"Perhatikan makananmu dan letakkan ponselmu, Renjun."
Di meja makan, aura Kun yang kuat membuat Renjun menunduk bersalah. Sekarang mereka tengah menyantap makan malam, namun saat mendapat pesan dari Haechan, Renjun tidak lagi memfokuskan pada nasi beserta lauk pauknya, melainkan kepada gawai yang terus-menerus menampilkan notifikasi yang dikirim Haechan.
Renjun tahu, sejak dahulu Kun tidak suka melihat seseorang bermain gawai saat sedang makan bersama. Menurut Kun, momen makan bersama digunakan untuk mengakrabkan diri, bukan menyibukkan diri masing-masing. Dan Renjun melupakan fakta tersebut.
"Bagaimana kabar sahabat-sahabatmu?" setelah beberapa saat tidak ada yang bersuara selain dentingan sumpit dengan mangkok, kini Kun bertanya yang mampu mengambil alih atensi Renjun yang terfokuskan pada makanannya.
Renjun terdiam. Tampak berpikir hendak menjawab apa. "Baik, kurasa." Menggidikkan bahu, lalu melanjutkan makannya.
Kun mengangguk, "Lucas?"
Renjun tersedak. Dengan terburu dia meraih air mineral yang sudah dituang di gelas. "Uhm, ya, sama. Baik.. Memangnya ada apa?" mata Renjun memicing curiga. Sedang Kun yang ditatap sedemikian rupa tampak tidak peduli. Pria itu hanya menggidikkan bahu, dan masih fokus terhadap makanannya.
🔺➖🙄
Chaniee
Injunnn
Injunnnnn
Injunnnnnnnn
07.17 PMInjunnnn
Mengapa kau tadi siang meninggalkanku??
Kau tega sekali, Injun-ah ㅠㅠ
07.19 PMInjun jawab akuuuu
Setidaknya kau membaca pesankuuu 😭 😭
07.20 PMInjun marah dengan Haechan??
Kenapaaa??
Injun mau Haechan datang ke rumah??
07.25 PMTidak dijawab ToT
Baiklah, itu berarti iya.
08.00 PMHuh?!
Aku sedang makan malam
Diamlah, Haechan!!
08.16 PM🔻➖😒
"Kau sudah makan? Mari makan bersama kami.."
"Haechan. Hehe.."
"Haha, maaf aku lupa. Jadi, Haechan, ayok duduk. Kau harus ikut mencicipi masakan temanmu itu."
"Woah? Apakah semua ini masakan Renjun?!"
"Ya, tentu. Dia sangat pandai memasak. Kau pasti suka!"
Kun menyodorkan mangkok kosong kepada Haechan yang dengan senang hati langsung pemuda itu terima. Sedang Renjun yang melihat seberapa antusias Haechan menerima nasi berserta lauk pauk untuknya dari Kun hanya dapat memutar mata. Terlampau malas dengan pemandangan di depannya.
"Woah! Aku baru tahu kau pandai memasak." Haechan menatap Renjun berbinar. Dia sangat suka cita rasa masakan Cina buatan sahabatnya itu. Rasanya familiar dan mudah diterima orang awam yang baru pertama kali mencicipi masakan Cina.
Renjun hanya berdeham menanggapi perkataan Haechan. Terlampau biasa saja dengan reaksi orang-orang yang mencicipi makanannya. Apalagi Lucas yang sering kali mengatakan—tunggu! Kenapa jadi Lucas, disaat ada Haechan di sebelahnya?
"Kau kenapa?" Haechan bertanya dengan mulut penuh saat melihat Renjun menggelengkan kepalanya.
Renjun menoleh dengan cepat. "Apa? Ti-tidak.." dengan terburu, Renjun menghabiskan nasi yang berada di mangkoknya. Terlampau cepat hingga dia tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ₐₙₜₐᵣₐ ☑️
RandomRenjun yang merasa dirinya hanyalah seorang penghalang antara hubungan "khusus" sahabat-sahabatnya, kini memutuskan untuk menjauh. Mencoba merelakan walau nyatanya sangat menyakitkan. 16 April sampai 15 Mei 2020 ©Njunieyoo