9. Rumah Shene

201 34 53
                                    

Heywoooo gengsss...

Happy 200 voteee dan hampir 1k pembaca, jujur gak nyangka aja... Makasih ya buat yang selalu support karya ini...

Happy reading...

*******

"Tiada rotan, akar pun jadi. Tiada adik, kakaknya juga jadi. Eh astaga, gak boleh selingkuh!"

~Shua

*********

Shene (syg 🤭) : Sayang, kamu siap-siap ya. Aku mau bawa kamu ke rumah jam 9 lebih 15 menit. Papa sama Mama kangen katanya.
07.30 ✓✓

Pesan itu sudah duduk manis di ponsel Shua sejak jam 7.30 pagi, dan kalian tahu jam berapa sekarang?

08.30 Pagi

Apa yang Shua lakukan saat jam segitu?

Tidur.

Ya, Shua masih bergelung manis di ranjangnya dengan mata yang masih menutup rapat.

Tenang guys, cuma tidur kok belum menutup mata selamanya.

Jam alarm Shua sudah tergeletak mengenaskan di ujung kamarnya. Niat hati ingin membangunkan, naas nasib jam itu harus berakhir pagi ini.

Sangat mencerminkan peribahasa air susu dibalas air tuba.

Bunda sama ayah memang berada di rumah. Mereka juga sudah berteriak sedari pagi buta.

Akan tetapi emang dasar tukang tidur, Shua sama sekali tidak bergeming. Ia bahkan mengabaikan ayahnya yang ternyata sudah ada di rumah.

Sekarang, giliran matahari yang membangunkannya. Matahari bersinar cerah hingga membuat wajah cantik Shua kepanasan.

Tampaknya, hal itu berhasil membangunkan Shua.

"Ish, matahari nyebelin. Udah sana balik lagi ke mall kasih diskon, bukan nyinarin Shua gini," gumam Shua kesal dan akhirnya bangun dari tidur panjangnya.

Tidur selama 8 jam adalah tidur panjang, benar kan?

Seperti kebanyakan anak muda, hal pertama yang Shua lihat adalah ponselnya.

Matanya mengerjap perlahan begitu membaca pesan dari kekasih tersayangnya. Jam 7.30 pagi, ia masih molor saat itu.

Pelan-pelan, ia mencoba mengintip jam di ponselnya.

8.36 pagi.

"HUWAH!" Shua berdiri dengan tergesa-gesa. Buah akibat dari hal itu.

BRUK!

Shua terjatuh karena kakinya tersangkut selimut. Demi apapun, sakit banget kepalanya.

"Aw!" jerit Shua tertahan. Lalu, ia berjalan cepat ke kamar mandi dengan jalan pincang. Sakit tau!

Lima menit ditambah sepuluh menit kemudian, Shua sudah beres mandi dan sudah mengenakan kemeja putih dan juga celana hitam.

Sederhana, tetapi tetap keren.

Shua buru-buru mendatangi meja makan dan kaget melihat ayahnya yang masih mengenakan piyama itu ada di sana.

"AYAH!!" teriak Shua kegirangan seraya memeluk ayahnya dari belakang dan ayah hanya terkekeh.

"AYAH!!" teriak Shua kegirangan seraya memeluk ayahnya dari belakang dan ayah hanya terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pangeran Bagi PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang