Jangan pergi•-

9.7K 291 3
                                    

_________

Semua cara terasa sia-sia, semua prasangka terlalu menyiksa dan semua rasa terlalu menyedihkan.

_______________________

"G-gue sayang sama lo, jangan tinggalin gue" ucap Jessy menangis, menatap brankar yang menjadi tempat terbaring seseorang yang ia cintai itu.

"Jess, udah Jess" ucap Lola mengelus pundak Jessy.

"G-gue gak bisa La, gue gak bisa liat diam kayak gini" Jessy menunduk dalam-dalam, semua air mata itu tumpah dengan cepatnya.

"Gue yakin, dengan adanya lo disini dia bakal cepet sadar dan bisa bales semua rasa lo" Lola menatap tak tega.

Jessy menatap kelabu yang memejam itu erat-erat, "Buka mata kamu, sayang..."

"Refal! kamu kenapa sayang!" Fiona berlari kearah belakang, menuju brankar yang menampilkan sang anak yang terbaring tak sadarkan diri itu.

Jessy menyeka air matanya, "Tante.."

"Jessy, ini ada apa?"

"Refal kecelakaan tante, rem mobilnya blong dan ketabrak sama mobil didepannya" jawab Lola.

Fiona meluncurkan air matanya dan memeluk Refal dengan erat.

Kini lelaki tampan yang baru saja menolak ajakan mantan kekasih nya untuk pulang bersama itu harus menerima kejadian sial yang menimpanya.

Calvin membuka pintu dengan cepat, ia mendekat kearah tiga perempuan yang masih mengelilingi brankar Refal.

"Fal, lo kenapa?" tanya Calvin menatap Refal yang masih terpejam.

"K-kenapa ini bisa terjadi?" ucap Fiona bergetar.

"Saya kurang tau tan, baru aja ketemu Refal diparkiran, terus dapat kabar dari Jessy kalau Refal kecelakaan" jelas Calvin.

"D-dokter bilang, Calvin harus butuh pendonor darah karena dia kehilangan banyak darah" tambah Lola.

Jessy semakin tertunduk, bagaimanapun Jessy, ia tetap bisa merasakan kerapuhan saat orang yang ia sayangi terbaring tak berdaya.

Fiona masih memegangi wajah Refal, berharap putera semata wayangnya ini bangun.

"A-aku yang bakal donorin darah aku buat Refal" ucap Jessy tersenyum.

* * *

Tok..Tok..Tok

"Sayang, buka dulu ayo makan" ucap Renata membawa nampan berisi roti dan susu.

Renata yang mendengar dari suaminya bahwa anaknya sedang terlihat kacau pun merasa khwatir dengan keadaan Alasya yang tidak keluar kamar sedari pulang sekolah ini.

Alasya memejamkan matanya dalam-dalam, bahkan mimpinya sore ini benar-benar menyebalkan, wajah Refal yang begitu datar.

"Sayang buka..." ucap Renata.

Alasya menutupi wajahnya dengan bantalnya, ia tak mau melihat siapapun, hatinya masih sangat rapuh untuk melihat sosok-sosok yang ia cinta dalam hidupnya.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang