[11] MISI RAHASIA

95 7 0
                                    


Pagi yang cukup cerah membuat gadis yang masih meringkuk, merasakan hangatnya selimut tebal berwarna abu itu enggan membuka matanya

Meski jam wekernya sudah berbunyi 1 sampai 3 kali bahkan ratusan kali mungkin, tetap saja tidak ada hal yang membuat Felia tertarik untuk bangun

Baginya, alam mimpi nya lebih penting dari sekolah haha...

Tapi sesuatu yang aneh mengganggu kenyamanannya. Ketika ia merasakan surga dunia, semuanya beralih menjadi kutub utara seketika

Felia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia menemukan sosok pria jangkung seumuran dengannya yang sedang tersenyum manis.

Sayup sayup, ia menoyor wajah tampan Nauval kebelakang

"Ganggu dehhh." celetuk Felia

"Udah siang ihh. Buruan bangun." paksa Nauval yang tak luput menarik tangan Felia agar segera bangkit dari alam mimpinya

Setelah kerja keras Nauval, Felia akhirnya duduk dibibir kasur seraya mengucek matanya beberapa kali lalu menguap

"Mandi fel!!." Perintah Nauval lagi, baginya terkadang Nauval sudah seperti ayah

"Iyaaa ini lagi ngumpulin nyawa."

Nauval pun menyodorkan handuk untuk Felia dan dengan segera Felia berjalan kearah kamar mandi

setelah ± 10 menit, Felia keluar dari kamar mandinya dengan kimono yang menutupi badannya dan handuk putih yang menutupi kepalanya

Setelah bersiap ia turun dan mendapati kembarannya, mama dan papanya yang sedang sarapan

Felia duduk tanpa bersuara, ia mengambil selembar roti dan siolesnya selai coklat keatas roti tersebut

"Fel, lo mau bareng gue atau gimana?." tanya Nauval

"Gue? Kemana emang?." Mendengar Felia yang bertanya balik dengan wajah polosnya, membuat Nauval berdecak kesal. Pasalnya, jika sedang tidur lalu terganggu, otaknya pasti akan telmi (telat mikir) setelah bangun

"Ya sekolah, emang mau kepasar?."

"Oohhh. Berangkat sendiri."

"Naik apa?."

"Motorr."

Nauval menahan tawanya, benar saja akhir akhir ini Felia sangat mencintai motor scoopy nya yang berwarna abu abu dengan helm bogo nya sekaligus

Felia yang melihat nyaa pun malas menanggapi. Ia lebih memilih meneguk susu coklatnya lalu berpamitan

"Berangkat dulu." Ucapnya dengan langkah cepat dan mengambil kunci yang berada di nakas Televisi


-oOo-

Felia menjalankan motornya dengan kecepatan normal

Sekarang ia baru sadar, ternyata motor scoopy dengan helm bogo tidak seburuk yang ia fikirkan. Bahkan terlihat imutt

Ia membelokan motornya di depan gerbang lalu memasuki area parkiran

Sudah diduga!

Disana ia mendapati Zio yang sedang duduk diatas motor sportnya

Zio tersenyum simpul melihat Felia yang AGAK sepeti cewek pada umumnya, AGAK catet lo ya AGAK.

Felia melirik Zio lalu merotasikan matanya malas. Malas melihat Zio yang macam EEK itu

THE TWINS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang