"Kamu harus pergi bulan madu dengan Sehun." Ujar ayahku ketika kami menuju lantai dasar bersiap untuk pulang.
Bulan madu? Ide yang bagus. Tapi Sehun jelas tidak akan tertarik, itu sudah pasti. Dia tidak peduli denganku. Yang dia pedulikan hanyalah pekerjaan, pacarnya, dan ayah. Aku belum masuk daftar meskipun secara resmi aku adalah istrinya.
"Tapi aku sibuk dengan pekerjaan, begitu juga Sehun."
"Jangan khawatir tentang pekerjaan, ayah bisa urus semuanya. Ayah hanya ingin kamu bahagia."
Sebagai tanggapan, aku hanya tersenyum.
"Aku akan bicara dengan Sehun. Dia pasti mau demi istrinya yang tersayang."
Istri tersayang? Heh ..
"Baiklah .." aku tersenyum, merasa senang dan berterima kasih padanya. Setiap kali ayahku berpesan sesuatu pada Sehun, dia tidak akan pernah menolaknya.
Jadi sekarang, pasti, Sehun akan pergi.
🐒🐒🐒
Tiba di rumah, aku langsung ke kamar, melempar tas. Seperti biasa, aku pergi ke kamar Sehun. Merapikan tempat tidurnya dan beberapa barang yang berserakan.
Sebelum dia tiba di rumah, aku harus segera merapikan semuanya. Aku tahu, setiap kali aku membersihkan kamarnya, dia selalu marah. "Ini bukan urusanmu," katanya. "Kita memang sudah menikah, tapi kamu tahu pernikahan ini tidak didasari dengan rasa cinta. Jadi, kamu tidak perlu melakukan tugas sebagai seorang istri!"
Memang menyakitkan. Dia menyuruhku untuk menjaga rahasia itu, dan tidak memberi tahu ayah tentang apa yang terjadi di antara kami.
Ya Tuhan. Aku duduk di tempat tidurnya! Aku mencicit di dalam.
Tempat tidur memang selalu nyaman, tapi yang paling penting adalah, kamarnya penuh dengan aroma tubuhnya. Aroma Sehun.
Perlahan, tanpa kusadari, aku mengantuk.
Tidak lama setelah itu, Sehun tiba. Dia langsung masuk ke kamarnya, aku tidak sadar kalau aku telah tertidur.
Matanya melebar, dia mendesah.
"Sejeong, il-eona!"
Suara malaikatnya segera membangunkanku. Aku mengedipkan mata beberapa kali dan mencoba fokus ke wajahnya.
"Kembalilah ke kamarmu." Pekiknya tanpa melihatku.
Dia berdiri membelakangiku, dan aku masih di sana, menatap punggungnya dengan tenang.
Sehun menyadari kalau aku masih belum bergerak sedikitpun, membuatnya sedikit kesal.
"Apa kamu tidak dengar?"
"Oh, maaf." Aku segera berdiri, dan menuju pintu keluar.
"Aku tegaskan sekali lagi, jangan pernah masuk ke kamarku. Dan berhentilah melakukan semua ini karena aku tidak mau merasa berutang apapun padamu." Pekik Sehun tiba-tiba, menghentikan langkahku.
Suatu saat, kamu pasti mau menerimaku. Bersabarlah, Sejeong!
🐒🐒🐒
Thanks, hope you like it!
Please vote kalau kalian suka :)
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband︱SeSe Romance ✓
Fiksi PenggemarSehun setuju menikah denganku karena beberapa alasan, dan mungkin mereka akan menganggapku bodoh karena mau menjalani hubungan yang penuh dengan kepalsuan. 🔥 Dia bahagia. Sementara aku tidak. 🔥 Aku melakukan segalanya untuk dia. Sementara dia mel...