(15) The Fallen Angel

614 62 36
                                    

"J-jungsoo?"

"Ya, Chullie."
 
 
Suara dan sosoknya yang begitu aku rindukan, sekarang berdiri di hadapanku.


"K-kamu benar Jungsoo?"

"Iya, Heechul."

Aku terpaku berdiri di sana, melihat sosoknya yang sedikit berbeda dari yang biasanya aku lihat.

"S-sayap itu.."

"Aku rasa, sudah saatnya kamu tau, Chul. Bagaimana kalau kita duduk dan aku akan menjelaskan semuanya?" Aku mengangguk kaku. Mataku mengikuti langkahnya yang mendekat pada tempat tidur dan duduk di sana dengan bersandarkan kepala tempat tidur. Sayapnya yang besar terentang di kedua sisi tubuhnya.

"Duduk di sebelahku, Heechul," ujarnya sambil menepuk tempat di sebelahnya. Aku berjalan perlahan mendekatinya dan duduk di sebelahnya. Aku tersentak saat sayapnya langsung merengkuhku dan membawa tubuhku mendekat padanya. Walaupun aku mendengar dia meringis pelan, Jungsoo tetap menatapku sambil tersenyum.

"Tidak perlu takut. Aku tidak akan menyakitimu, dan aku akan menepati janjiku untuk melindungimu." Aku kembali mengangguk. Entah kenapa, aku merasa tegang dan takut sekarang melihat sosok Jungsoo yang berbeda. Tapi, seolah-olah Jungsoo tau akan ketakutanku, tangannya mengelus rambutku. Aku langsung merasa jauh lebih rileks.

"Aku tau kamu pasti kaget melihatku." Aku mengangguk mengiyakan perkataannya. Jungsoo menghela napas.

"Aku sebenarnya malaikat." Aku menoleh ke arahnya yang ternyata sedang melihatku. Mataku membulat melihat matanya.

"But now, I'm a fallen angel." Mungkin sekarang mataku sudah sebulat bola kasti. Aku terlampau terkejut dengan pengakuannya yang tiba-tiba ini.

"K-kenapa?"

"Aku pernah bilang padamu kalau aku pernah melakukan kesalahan dan ada aturan yang aku langgar, bukan? Aku dihukum karena melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan." Jungsoo berhenti untuk menghela napasnya. Aku masih menatapnya yang kini sedang memandang dinding di depan kami.

"Kami tidak boleh menampakkan kemampuan dan wujud kami di depan manusia, mengubah takdir mereka, dan yang terakhir jatuh cinta pada mereka."

"Dan kamu sudah melanggar semuanya?" tebakku. Dan Jungsoo mengangguk.

"Waktu kamu jatuh dan sakitmu jadi lebih baik, itu karena aku membantu menyembuhkanmu dengan kekuatanku. Waktu kamu ditabrak, aku menyelamatkanmu. Harusnya, kamu mendapatkan beberapa luka serius dan sekarang ini masih di rumah sakit untuk menjalani perawatan. Syukur lah kamu sudah lebih baik," jelasnya diakhiri dengan senyuman.
Lama-lama aku kesal melihatnya. Bagaimana bisa dia melanggar aturan langit seperti itu hanya untukku?

"Luka cambuk yang kamu lihat itu adalah hukuman pertamaku. Yang kedua, saat aku sakit batuk darah itu."

"Dan tidak akan ada yang terakhir kan?" Jungsoo tidak menjawab. Dirinya masih menatap dinding di depan kami dengan tatapan sendu. Aku tidak mau berasumsi apa yang akan terjadi padanya, tapi entah kenapa aku tidak bisa menghilangkan asumsi itu.

"Jawab aku, Jungsoo. Kumohon." Air mata sudah menggenang di pelupuk mataku. Dengan suaraku yang begitu memohon padanya, dia tetap tidak menjawab dan menatapku.

"Tenang saja, Chullie. Aku sudah bilang pada-Nya. Semuanya salahku, aku lah yang pantas dihukum, bukan kamu." Aku melotot menatapnya. Kedua tanganku terulur dan memegang wajahnya, memaksanya untuk menatapku. Tapi, saat aku melakukannya, dia meringis pelan. Saat ini, aku mengabaikannya, walaupun aku mencatat dalam otakku untuk menanyakannya nanti.

"Bagaimana bisa kamu melakukan itu, hah? Aku akan bertanggung jawab sendiri atas kesalahan yang kubuat, kamu tidak perlu menanggung semuanya." Jungsoo menggeleng pelan. Kedua tangannya perlahan melepaskan tanganku pada wajahnya. Gantinya, jemari kami bertautan.

Corvus [Teukchul Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang