Heechul mengerang saat alarm alami dari dirinya memberitahunya kalau hari sudah pagi dan waktunya dia bangun.
Perlahan, dia merubah posisi berbaringnya menjadi telentang dan meregangkan tubuhnya. Membuka matanya, dirinya mencari sosok sang pemilik kamar yang ternyata tidak ada.
Bangkit dari tidurnya, dirinya duduk sebentar di tepi tempat tidur sebelum memulai pencariannya.
"Jungsoo?" Melongok ke arah ruang tamu, dia tidak mendapati siapa pun ada di sana. Heechul berjalan kembali ke arah dapur, dan tetap saja tidak ada Jungsoo.
Dirinya yang mulai panik kembali berjalan ke arah ruang tamu kembali dan melihat ke arah balkon melalui jendela besar yang masih tertutup–berharap menemukan Jungsoo di sana. Tapi nihil.
Heechul kembali ke ruang tamu dan berniat untuk duduk di sofa saat dia sadar ada satu tempat lagi yang belum diperiksa olehnya. Setengah berlari, dirinya pergi ke kamar mandi dan langsung membuka pintunya.
"Jungs-" Heechul merasa déjà vu saat melihat Jungsoo sedang bertelanjang dada di kamar mandinya dengan handuk yang melilit di pinggangnya untuk melindungi bagian bawah tubuhnya. Tangannya sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Dirinya menghadap ke arah pintu, yang membuatnya langsung berhadapan dengan Heechul.
Bedanya, kali ini Heechul tidak berbalik. Malah terkesan memelototi pemandangan indah di depannya. Bahkan tetes-tetes air yang masih membasahi tubuh Jungsoo membuatnya terlihat lebih seksi.
Astaga, jangan bilang aku horny hanya melihat Jungsoo seperti ini saja.
Otaknya memerintahkan matanya agar mengalihkan pandangannya, tapi hasratnya berkata sebaliknya. Jungsoo pun sepertinya tidak masalah.
Saat beberapa menit mereka diliputi keheningan, akhirnya Jungsoo memecahkannya.
"Menyukai apa yang kamu lihat, hm?" Seolah tersadar, dirinya membuang muka dengan wajah yang sudah memerah.
"A-apa sih. Jangan menggodaku gitu, dong," gumamnya. Jungsoo tertawa pelan.
"Kamu duluan yang main masuk aja." Wajah Heechul semakin memerah karena apa yang dikatakan Jungsoo memang benar.
Tapi, sepertinya Jungsoo cukup peka untuk tidak menggoda Heechul lebih lanjut.
"Aku mau buat sarapan. Kamu ada permintaan mau aku buatkan sesuatu? Walaupun aku hanya punya roti sih."
"Kamu mau buat sarapan enggak pakai baju kayak gitu?" Jungsoo tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa? Kamu lebih menyukai aku seperti ini saja kan?" Heechul memukul pelan lengan Jungsoo.
"Nanti kamu sakit lagi. Sana pakai baju." Tangan Jungsoo terulur dan mengacak rambut Heechul.
"Iya iya. Habis ini pakai baju kok." Tangan Jungsoo kemudian turun dan mencubit gemas pipi Heechul yang sedikit tembam itu.
"Kok dicubit sih?" tanyanya dengan mengerucutkan bibirnya. Mungkin ingin menunjukkan kalau dirinya kesal. Tapi sayangnya, di mata Jungsoo dia justru terlihat menggemaskan.
"Sakit?" Tanpa menunggu jawaban Heechul, dia sedikit menunduk dan mengecup singkat bibir Heechul sebelum bibirnya beralih untuk mencium sekilas pipi yang dicubitnya tadi.
"Udah enggak sakit lagi ya." Jungsoo kembali mengacak rambut Heechul dan berlalu pergi dari kamar mandi.
Meninggalkan Heechul yang hanya bisa melihat kepergiannya sambil bersemu merah pipinya..
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Corvus [Teukchul Fanfic]
Fanfiction"You said, 'I am going to disappear'" "No... Stay..." Inspired from Cross Gene - Corvus Rated : T Genre : Supernatural, fantasy, angst, bromance/shounen-ai, hurt/comfort Pair : LeeteukxHeechul Warn : Typo(s), OOC, AU Cerita ini hanya fiksi semata. P...