Akankah sampai sini?

7.7K 299 4
                                    

_____

Seandainya kamu tahu, harapan itu sudah lama kutanam, tapi kenapa dengan sekejab kamu bisa menghancurkannya dengan kenyataan yang berbading terbalik dengan harapan itu?

____________

Refal mengantar Alasya pulang dengan senyuman cerah, sepertinya Refal sangat senang bahwa permintaannya akan dikabulkan oleh Alasya.

Namun dengan cepat gadis itu turun tanpa basa-basi dan menoleh kearah Refal, lelaki ini hanya mengendikkan bahu tak acuh lalu pergi.

Alasya masuk dengan rumahnya dengan kaki sulit digerakan, matanya meminta untuk segera terbasahi dengan air matanya, semua kenyataan itu terlalu sakit untuk ia terima.

Bayangkan saja, dulu Alasya adalah sosok yang paling disayang oleh Refal, dimana-mana selalu ada Refal, semua rasa yang tertanam terbalaskan oleh Refal, Refal yang selalu menjaganya, Refal yang selalu membuatnya merasa nyaman dan tenang.

Namun ada disuatu hari Alasya kehilangan semua itu secara mendadak, menyakitkan memang, terlebih untuk orang yang jarang tersakiti seperti Alasya.

Dan kini? orang yang masih ia cintai itu memintanya untuk pergi, dan kepergiaanya adalah sebuah kebahagiaan bagi orang yang ia cinta itu.

Lalu bisakah membanyangakn betapa retaknya hati gadis itu?

Akankah Alasya mau melihat Refal sengsara dan murung hanya karena ada kehadirannya didekat Refal? Tidak, kebahagiaan Refal benar-benar kebahagiaannya juga, namun tak bisa dipungkiri ternyata kebahagiaan Refal juga begitu menyakitkan baginya.

Alasya melemparkan tasnya asal, rasa nyeri dalam hati itu jelas ia rasakan dengan kepahitan didalamnya.

Tak satupun kata mampu mewakilkan betapa rapuhnya gadis ini, lantas jika ia harus benar-benar pergi, untuk siapa cintanya nanti? siapa yang mampu menggantikan sosok Refal yang begitu ia cintai selama 3 tahun ini?

Alasya menatap dalam album foto yang ada didepannya, gadis itu memeluknya erat, rasanya ia ingin memeluk foto itu sampai kapan pun, namun sedihnya, momen yang ada difoto itu tak akan pernah terulang lagi dalam hidupnya.

* * *

7 hari sudah berlalu..

Tujuh hari tanpa menatap, menyapa, bahkan menggangumu..

"Alhamdulillah ya sekarang lo kayaknya udah agak move on dari Refal" ucap Diva senang sambil memakan kebab ia pesan.

Alasya melipat tangannya diatas dimeja, ya mereka sedang ada direstoran. Gadis ini memilih untuk diam tanpa bergeming sedikitpun.

"Lo juga gak banyak omong, akhirnya kuping gue normal lagi" ucap Diva sambil meminum minumannya.

Alasya tak mau menjawab, ia membuka ponselnya dan mengigit kukunya, melihat beberapa pesan yang terpampang nyata diponselnya dan rata-rata dari seorang lelaki.

Apa Alasya harus memilih salah satu dari mereka? Ah tidak, menjauh dari Refal saja begitu menyakitkan apalagi benar-benar berhenti mencintai Refal.

"Lo gak makan? tambah kurus lo" ucap Diva membuat Alasya berdecak sebal.

"Mulut lo terisolasi apa? kok ampuh banget mingkem nya?"

My cold Ex Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang