[25] Mama

65 5 0
                                    

Ada yang nungguin cerita ini?

Gimana kesan kalian saat membaca cerita ini?

Jangan lupa vote dan komen

Happy reading 💕

***

Sudah lama sejak libur Nauval tidak mengunjungi rumah Yora. Atau bahkan, sejak pertama bertemu hanya sekali dia kesini? Ah ... Itu tidak penting.

Nauval mengembangkan senyumnya ketika Yora membuka pintu rumah untuknya. Dia mengulurkan tangannya, memberikan sebuket bunga Lily untuk Yora, dia tahu betul bahwa gadis itu menyukai bunga Lily.

"Ada apa? Tumben Dateng." Ucap Yora berujar

"Emang ngga boleh Dateng kerumah calon pacar?"

Yora bergeming, apa-apaan ini? Memalukan. "Yaudah ih masuk."

"Mau minum apa?" Tanya Yora ketika Nauval sudah duduk disofa ruang tamunya.

"Apa aja."

"Apa aja? Apa aja itu apa?"

Nauval mengalihkan pandangannya dari ponsel yang tadi ia pegang. "Terserah kamu, apa aja boleh."

"Air keran mau?"

"Ya..... Ya engga air keran juga kali."

Yora terkekeh seraya geleng geleng kepala. "Yaudah mau minum rasa apa?"

"Rasa cinta ada?"

"Ngga, udah abis, adanya rasa ini yang tersakiti." Ucap Yora seraya menunjuk dadanya, seolah menyindir Nauval. "Lemon tea aja ya?"

"Oke."

*****

Nauval canggung sendiri, Yora sangat lama mengambilkan minum untuknya. Dia ingin menyusul ke dapur, tapi tidak enak.

Nauval memutuskan untuk berkeliling ruang tamu yang rapi ini. Di ujung, ada sebuah rak yang di isi berbagai dekorasi cantik dan rapi. Ada foto-foto Yora di sana.

Salah satu foto membuatnya sangat tertarik, sebab foto itu adalah foto kecil Yora yang sangat cantik. Tapi aneh, ada gadis kecil dengan wajah pucat yang berfoto bersama Yora. Wajahnya pun sedikit mirip. Bedanya, rambut Yora yang selalu sebahu, dan gadis itu berambut panjang.

"Eh ngapain?"

Nauval sedikit tersentak dengan Yora yang tiba-tiba datang. "Lihat-lihat foto kecil kamu."

"Ooh."

"Eh Ra, ini siapa? Mirip kamu." Yora berjalan mendekati Nauval. Jujur, dia terkejut melihat Nauval tengah memegang foto itu. Foto yang menyakitkan.

"Siapa ini Ra? Kok bengong sih?"

"Eh, iya iya. Duduk dulu, aku bakal ceritain"

***

Nauval masih diam, dia tidak ingin memaksa Yora untuk menjawab jiwa kepo Nauval. Dia memilih menatap Yora lekat.

Dia yakin, Yora akan bercerita.

"Kenapa lihatin aku?" Tanya Yora bingung

"Engga papa." Pandangan Nauval beralih ke foto Yora yang masih ia pegang. Yora memang peka, bahkan sangat peka.

Dia mengambil foto itu ditangan Nauval. "Soal ini?" Yora menghela nafas berat, mempersiapkan jawaban yang jelas, singkat, dan mudah dipahami Nauval.

"Kalo susah, ngga usah cerita."

"Aku bakal cerita."

"Okeyy "

"Dia adalah kembaran aku."

THE TWINS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang