Ada yang nungguin cerita ini?
Apa yang bikin kalian kangen sama cerita ini?
Jangan lupa untuk vote dan komen🤗
Happy Reading💕
*****
Nauval menginjak rem dengan teratur, mobilnya sudah sampai di parkiran salah satu Toko Buku besar di Jakarta.
"Ayo keluar." Titah Nauval kepada kedua gadis di dalam mobilnya
"Tunggu!."
Nauval dan Yora yang hendak keluar lantas memberhentikan gerakannya, mendengar ucapan Yuna yang terkesan memberi perintah. "Kenapa?." Tanya Nauval bingung
"Lo harus bukain pintu mobilnya."
"Punya tangan kan? Dipakai dong."
"Punya, tapi gue minta tolong, gue kan gaboleh capek-capek."
"Udah... Biar Aku aja Na." Ucap Yora, lantas ia membuka pintu mobil Nauval, tapi lagi-lagi, suara Yuna menghentikan gerakan nya
"Nauval aja Ra, dia kan cowok." Ucap Yuna lembut, "Ayok cepetan Val, lama banget. Bukain juga pintunya Yora."
Mau tak mau, Nauval harus membuka pintu untuk Yuna dan Yora, bukannya apa-apa, dia hanya malas saja mendengar ocehan Yuna.
Jika dibandingkan dengan Yora yang menyebalkan waktu itu, Yuna lebih menyebalkan lagi. Atau sebenarnya, sama-sama menyebalkan.
***
"Ini aja Ra, novelnya bagus, aku udah pernah baca, aku aja punya di German, tapi ketinggalan." Ucap Yuna, seraya menunjuk novel favoritnya.
"Mana? Ini? Aaah udah punya." Ucap Yora jengah, Novel yang ia incar sudah habis, jadi mau tidak mau, dia harus mencari novel yang lain.
"Terserah ah, dari tadi aku nunjukin semua novel yang aku suka, tapi kamu sama sekali ngga mau atau kamu udah punya." Yuna memundurkan langkahnya
Bruk! Yuna menatap mata Nauval yang juga tengah menatapnya lekat, dalam pelukan Nauval.
Yuna, baru saja menabrak Nauval yang berdiri dibelakangnya, membuat Nauval menangkap Yuna dengan sigap.
Ketika tersadar, Yuna langsung melepas pelukan itu dengan gugup. Jantungnya berpacu dengan cepat, ketika mata Nauval menatapnya dengan hangat. "Ma... Maaf."
***
Nofelia duduk, menunggu seseorang yang hari ini memiliki janji untuk bertemu dengannya.
Bukannya apa-apa dia mau menemui orang itu, tetapi, Felia hanya tidak enak dan berusaha menghargai semua orang, terutama orang yang lebih tua.
Walaupun hatinya sendiri sudah memaafkan, tetapi ulu hatinya masih sakit. Sedangkan Otak dan Hati terus bertolak. Egois memang.
"Nofelia."
Felia menatap wanita paruh baya yang cantik itu tengah menghampiri nya. Senyumnya merekah, menunjukkan bahwa dia sangat bahagia bertemu dengan Felia.
"Kamu sudah menunggu lama?." Tanya wanita itu sopan. Beliau lantas duduk di bangku sebelah Felia.
"Iya. Tante mau ngomong apa? Waktu saya ngga banyak."
Selena sedikit tersinggung dengan ucapan Felia yang terkesan kasar, tapi dia tidak mempermasalahkan itu, dia cukup faham dengan semua sikap Felia yang berubah. "Tante mau minta maaf."
"Soal?."
"Yang pertama, soal Tante yang dekat dengan Almarhum Papa kamu."
Felia tersenyum miring, "Udah lama, Felia juga udah ngelupain semua itu, Papa juga udah ngga ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS [COMPLETED]
Ficção Adolescente#3 - on Nauval #4 - on the twins Semua orang adalah orang yang berbeda-beda. Meskipun terlahir di rahim yang sama. Bahkan dikandung dalam waktu yang sama. Itu berbeda. Kami pun sama, kisah hidup yang kami alami, sangat berbanding terbalik dengan fi...