bawah. Dia tahu aku pantas mendapat seseorang yang lebih baik dari suamiku yang kejam yang hanya mementingkan wanita lain. Dan mungkin seseorang itu adalah ... dirinya sendiri.

Tidak lama setelah itu, terdengar derap kaki dari beberapa langkah mendekat, dan aku menyadari mereka tiba-tiba berhenti di sampingku.

"Oh hey, Sehun, Irene." Eunwoo memalsukan senyumnya pada mereka.

Irene balas menatap dan bahkan tersenyum manis padanya.

Ya Tuhan, dia sangat tampan, batin Irene dan tiba-tiba memutar rambutnya dengan polos.

"Ayah ingin bertemu." Tukas Sehun kepadaku. Aku perlahan berdiri sambil memberikan Eunwoo tatapan menyesal kalau aku akan pergi.

"Eunwoo, tentang masalah pribadi yang kau bicarakan, mari kita bahas nanti."  Jelas Sehun sebelum meninggalkan kafe denganku.

Sementara hanya Irene dan Eunwoo yang tersisa. Tanpa malu Irene duduk di depannya dan menatap Eunwoo dengan genit.

"Kamu punya pacar?"  Tanya Irene tiba-tiba.

Eunwoo tersenyum sebelum membunuhnya dengan tatapan tajam.

"Kenapa? Apa kamu mau mendaftar?"

🍁


"Ada apa appa, tiba-tiba memanggil?" Aku bertanya sementara Sehun berdiri di sampingku dengan gugup.

"Ayah tahu,"

Aku dan Sehun saling memandang, bertanya-tanya apakah ayah akan berbicara tentang rahasia yang kami berdua simpan.

  Apakah abeoji sudah tahu? Ya!

  Tamat sudah. Aku selesai!

"Ayah menemukan..."

Aku dan Sehun berdeham, menunggunya untuk melanjutkan.

"... Kulkasmu kosong ketika kalian berdua pergi bulan madu. Kenapa kalian tidak pergi bersama untuk membeli beberapa bahan makanan?" Jelas ayah dengan senyum keriput di wajahnya.

"Oh." kami mendesis serempak seperti paduan suara.

"Yah, kami berencana untuk pergi sepulang kerja, kan sayang?" Tukas Sehun sedikit gugup, mengisyaratkanku untuk mengangguk.

"Um, ne, appa." Aku mengangguk. Tentu saja itu bohong.

"Bagus! Oh, ngomong-ngomong ada banyak kasus seperti pemerkosaan di sekitar saat ini, jadi hati-hati dan tetaplah bersama, oke?" Kami mengangguk dan segera permisi untuk pergi.

Setelah waktu kerja berakhir, kami pergi ke toko kelontong bersama. Tapi Sehun sangat membuatku jengkel karena dia bahkan tidak membantuku dan terus ngobrol dengan Irene melalui telepon. Terkadang dia tersenyum sendiri yang membuatku benar-benar kesal.

Suami yang tidak berguna.

Aku hanya mengangkat bahu dan menyelesaikan belanjaan sesegera mungkin.

Ketika kami tiba di rumah, aku langsung berjalan ke sofa dan merebahkan tubuhku yang lelah.

Kemudian beberapa menit setelah itu, Sehun tiba-tiba keluar dari kamarnya.

"Mau kemana?"

"Ke gym." Ucapnya sambil membuka pintu.

Sebelum dia melangkah keluar, dia tiba-tiba berhenti dan menoleh ke arahku.

'Ada banyak kasus seperti pemerkosaan di sekitar saat ini, jadi hati-hati dan tetap bersama.'

Kata-kata ayah muncul dalam benaknya, membuatnya khawatir meninggalkanku sendiri di rumah. Dia menutup pintu kembali dan berjalan ke arahku.

"Bersiap-siaplah. Kita akan pergi ke gym."  Tukasnya ketika aku baru saja mau makan makanan ringan yang baru ku beli.

"Hah?!"

🍁


-Gym-

"Fuhh .. aku tidak bisa melakukan ini lagi." Aku berbaring di lantai, keringat mengalir di sekujur tubuhku setelah berlari di treadmill selama 5 menit. Benar-benar melelahkan. Rasanya kaki ku akan patah kapan saja jika aku terus melakukannya.

Sehun yang juga berkeringat menertawakanku dari jauh. Dia perlahan berjalan lalu duduk di sampingku.

"Sejeong sudah lelah?" Goda Sehun.

"Pergi." Aku mengerang, merasa kesal dan malu pada saat yang sama.

"Ayo, kamu perlu sedikit olahraga jika ingin cantik seperti Irene." Aku memalingkan wajah saat dia menyebut nama wanita itu.

"Aku puas dengan diriku sendiri! Aku mencintai diriku sendiri!" Aku berbalik membelakanginya, merajuk.

Sehun terdiam sesaat, dia hanya menatapku dari belakang sambil tersenyum.

"Cuma bercanda. Sejeong juga cantik." Ucap Sehun lalu pergi untuk berolahraga lagi, membuatku terdiam dengan hati yang berkibar.

Aku memang cantik, hanya saja kau belum sadar akan hal itu, Sehun.

🍁


Aiyyaii!! Hai gaiss, hari ini adalah hari terakhir untuk seleksi FanficIndonesia dalam rangka #ngabuburead challenge. So, kalau kalian suka cerita "My Bad Husband", buruan kuy vote dan komen cerita ini.

Walau #ngabuburead challenge dah selesai, tapi cerita akan terus lanjut kok sampai tamat. Sampai ketemu di next chapter ya, see ya🍁♥️

My Bad Husband︱SeSe Romance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang