(+) satu

7K 576 114
                                    

Tidak terasa,  waktu berlalu dengan sangat cepat. Renjun yang kala itu hanyalah seorang remaja 17 tahun yang labil, kini telah tumbuh menjadi pria dewasa yang bijak. Tidak banyak memang yang berubah darinya—bahkan postur tubuh serta wajah masihlah selayaknya bocah SMA.

Renjun dan Kun, jika kalian lupa merupakan adik-kakak yang dipertemukan oleh Tuhan di dalam kondisi yang sama. Di panti asuhan yang berada di pinggiran kota. Keduanya memutuskan untuk tinggal bersama selayaknya saudara kandung yang terpisah lama. Ikatan batin keduanya sangat kuat. Bahkan, dalam masalah percintaan mereka pun demikian.

San Francisco, Jerman, Inggris, Spanyol, Prancis, Paris, dan masih banyak lagi negara-negara serta kota-kota yang sudah mereka singgahi.

Tiga belas tahun bukanlah waktu yang lama bagi keduanya, mengingat setiap saat hanya diisi oleh canda tawa. Namun di balik itu kerap kali kesedihan masih terpancarkan.

Dan setelah tiga belas tahun lamanya, keduanya kembali menampakkan diri di Korea. Menetap dan hendak memulainya dengan lembar baru. Bayang-bayang masa lalu sudah mereka lupakan, karena bagaimana pun mereka tidak ingin dilingkupi oleh hal menyakitkan untuk kesekian kalinya.

Sekarang ini keduanya tengah berada di kedai milik Kun, yang bahkan masih berdiri apik di sana. Di dekat sekolah Renjun yang hanya ditempuh dua tahun, dan di mana tempat tersebutlah pertemuan mereka di mulai, setelah sekian lamanya.

Renjun pergi selama tujuh tahun, dan kembali untuk membuat kisahnya yang manis—namun ternyata Tuhan berkata lain. Lelaki itu kembali pergi, dengan jangka waktu yang lebih lama. Tiga belas tahun, bahkan yang Renjun dan Kun dengar, pasangan Lucas dan Yuqi sudah memiliki momongan ketiganya, dengan anak pertama sudah berumur 13 tahun, anak kedua berumur 9 tahun dan anak ketiga berumur 4 tahun. Memang tidak main-main cinta mereka.

Jeno, Jaemin, Haechan dan Mark?

Renjun senang mendengar bahwa mereka telah menikah, namun sungguh  mereka tidak menyangka ternyata takdir seakan benar-benar mempermainkan mereka semua.

Jeno kata, setelah dia benar-benar lulus dari kuliah dibidang hukum, lelaki itu tanpa menunggu lebih lama lagi, segera saja dia menikahkan seorang pria yang sudah sah menjadi kekasihnya semenjak menginjak bangku perkuliahan. Dan yang membuat Renjun tak dapat berkata saat mendengar kabar itu ialah, rupa-rupanya, kekasih dari Jeno itu adalah sahabatnya sendiri—sahabat Renjun, yang bahkan dia kenal baru 2 tahun. Yang kandas percintaannya sebab seseorang yang dicintai sudah mencintai orang lain, bahkan sudah bertunangan, siap menikah kala itu.

Iya, Baejin-lah kekasih Lee Jeno, yang sekarang sudah menggelar sandang sebagai istri lelaki itu. Pernikahannya sudah berjalan dua tahun, dengan Baejin yang tengah mengandung seorang jabang bayi berusia lima bulan.

Takdir memang sangat lucu, bukan?

Di saat Renjun mengira Jeno dan Jaemin terlibat hubungan, rupanya, keduanya benar-benar tidak memilikinya. Mereka hanya salah jalan dalam menganggap arti kasih sayang satu sama lain. Dan itu terbukti saat Jeno bertemu—berkenalan lebih jauh dengan Baejin, keduanya tampak serasi dan berakhir membuat sebuah ikatan.

Sedang Jaemin sendiri masih setia dengan statusnya. Dia berkata, benar-benar belum menemukan seseorang yang menarik  perhatiannya. Penaka Renjun dan Kun, Jaemin juga gemar mengembara ke sana-sini. Bahkan beberapa kali ketiganya dipertemukan takdir, dan berakhir mengembara bersama di kota atau negara tersebut.

Jaemin masih setia mempertahankan statusnya yang bebas. Tidak memiliki seseorang yang harus dia perhatikan, atau seseorang yang memperhatikannya lebih. Dia senang dengan itu, hidup menyendiri, namun tidak benar-benar tahu pasti kapan itu semua akan berakhir.

ₐₙₜₐᵣₐ ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang