[14] WAKTU YANG SALAH

104 9 0
                                    


Maaf banget waktu itu author bohong ya. Soalnya da dikit masalah mangkannya gak up pas pagi pagi. Jujur aja sih ketiduran wkwk maap.

Dan pas malem Rabu juga gak sempet up😫maaf yang sebesar besarnya untup readers tercinta❤

------------

Semua orang menyanyikan lagu Happy Birthday untuk sikembar.

"Ini ada apa?." tanya Felia yang bingung sekaligus gelisah

plukkk... Zio menjitak pelan kepala Felia tepat diponinya. "Tck!! Lo kok bego banget sih fel, ini kan acara ulang tahun lo sama si Nauval."

"Ya-ya gue tau tapi kanmdhmphkakdhk." sebelum Felia banyak bicara, Zio sudah terlebih dahulu memasukan sepotong semangka ke mulut Felia.

"Banyak ngomong."

"Eh eh udah, sekarang mendingan lanjutin ke acara potong kue, Felia sama Nauval potong kue nya bareng bareng yaa." lerai Lidya agar acara tidak kacau karena kicauan anak anak

Felia dan Nauval meniup lilin lalu memotong kue secara bersamaan.

Potongan kue pertama tentu saja untuk Lidya dan Andra, siapa lagi kalau bukan? Haha...

"Potongan kue yang kedua,." Felia diam sejenak seraya menengok kearah Nauval yang juga menatapnya. Mereka saling melontar senyum yang sama sama manis. "Kembar."

Sikembarpun saling suap menyuap lalu mencolek colek kearah pipi satu sama lain.

"Kue selanjutnya, ini buat kamu. Yora." ujar Nauval seraya menatap lekat netra Yora yang juga menatapnya.

"Gu-gue?."

"Iya ra, lo."

Nauval menyuapkan sesuap kue lapis coklat tersebut kpada Yora. Yora pun menerimannya dengan senang hati

"Aaaaaa cieee sosweat banget sihhh." ucap Felia meledek

"Hari ini juga, gue mau ngomong sesuatu yang amat penting, Gue mau, kita jadian Yora."

Yora membulatkan matanya, apakah bisa? Yora sendiri bingung akan menjawab apa.

"Lo mau kan?." lanjut Nauval

Yora menghela nafas singkat, lalu tersenyum manis. Ia mengangguk . " iya, gue---"

"Cukup!!!!." teriak seseorang yang baru saja datang dari arah pintu. "Nauval!! Kamu gak bisa tinggalin aku!!."

Nauval melotot kan matanya, terkejut akan kedatangan gadis yang telah meninggalkannya

"Ta-tasya?."

Gadis itu melangkahkan kakinya kedepan agar lebih dekat dengan Nauval

"Iya, ini gue! Tasya!."

"Lo? Lo ngapain ???." Kini Nauval melangkah mendekati Tasya lalu memegang kedua bahu Tasya, jantungnya berdetak kencang mengapa? Mengapa dia datang?

Tasya menepis kasar tangan Nauval dengan bahunya. Ia benar benar emosi, matanya berkaca kaca Menahan air mata yang hendak keluar

"Mana janji lo?." tanya Tasya dengan wajah marah

Namun, Lagi lagi Nauval tak menjawab, pria itu malah fokus melihat wajah Tasya, sialan!. "Gue tanya sekali lagi!! MANA JANJI LO NAUVAL?!!!."

"Gu-gue gak ---"

"Gak apa? Gak bermaksud?."

"iya sya, gue gak bermksud ingkarin janji kita."

"Nauval? Janji apa ya maksud kamu?." tanya Yora dengan polos, meski terlihat biasa saja, namun kini Yora tengah menahan sakitteramat dalam dilubuk hati nya yang terdalam

THE TWINS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang